seperti  jujur,  demokrasi,  bertanggungjawab,  mandiri,  disiplin,  kerja  keras, kreatif,  rasa  ingin  tau  dan  sebagainya.  Menurut  Zubaedi  2012:  296
pengintegrasian  nilai-nilai  pendidikan  karakter  dapat  ditempuh  dengan langkah-langkah berikut:
a. Mengkaji Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD pada
Standar  Isi  SI  untuk  menentukan  apakah  nilai-nilai  budaya  dan karakter bangsa yang tercantum itu sudah tercakup di dalamnya;
b. Menggunakan  nilai-nilai  budaya  dan  karakter  yang  memperlihatkan
keterkaitan  antara  SK  dan  KD  dengan  nilai  dan  indikator  untuk menentukan nilai yang akan dikembangkan;
c. Mencantumkan nilai-nilai budaya dan karakter itu ke dalam silabus;
d. Mencantumkan nilai-nilai  yang sudah tertera dalam  silabus  ke dalam
RPP; e.
Mengembangkan proses pembelajaran peserta didik secara aktif yang memungkinkan  peserta  didik  memiliki  kesempatan  melakukan
internalisasi nilai dan menunjukkannya dalam perilaku yang sesuai; f.
Memberikan  bantuan  kepada  peserta  didik,  baik  yang  mengalami kesulitan
untuk menginternalisasi
nilai maupun
untuk menunjukkannya dalam perilaku.
Berbagai  upaya  dapat  dilakukan  oleh  guru  matematika  untuk mengembangkan  nilai-nilai  karakter  tersebut.  Guru  harus  dapat
menciptakan  suasana  belajar  yang  mendukung  terlaksananya  pendidikan karakter,  salah  satunya  adalah  dengan  pembelajaran  siswaaktif.  Melalui
pembelajaran  siswa  yang  aktif  diharapkan  berkembangnya  nilai-nilai karakter  seperti  disiplin,  tanggungjawab,  rasa  ingin  tahu,  kreatif  dan  lain-
lain.  Penanaman  karakter  ini  dilakukan  secara  terus  menerus  sehingga diharapkan menjadi suatu kebiasaan.
2. Proses Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Matematika
Integrasi  pendidikan  karakter  di  dalam  proses  pembelajaran dilaksanakan  mulai  dari  tahap  perencanaan,  pelaksanaan,  dan  evaluasi
pembelajaran  pada  semua  mata  pelajaran.  Di  antara  prinsip-prinsip  yang dapat  diadopsi  dalam  membuat  perencanaan  pembelajaran  merancang
kegiatan pembelajaran dan penilaian dalam silabus,  RPP, dan bahan ajar, melaksanakan  proses  pembelajaran,  dan  evaluasi  adalah  prinsip-prinsip
pembelajaran kontekstual Contextual Teaching and Learning yang selama ini  telah  diperkenalkan  kepada  guru.  Berikut  diuraikan  prinsip-prinsip
pembelajaran  kontekstual  dan  pelaksanaan  pembelajaran  dengan  integrasi pendidikan karakter pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
1. Perencanaan Pembelajaran
Pada  tahap  ini  silabus,  RPP,  dan  bahan  ajar  disusun.  Baik  silabus, RPP,  dan  bahan  ajar  dirancang  agar  muatan  maupun  kegiatan
pembelajarannya  berwawasan  pendidikan  karakter.  Cara  yang  mudah untuk membuat silabus, RPP, dan bahan ajar yang berwawasan pendidikan
karakter  adalah  dengan  mengadaptasi  silabus,  RPP,  dan  bahan  ajar  yang telah
dibuatada dengan
menambahkanmengadaptasi kegiatan
pembelajaran yang
bersifat memfasilitasi
dikenalnya nilai-nilai,
disadarinya pentingnya nilai-nilai, dan diinternalisasinya nilai-nilai. 2.
Pelaksanaan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran dari tahapan kegiatan pendahuluan, inti, dan
penutup, dipilih dan dilaksanakan agar peserta didik mempraktikkan nilai- nilai  karakter  yang  ditargetkan.  Kegiatan  pendahuluan,  berdasarkan
Standar  Proses,  pada  kegiatan  pendahuluan,  guru  harus:  1  Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
2  Mengajukan  pertanyaan-pertanyaan  yang  mengaitkan  pengetahuan sebelumnya  dengan  materi  yang  akan  dipelajari;  3  Menjelaskan  tujuan
pembelajaran  atau  kompetensi  dasar  yang  akan  dicapai;  dan  4 Menyampaikan  cakupan  materi  dan  penjelasan  uraian  kegiatan  sesuai
silabus. Kegiatan  inti,  Berdasarkan  Peraturan  Menteri  Pendidikan  Nasional
Nomor 41 Tahun 2007, kegiatan inti pembelajaran terbagi  atas tiga tahap, yaitu  eksplorasi,  elaborasi,  dan  konfirmasi.  Secara  sederhana  dapat
dikatakan  bahwa  pada  tahap  eksplorasi  peserta  didik  difasilitasi  untuk memperoleh  pengetahuan  dan  keterampilan  dan  mengembangkan  sikap
melalui  kegiatan  pembelajaran  yang  berpusat  pada  siswa.  Pada  tahap elaborasi, peserta didik diberi peluang untuk memperoleh pengetahuan dan
keterampilan serta sikap lebih lanjut melalui sumber-sumber dan kegiatan- kegiatan  pembelajaran  lainnya  sehingga  pengetahuan,  keterampilan,  dan
sikap  peserta  didik  lebih  luas  dan  dalam.  Pada  tahap  konfirmasi,  peserta PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI