Validitas dan Reliabilitas METODE PENELITIAN

2. Kuesioner Kuesioner adalah metode pengumpulan informasi atau data dengan cara mencatat, membaca dan mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan obyek penelitian. 3. Wawancara Wawancara merupakan bentuk pengumpulan data dengan cara tanya jawab langsung dengan pemimpin atau pihak yang mewakili untuk memperoleh data yang diperlukan, khususnya mengenai gambaran umum perusahaan, dan data lain yang dapat dipakai sebagai pelengkap.

G. Validitas dan Reliabilitas

1. Validilitas Validilitas merupakan derajat ketepatan alat ukur peneliti tentang isi atau arti sebenarnya dari apa yang diukur Umar, 1997:60. Semakin tinggi validitas suatu alat ukur, semakin tepat pengukuran mencapai sasaran. Rumus yang digunakan untuk menghitung validitas adalah Product Moment Sugiyono, 2001:182. rxy = [ ] [ ] ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − 2 2 2 2 y y n x x n y x xy n Keterangan: r xy : nilai koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y x : jumlah skor total dari setiap butir y : jumlah skor total n : jumlah responden Dengan taraf signifikasi 5 apabila r hitung r tabel maka kuesioner tersebut dinyatakan valid. Pengujian reliabilitas dikerjakan dengan menggunakan bantuan Program SPSS pada taraf signifikasi 5, N = 30, dengan dk = N-2 dk = 30 - 2 = 28 sehingga r tabe l = 0.361. Dalam penelitian ini, apabila semua item pertanyaan mempunyai r hitung r tabel berarti bisa dikatakan semua item pertanyaan tersebut valid. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut ini Lampiran 3 halaman 85. Tabel 3.6 Hasil Pengujian Validitas Variabel Balas Jasa No. Item r hitung r tabel Keterangan 1 2 3 4 5 0.558 0.376 0.461 0.029 0.381 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Dari tabel 3.6 di atas dapat diketahui besarnya koefisien korelasi r hitung 5 item kuesioner variabel balas jasa. Pada taraf keyakinan 95 α = 0,05 diperoleh 1 item kuesioner memiliki koefisien korelasi rhitung lebih kecil dari 0,361 dan dinyatakan tidak valid item no 4. Sedangkan item kuesioner lainnya memiliki koefisien korelasi rhitung lebih besar dari 0,361 dan dinyatakan valid item no 1,2, 3, dan 5. Item pernyataan yang tidak valid selanjutnya tidak digunakan sebagai pengumpul data penelitian ini. Tabel 3.7 Hasil Pengujian Validitas Variabel Lingkungan Kerja No. Item r hitung r tabel Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0.444 0.691 0.428 0.585 0.366 0.371 0.488 0.365 0.365 0.495 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Dari tabel 3.7 di atas dapat diketahui besarnya koefisien korelasi r hitung 5 item kuesioner variabel lingkungan kerja. Pada taraf keyakinan 95 α = 0,05 semua item kuesioner memiliki koefisien korelasi rhitung lebih besar dari 0,361 dan dinyatakan valid. Dan semua item pernyataan tersebut digunakan sebagai pengumpul data penelitian ini. Tabel 3.8 Hasil Pengujian Validitas Variabel Kesejahteraan Karyawan No. Item r hitung r tabel Keterangan 1 2 3 4 5 0.451 0.419 - 0.77 0.409 0.387 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Dari tabel 3.8 di atas dapat diketahui besarnya koefisien korelasi r hitung 5 item kuesioner variabel kesejahteraan karyawan. Pada taraf keyakinan 95 α = 0,05 diperoleh 1 item kuesioner memiliki koefisien korelasi rhitung lebih kecil dari 0,361 dan dinyatakan tidak valid item no 3. Sedangkan item kuesioner lainnya memiliki koefisien korelasi rhitung lebih besar dari 0,361 dan dinyatakan valid item no 1,2, 4, dan 5. Item pernyataan yang tidak valid selanjutnya tidak digunakan sebagai pengumpul data penelitian ini. Tabel 3.9 Hasil Pengujian Validitas Variabel Motivasi Kerja No. Item r hitung r tabel Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0.548 0.117 0.430 0.483 0.406 0.457 0.414 0.382 0.416 0.519 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Dari tabel 3.9 di atas dapat diketahui besarnya koefisien korelasi r hitung 5 item kuesioner variabel motivasi kerja. Pada taraf keyakinan 95 α = 0,05 diperoleh 1 item kuesioner memiliki koefisien korelasi rhitung lebih kecil dari 0,361 dan dinyatakan tidak valid item no 2. Sedangkan item kuesioner lainnya memiliki koefisien korelasi rhitung lebih besar dari 0,361 dan dinyatakan valid item no 1,3,4,5,6,7,8,9 dan 10. Item pernyataan yang tidak valid selanjutnya tidak digunakan sebagai pengumpul data penelitian ini. 2 Reliabilitas Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sampai sejauh mana suatu pengukuran dapat memberikan hasil yang relatif sama bila dilakukan kembali pada subyek sampel yang sama. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukuran di dalam mengukur gejala yang sama. Semakin tinggi korelasi maka makin rendah kesalahan pengukuran. Pengukuran ini menggunakan teknik “belah dua” dengan cara mengkorelasikan data jawaban responden pada item ganjil dan item genap, dengan menggunakan rumus Product Moment Sugiyono, 2001:182: rxy = [ ] [ ] ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − 2 2 2 2 y y n x x n y x xy n Keterangan: r xy : koefisien korelasi antara item bernomor ganjil dan item bernomor genap x : jumlah total pernyataan yang bernomor ganjil y : jumlah total pernyataan yang bernomor genap Setelah koefisien korelasi item ganjil-genap diperoleh maka untuk melakukan estimasi digunakan rumus Spearman Brown Arikunto,1991:145: xy xy gg r 1 r 2 r + = Keterangan: r gg : koefisien reliabilitas r xy : koefisien korelasi antara item bernomor ganjil dan nomor item bernomor genap. Pengujian reliabilitas dikerjakan dengan menggunakan bantuan Program SPSS pada taraf signifikasi 5, N = 30, dengan dk = N-2 dk = 30 - 2 = 28 sehingga r tabe l = 0.361. Dalam penelitian ini, apabila semua item pertanyaan mempunyai r hitung r tabel berarti bisa dikatakan semua item pertanyaan tersebut reliabel Lampiran 3 halaman 85. Tabel 3.10 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel r hitung r tabel Keterangan Balas Jasa 0.603 0.361 Reliabel Lingkungan Kerja 0.780 0.361 Reliabel Kesejahteraan Karyawan 0.532 0.361 Realibel Motivasi Kerja Karyawan 0.746 0.361 Realibel Hasil uji tingkat realibilitas dari tabel di atas kemudian dibandingkan dengan tingkat keterandalan variabel penelitian yang dikemukakan oleh Arikunto 2002:245 Tabel 3.11 Tingkat Keterandalan Variabel Penelitian No Koefisien Alpha Interpretasi Tingkat Keterandalan 1. 0,8 s.d 1,0 Sangat Tinggi 2. 0,6 s.d 0,8 Tinggi 3. 0,4 s.d 0,6 Cukup 4. 0,2 s.d 0,4 Rendah 5. 0,0 s.d 0,2 Sangat Rendah Dengan menggunakan pedoman interpretasi koefisien tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa variabel balas jasa dengan koefisien 0.603 memiliki tingkat keterandalan yang tinggi, variabel lingkungan kerja dengan koefisien 0.780 memiliki tingkat keterandalan yang tinggi, variabel kesejahteraan karyawan dengan koefisien 0.532 memiliki tingkat keterandalan cukup dan variabel motivasi kerja karyawan dengan koefisien 0.746 memiliki tingkat keterandalan yang tinggi.

H. Teknik Analisis Data