Penerapan Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Matematika di
“Strateginya ada 4, yang pertama dan yang sudah pasti yaitu dengan mengintegrasikan konten kurikulum pendidikan karakter yang telah
dirumuskan ke dalam pembelajaran khususnya dalam RPP. Yang kedua dengan mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam kegiatan sehari-
hari di sekolah. Yang selanjutnya dengan mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam kegiatan yang diprogramkan atau direncanakan misalnya
ekstrakurikuler dan kegiatan keagamaan. Dan yang terakhir dengan membangun dan menjaga komunikasi serta kerjasama antara sekolah
dengan orang tua peserta didik, jadi agar pelaksanaanya tidak seetengah- set
engah dan hasilnya juga maksimal.” Kepala Sekolah, Lampiran 6: 10 “Sebagai guru itu yang terpenting adalah memberikan keteladanan
kepada siswa. Siswa akan mudah menerima sebuah nilai apabila dia melihat langsung yang dicontohkan oleh orang yang dipanutinya. Teguran
atau nasehat juga harus selalu diberikan agar siswa selalu ingat akan nilai karakter yang seharusnya dia amalkan. Pengkondisian lingkungan,
penyediaan tempat sampah, jam dinding, slogan-slogan mengenai karakter yang mudah dibaca oleh siswa, dan aturantata tertib sekolah yang
ditempelkan pada tempat yang strategis. Sekolah juga sudah melakukan kegiatan rutin seperti setiap pagi sebelum kegiatan belajar dimulai
didahului dengan menyayikan lagu Indonesia Raya dan lagu Padamu Negeri saat mau pulang. Sebelum dan setelah belajar, siswa juga
dibiasakan untuk berdoa, mengucapkan salam bila bertemu dengan guru atau siswa lain.” Guru Matematika, Lampiran 7: 5
Guru Matematika di SMA Negeri 10 Yogyakarta menerapkan pendidikan karakter pada proses pembelajaran dan menerapkan nilai-nilai
karakter dalam perilaku sehari-hari. Guru Matematika menyisipkan nilai- nilai karakter yang ingin ditanamkan kepada siswa dalam Silabus dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP sehingga ketika mengajar dikelas guru dapat langsung fokus terhadap nilai-nilai tersebut. Nilai-nilai
karakter selain diterapkan dalam pembelajaran, berdasarkan observasi peneliti guru Matematika juga menerapkan nilai-nilai karakter dalam
keseharian misalnya guru masuk kelas tepat waktu hingga guru menpersiapkan materi pelajaran dengan sungguh-sungguh.
Pelaksanaan pendidikan karakter di SMA Negeri 10 Yogyakarta juga melibatkan siswa. Berdasarkan hasil wawancara penelitian maka dapat
diketahui bahwa siswa mempraktekkan nilai-nilai karakter dalam berperilaku. Misalnya, siswa tidak mencontek, masuk kelas tepat waktu,
teliti dan percata diri dalam mengerjakan soal matematika yang sulit serta mau bekerjasama dalam kelompok.
Disamping hal tersebut di atas, berdasarkan hasil pengamatan dan analisis dokumen, peneliti mengindikasikan ketidakselarasan antara
keduanya. Nilai karakter yang tercantum dalam RPP terkadang tidak ditemukan dalam pengamatan yang dilakukan ketika pembelajaran
berlangsung. Hal tersebut juga berlaku sebaliknya, nilai karakter yang ditemukan dalam pengamatan yang dilakukan ketika pembelajaran
berlangsung tidak tercantum dalam RPP. Menurut guru yang bersangkutan, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam wawancara subjek mengaku tidak merasa terdapat kendala secara signifikan dalam mengimplementasikan pendidikan karakter dalam
pembelajaran yang diampunya. Hal ini ditambah dengan pernyataan subjek yang menganggap bahwa peserta didik di SMA N 10 Yogyakarta memiliki
nilai kesopanan yang tinggi sehingga subjek tidak mengalami kesulitan dalam mengimplementasikan pendidikan karakter dalam pembelajaran.
Kendala justru dihadapi pada tingkat keberhasilan implementasi nilai karakter kepada peserta didik setelah pembelajaran usai. Apakah peserta
didik benar-benar dapat mempertahankan sikapnya seperti saat mengikuti pembelajaran atau justru berlaku sebaliknya di luar pembelajaran.
Berdasar kendala yang dihadapi guru dalam mengimplementasikan pendidikan karakter seperti yang disebutkan dalam wawancara mengenai
berhasil atau tidaknya implementasi pendidikan karakter, guru melakukan upaya, seperti setiap kali sebelum mengakhiri kegiatan pembelajaran, guru
selalu mengingatkan lagi nilai karakter yang terkandung selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan demikian, peserta didik diharapkan
dapat menerapkannya juga setelah pembelajaran usai. Selain itu, guru berkoordinasi dengan guru yang lain serta seluruh warga sekolah untuk
selalu memberi contoh karakter baik selama di dalam dan di luar lingkungan sekolah. Di samping koordinasi tersebut, pihak sekolah
memasang beberapa poster mengenai pendidikan karakter dan juga memberikan jadwal khusus untuk memperdalam ilmu agama bagi peserta
didik setiap hari Jumat pada jam pertama selama 15 menit. Dengan demikian, subjek mengaku kendala tersebut dapat teratasi.
Berdasarkan hasil penelitian baik melalui wawancara maupun observasi maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa pendidikan karakter
dalam pembelajaran Matematika di Kelas X SMA Negeri 10 Yogyakarta diterapkan dengan mengintegrasikan konten kurikulum pendidikan karakter
yang telah dirumuskan ke dalam pembelajaran khususnya dalam RPP dalam pelaksanaanya menggunakan berbagai strategi.