Pengaruh lokasi, pelayanan, dan tingkat harga terhadap loyalitas konsumen : studi kasus PT. Mirota Godean, Jln. Raya Godean Km.2,8 Yogyakarta.
xi ABSTRAK
PENGARUH LOKASI, PELAYANAN DAN TINGKAT HARGA TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN
Studi Kasus : PT. MIROTA GODEAN
Veronika Harini Rita Sari Universitas Sanata Dharma
2009
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh lokasi terhadap loyalitas konsumen; (2) pengaruh pelayanan terhadap loyalitas konsumen; (3) pengaruh tingkat harga terhadap loyalitas konsumen.
Penelitian ini merupakan studi kasus pada konsumen Mirota Godean. Sampel penelitian sebesar 100 responden, ditarik dengan teknik accidental sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan wawancara, dianalisis menggunakan statistik non parametrik (Chi Square/Chi Kuadrat).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada pengaruh lokasi dengan loyalitas konsumen (X² hitung = 2,401) ; (2) tidak ada pengaruh pelayanan terhadap loyalitas konsumen (X² hitung = 1,747); (3) tidak ada pengaruh tingkat harga terhadap loyalitas konsumen (X²hitung = 3,961).
(2)
xii ABSTRACT
THE INFLUENCE OF PLACE, SERVICE AND THE PRICE RATE TOWARDS LOYALTY OF CONSUMERS.
A Case Study of PT. MIROTA GODEAN
Veronika Harini Rita Sari Sanata Dharma University
Yogyakarta 2009
This study aims to determine: (1) the influence of place towards loyalty of consumers; (2) the influence of service towards the loyalty of consumers services; (3) the influence of the price rate towards the loyalty of the consumers.
This research is a case study on consumers of Mirota Godean. The samples were 100 respondents. The technique of drawing samples was Accidental Sampling Techniques. Data were collected by using questionnaires and interviews, and analyzed by using non-parametric statistics (Chi Square ).
The results showed that: (1) the place doesn’t influence the loyalty of the consumers (X² count = 2.401); (2) the service doesn’t influence the loyalty of the
consumers (X² count = 1.747); (3) the price rate doesn’t influence the loyalty of
(3)
PENGARUH LOKASI, PELAYANAN, DAN TINGKAT
HARGA TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN
Studi Kasus : PT. Mirota Godean, Jln. Raya Godean Km. 2,8 Yogyakarta.
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh :
Veronika Harini Rita Sari NIM : 051334064
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
(4)
(5)
(6)
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya Tulis yang mungkin sangat jauh dari sempurna ini
sebagai buah tanganku akan kupersembahkan dengan setulus
hati Teruntuk:
1.
Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu Melindungi
dan Membantu dalam setiap Kesulitan.
2. Bapak dan Ibu Tercinta, yang telah Memberikan Kasih
Sayang, Perhatian, Semangat dan Dorongannya selama ini.
3. Mba, Mas, dan keponakan ku: Mas Joko, Mba rike, Mba
Susi, Mas Joy, Mba fitri, Mas Pet, si kecil Kenji dan Petrina
Terima Kasih atas Perhatian, Dorongan dan tawa yang
kalian berikan.
4. Kasih_Q Y.Noegroho Pranandhito , terima kasih atas doa,
semangat, tawa dan kasih mu selama ini.
(7)
v
MOTTO
”Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang
memberi kekuatan kepadaku” .(Filipi 4:13)
"Di mana ada keinginan di situ pasti ada jalan".
"Hargailah waktu karena waktu tidak akan terulang
kembali".
(8)
(9)
(10)
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria atas Rahmat dan KaruniaNya yang telah dilimpahkan sehingga dengan kertebatasan yang ada, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGAUH LOKASI, PELAYANAN, DAN TINGKAT HARGA TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN”.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Banyak pihak yang telah memberi kasih, bantuan, perhatian, dorongan, dan semangat bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, dan pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ungkapan terima kasih dan penghormatan kepada: 1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph,D.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si.
4. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
5. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P. M.Pd. selaku Dosen Penguji I yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik
(11)
ix dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
6. Bapak Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Penguji II yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
7. Bagian Personalia Vikita Yogyakarta yang telah berkenan memberikan ijin untuk penelitian dan memberikan data-data penulis butuhkan.
8. Direktur, Bagian Personalia PT. Mirota Godean Yogyakarta yang telah memberi ijin penelitian dan memberikan data-data penulis butuhkan.
9. Kepada Konsumen Vikita Yogyakarta yang telah bersedia mengisi kuesioner. 10.Kepada konsumen PT. Mirota Godean Yogyakarta yang telah bersedia
mengisi kuesioner.
11.Bapak dan Ibuku tercinta, terima kasih atas kasih sayang, perhatian, doa, dorongan moril dan materil kepada Puterimu dalam menyelesaikan studi dan skripsi ini.
12.Kakakku tersayang “mas Joko, mba Rieke, mas Joy, mba Susi, mba Fitri, mas Pet, dan si kecil keponakan ku Kenji dan Petrina terima kasih atas kasih sayang, perhatian, doa, hiburan dorongannya selama ini dalam menyelesaikan studi dan skripsi ini.
13.Pran_Q, terima kasih atas doa, dukungan, cinta dan tawanya.
14.Sahabat ku Rosa, terima kasih sobat untuk semua kebersamaan, masukan, dan tawa dalam pembuatan skripsi ini.
15.Wulan, Heni dan Ferry, terima kasih atas masukan diberikan dalam menyelesaikan skripsi ini.
(12)
(13)
xi ABSTRAK
PENGARUH LOKASI, PELAYANAN DAN TINGKAT HARGA TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN
Studi Kasus : PT. MIROTA GODEAN
Veronika Harini Rita Sari Universitas Sanata Dharma
2009
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh lokasi terhadap loyalitas konsumen; (2) pengaruh pelayanan terhadap loyalitas konsumen; (3) pengaruh tingkat harga terhadap loyalitas konsumen.
Penelitian ini merupakan studi kasus pada konsumen Mirota Godean. Sampel penelitian sebesar 100 responden, ditarik dengan teknik accidental sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan wawancara, dianalisis menggunakan statistik non parametrik (Chi Square/Chi Kuadrat).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada pengaruh lokasi dengan loyalitas konsumen (X² hitung = 2,401) ; (2) tidak ada pengaruh pelayanan terhadap loyalitas konsumen (X² hitung = 1,747); (3) tidak ada pengaruh tingkat harga terhadap loyalitas konsumen (X²hitung = 3,961).
(14)
xii ABSTRACT
THE INFLUENCE OF PLACE, SERVICE AND THE PRICE RATE TOWARDS LOYALTY OF CONSUMERS.
A Case Study of PT. MIROTA GODEAN
Veronika Harini Rita Sari Sanata Dharma University
Yogyakarta 2009
This study aims to determine: (1) the influence of place towards loyalty of consumers; (2) the influence of service towards the loyalty of consumers services; (3) the influence of the price rate towards the loyalty of the consumers.
This research is a case study on consumers of Mirota Godean. The samples were 100 respondents. The technique of drawing samples was Accidental Sampling Techniques. Data were collected by using questionnaires and interviews, and analyzed by using non-parametric statistics (Chi Square ).
The results showed that: (1) the place doesn’t influence the loyalty of the consumers (X² count = 2.401); (2) the service doesn’t influence the loyalty of the
consumers (X² count = 1.747); (3) the price rate doesn’t influence the loyalty of
(15)
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIHAN KARYA ... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
ABSTRAK ... xi
ABSTRACT ... xii
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 3
C. Batasan Masalah ... 3
D. Rumusan Masalah ... 4
E. TujuanPenelitian ... 4
F. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN TEORETIK A. Kerangka Teoritik ... 6
(16)
xiv
C. Hipotesis Penelitian ... 15
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 16
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 16
C. Populasi dan Sample ... 17
D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ... 17
E. Teknik Pengumpulan Data ... 22
F. Pengujian Instrumen Penelitian... 22
G. Teknik Analisis Data ... 28
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Gambaran Umum Perusahaan ... 33
B. Lokasi PT. Mirota Godean ... 35
C. Struktur Organisasi ... 36
D. Manajemen Personalia ... 39
E. Sistem Pemasaran ... 41
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 44
B. Analisis Data ... 48
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 54
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 60
B. Keterbatasan Penelitian ... 60
C. Saran-Saran ... 61
(17)
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Variabel Loyalitas ... 18
Tabel 3.2 Skala Likert ... 18
Tabel 3.3 Variabel Lokasi ... 19
Tabel 3.4 Variabel Pelayanan ... 20
Tabel 3.5 Variabel Tingkat Harga ... 21
Tabel 3.6 Hasil Pengujian Validitas variabel Lokasi ... 25
Tabel 3.7 Hasil Pengujian Validitas variabel Pelayanan ... 25
Tabel 3.8 Hasil Pengujian Validitas variabel Tingkat Harga ... 26
Tabel 3.9 Hasil Pengujian Validitas variabel Loyalitas ... 27
Tabel 3.10 Hasil Pengujian Normalitas Data ... 29
Tabel 3.11 Hasil Pengujian Linearitas Data ... 30
Tabel 3.12 Pedoman Intepretasi Hubungan Antar Variabel ... 32
Tabel 5.1 Deskripsi Jenis Kelamin Konsumen ... 44
Tabel 5.2 Deskripsi Pekerjaan Konsumen ... 45
Tabel 5.3 Kategori dan interpretasi Variabel Lokasi Perusahaan ... 46
Tabel 5.4 Kategori dan interpretasi Variabel Pelayanan Perusahaan ... 46
Tabel 5.5 Kategori dan interpretasi Variabel Tingkat Harga Perusahaan ... 47
Tabel 5.6 Kategori dan interpretasi Variabel Loyalitas Konsumen ... 46
Tabel 5.7 Tabel Kontingensi Pengaruh Lokasi Terhadap Loyalitas Konsumen ... 49
Tabel 5.8 Tabel Kontingensi Pengaruh Lokasi Terhadap Loyalitas Konsumen (Setelah Penggabungan) ... 49
Tabel 5.9 Tabel Kontingensi Pengaruh Pelayanan Terhadap Loyalitas Konsumen ... 51
Tabel 5.10 Tabel Kontingensi Pengaruh Pelayanan Terhadap Loyalitas Konsumen (Setelah Penggabungan) ... 51 Tabel 5.11 Tabel Kontingensi Pengaruh Tingkat Harga Terhadap
(18)
xvi
Loyalitas Konsumen ... 53
Tabel 5.13 Tabel Kontingensi Pengaruh Tingkat Harga Terhadap
(19)
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Kuesioner Penelitian ... 64
Lampiran II Data Validitas dan Data Induk Penelitian ... 71
Lampiran III Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 88
Lampiran IV Daftar Distribusi Frekuensi ... 103
Lampiran V Uji Linearitas Dan Normalitas ... 106
Lampiran VI Penilaian Acuan Patokan Tipe II ... 108
Lampiran VII Pengujian Hipotesis Dengan Chi Square ... 110
Lampiran VIII Tabel Nilai t, r, F dan Chi Kuadrat ... 120
Lampiran IX Surat Ijin Penelitian ... 129
(20)
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tidak dapat dipungkiri bahwa, dewasa ini semakin banyak muncul
perusahaan dagang baik dalam bentuk toko, mini market, departement store,
supermarket dll. Hal ini dapat menyebabkan semakin ketatnya persaingan di
dunia usaha perdagangan. Dalam keadaan seperti ini sebaiknya para
pengusaha bukan semakin menyerah pada keadaannya tetapi harus mencoba
untuk terus bertahan dalam usahanya dengan cara mempertahankan para
konsumen untuk membentuk suatu loyalitas konsumen. Setiap sektor usaha
memiliki peluang untuk tetap mempertahankan dan mengembangkan
usahanya karena semakin menjamurnya usaha perdagangan, setiap pengusaha
perdagangan itu harus mempertahankan dan mengembangkan usahanya.
Suatu hal yang tidak mudah untuk dapat dipertahankan dan menarik
konsumen dalam persaingan bebas seperti sekarang ini. Untuk itu pengusaha
sebaiknya pandai-pandai menentukan lokasi tempat ia akan berjualan dengan
harga-harga yang membuat konsumen tertarik. Karena konsumen pastinya
akan mengambil keputusan untuk mengkonsumsi dengan mempertimbangkan
berbagai faktor.
Setiap pusat perbelanjaan akan bersaing memberikan yang terbaik
bagi konsumen baik dari segi tempat penataan, pelayanan, baik dari tingkat
(21)
akhirnya akan membuat suatu keputusan untuk membeli produk yang tersedia
di tempat perbelanjaan yang bersangkutan. Jika kepuasan konsumen dapat
tercapai, dan kemudian akan membentuk loyalitas konsumen. Jika lokasi
tempat belanja tersebut kurang strategis atau dapat dikatakan terpencil maka
tempat belanja itu nantinya akan sulit untuk dikenal oleh masyarakat luas.
Jika pelayanan yang diberikan kurang dapat memuaskan konsumen, maka
nantinya para konsumen akan menimbulkan rasa tidak puas sehingga tidak
menimbulkan loyalitas konsumen. Jika harga-harga yang diberikan dirasakan
oleh konsumen kurang sesuai atau lebih mahal maka para konsumen nantinya
dapat pindah ke tempat belanja lainnya.
Tidak dapat dipungkiri pula bahwa, sering ditemukan juga suatu
tempat belanja yang mungkin mahal tetapi banyak pengunjungnya misalnya
saja mall-mall sebenarnya apa yang terjadi, apakah mungkin karena gengsi?
Tempat belanja yang kecil memiliki banyak pengunjung mungkin
dikarenakan faktor harga yang sesuai.
Untuk mendapatkan konsumen yang loyalitas diperlukan lokasi yang
mendukung atau strategis, pelayanan yang baik yang dapat membuat
konsumen merasa terpuaskan, dan tingkat harga yang wajar sehingga nantinya
konsumen dapat mempercayai tempat belanja tersebut yang kemudian akan
membentuk suatu loyalitas dari para konsumen. Ari Istiari (2001 : 64-66),
menemukan bahwa “tingkat kepuasan konsumen dalam pelayanan, fasilitas,
dan harga berpengaruh secara signifikan terhadap frekuensi pembelian”.
(22)
signifikan antara kepuasan konsumen terhadap ketiga atribut pelayanan
dengan loyalitas konsumen. Martina Imas Sri Mulyasih (2008: 72-73),
menemukan bahwa lokasi, pelayanan, dan tingkat harga tidak berpengaruh
terhadap loyalitas konsumen.
Berdasarkan permasalahan di atas penulis tertarik mengadakan
pembuktian ulang terhadap konsumen mengenai kepuasan dan loyalitasnya.
Kepuasan konsumen dalam penelitian ini akan dinilai dari segi lokasi,
pelayanan, dan tingkat harga yang akan berpengaruh pada loyalitas
konsumen.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka
permasalahan yang muncul dapat diidentifikasi sebagai berikut .
1. Ada berbagai cara dalam meningkatkan presentase penjualan, salah satunya
adalah dengan cara memperhatikan konsumen akan layanan yang diberikan
dalam suatu sektor usaha.
2. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen, antara lain
lokasi (tempat), pelayanan dan tingkat harga.
3. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi loyalitas konsumen, antara lain jasa
pelayanan, harga yang ditawarkan dan internal marketing perusahaan itu
sendiri.
(23)
C.Batasan Masalah
Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak terlalu luas dan dapat
lebih terfokus, maka penulis membatasi penelitian ini hanya pada analisis
variabel lokasi, pelayanan, dan tingkat harga yang akan mempengaruhi
loyalitas konsumen. Adapun alasan penulis, karena ketiga faktor tersebut
memberikan pengaruh yang dominan dan berhubungan langsung dengan
loyalitas konsumen.
D. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini penulis mengajukan rumusan masalah berikut:
1. Apakah lokasi berpengaruh terhadap loyalitas konsumen?
2. Apakah pelayanan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen?
3. Apakah tingkat harga berpengaruh terhadap loyalitas konsumen?
E.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan
untuk menyediakan koreksi tentang:
1. pengaruh lokasi terhadap loyalitas konsumen.
2. pengaruh pelayanan terhadap loyalitas konsumen.
3. pengaruh tingkat harga terhadap loyalitas konsumen.
F. Manfaat Penelitian
(24)
berikut:
1. Bagi Mirota Godean
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan mengenai
tanggapan konsumen agar selanjutnya tempat belanja tersebut dapat
menentukan kebijaksanaan strategi-strategi yang dapat mengusahakan
peningkatan penjualan.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan,
menambah referensi bacaan ilmiah dan dapat digunakan sebagai
pembanding bagi penelitian-penelitian selanjutnya.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman dan
wawasan yang luas, sehingga peneliti dapat lebih mengembangkan
(25)
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teoritik
1. Loyalitas Pelanggan / Konsumen
Loyalitas pelanggan tercipta karena adanya hubungan yang
harmonis antara pelanggan dengan perusahaan. Dan hubungan harmonis
itu tercipta karena adanya kepuasan dari pihak pelanggan.
Loyalitas pelanggan menurut Henry Assel (1992 : 187) adalah
pembelian kembali karena komitmen untuk yakin terhadap suatu merk
atau perusahaan. Loyalitas terhadap suatu merk menggambarkan perilaku
dari proses pengambilan keputusan dan tindakan pembelian yang
dilakukan, di mana hal tersebut memiliki kaitan dengan proses
pembelajaran.
Loyalitas konsumen secara umum dapat diartikan sebagai suatu
kesetiaan seseorang yaitu konsumen atas suatu produk, baik barang
maupun jasa tertentu, dengan kata lain loyalitas adalah perilaku
pembelian kembali produk yang sama, dengan berdasarkan keyakinan dan
kepercayaan terhadap produk yang bersangkutan. Loyalitas merupakan
suatu bukti bahwa konsumen yang selalu jadi pelanggan, yang memiliki
kekuatan dan sifat positif atas perusahaan tersebut. Loyalitas di sini
merupakan pembelian ulang yang dilakukan oleh konsumen pada
(26)
yang pernah membeli dalam rangka tertentu dan melakukan pembelian
ulang sejak pembeliannya pertama kali.
Faktor-faktor yang dapat membangun loyalitas (Tjiptono,1995 :
93) diantaranya adalah sebagai berikut.
a.Care service
Jasa utama didasarkan pada kebutuhan pasar yang utama. Dari sini
hubungan pelanggan dibangun karena dengan pelayanan ini yang
memuaskan maka pelanggan akan benar-benar percaya dan puas akan
jasa yang diberikan oleh kita.
b.Customizing the relationship
c.Service argumentation
Jasa tambahan yang berarti membangun pelayanan plus, dan lebih baik
lagi jika pelayanan plus ini tidak ditiru oleh pesaing.
d.Relationship pricing
Harga sangat mempengaruhi orang untuk membeli barang. Untuk
membangun loyalitas pelanggan dapat ditempuh dengan cara
memberikan potongan-potongan harga bagi pelanggan, sehingga
mereka merasa perusahaan memberi perhatian.
e.Internal marketing
Tekanan pada karyawan bagaimana perusahaan mampu mengelola
karyawannya agar mengerti prinsip-prinsip pemasaran dan
melaksanakannya dalam tugas.
(27)
kepuasan dan loyalitas konsumen sebagaimana banyak dijumpai dalam
literatur pemasaran yakni:
1) Kepuasan dan loyalitas pada dasarnya adalah satu konstruk yang sama
2) Kepuasan merupakan konsep inti bagi loyalitas.
3) Kepuasan hanyalah komponen dari loyalitas.
4) Adanya superoirdinate concept, yaitu ultimate loyalty yang mencakup
kepuasan dan loyalitas.
5) Ada overlapping antara loyalitas dan kepuasan, namun persentase
overlapping tersebut lebih kecil dibandingan konten masing-masing
konstruk.
6) Kepuasan merupakan titik awal tahapan transisi yang berkulminasi
pada tingkat loyalitas terpisah.
2. Lokasi
Lokasi perusahaan yang sering disebut tempat kediaman
perusahaan yaitu, tempat di mana perusahaan melakukan kegiatan
sehari-hari. Pemilihan lokasi perlu diperhatikan bagi perusahaan, sebab salah
memilih suatu lokasi perusahaan akan mengakibatkan suatu kerugian bagi
perusahaan. Dalam memilih lokasi perusahaan biasanya berdasarkan
pertimbangan faktor kelancaran hubungan dengan pihak lain.
Tujuan pemilihan lokasi perusahaan adalah agar dapat membantu
perusahaan beroperasi atau berproduksi dengan lancar, supaya lebih
(28)
diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi biaya produksi dan
distribusi, agar dapat ditekan seminimal mungkin. Jadi dengan alasan
lokasi yang strategis, mudah dijangkau oleh konsumen, hal ini merupakan
daya tarik tersendiri bagi konsumen untuk meningkatkan loyalitasnya.
Fandy Tjiptono (1998 : 30) mengemukakan cara penentuan letak
perusahan atau lokasi memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap
beberapa faktor sebagai berikut.
a. Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau yang mudah dijangkau sarana
transportasi umum.
b. Visibilitas, misalnya lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi
jalan.
c. Lalu-lintas :
1)Banyaknya orang yang lalu-lalang bisa memberikan peluang besar
terjadinya impulse buying. Impulse buying adalah proses pembelian
yang sering tanpa terencana atau tanpa melalui usaha-usaha khusus.
2)kepadatan dan kemacetan lalu-lintas bisa pula menjadi hambatan.
d. Tempat parkir yang luas dan aman.
e. Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha
di kemudian hari.
f. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang
ditawarkan.
g. Pesaing, yaitu lokasi pesaing.
(29)
3. Pelayanan
Pelayanan adalah suatu tindakan yang diberikan kepada konsumen
dan menghasilkan manfaat kepada konsumen, sehingga konsumen dapat
merasakan layanan yang diberikan, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Menurut Bowen & Jhonston, 1999 aktivitas yang diperlukan
dalam rangka memulihkan layanan pelanggan meliputi :
a) respons: pengakuan bahwa telah terjadi masalah; permohonan
maaf; empati; respons yang cepat; keterlibatan manajemen;
b) informasi: penjelasan atas kegagalan yang terjadi; mendengarkan
pandangan pelanggan terhadap solusi yang diharapkan; menyepakati
solusi; menjamin bahwa masalah yang sama tidak akan terulang lagi;
permohonaan maaf tertulis;
c) tindakan: koreksi atas kegagalan atau kesalahan; mengambil
langkah-langkah perbaikan;
d) kompensasi: token compensation, kompensasi ekuivalen atau
pengembalian uang atau "big gesture" compensation;
Pelayanan merupakan salah satu kegiatan yang ditujukan untuk
kepuasan konsumen. Pelayanan merupakan suatu hal yang dapat dipakai
untuk menarik pembeli dan konsumen, untuk terus membeli atau
mengkonsumsi produk yang ditawarkan suatu perusahaan.
Pelayanan adalah segala bentuk kegiatan yang dilakukan oleh
(30)
atau konsumen (Philip Kotller, 1986 : 38 ).
4.Tingkat Harga
Harga merupakan suatu ukuran atau nilai yang terkandung
dalam suatu produk barang atau jasa. Tingkat harga berarti suatu
tingkatan nilai yang terkandung dalam suatu produk barang atau jasa.
Harga adalah nilai tukar untuk mendapatkan penawaran dari
sutu produk baik barang maupun jasa. Harga sangat mempengaruhi orang
untuk membeli barang. Untuk membangun loyalitas pelanggan, dapat
ditempuh dengan cara memberi potongan-potongan bagi pelanggan.
Harga sering kali digunakan sebagai indikator nilai bagaimana
harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu
barang atau jasa. Harga memiliki dua peranan utama dalam proses
pengambilan keputusan para pembeli, yaitu:
a. Peranan alokasi dari biaya, yaitu fungsi harga dalam membantu para
pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas
tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya. Dengan demikian
adanya harga dapat membantu para pembeli untuk memutuskan cara
mengalokasikan daya belinya pada berbagai jenis barang dan jasa.
Pembeli membandingkan harga dari berbagai alternatif yang tersedia,
kemudian memutuskan alokasi dana yang dikehendaki.
b. Peranan informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam mendidik
konsumen mengenai faktor-faktor produk seperti kualitas. Hal ini
(31)
kesulitan untuk menilai faktor produk atau manfaatnya secara obyektif.
Persepsi yang sering berlaku adalah bahwa harga yang mahal
mencerminkan kualitas yang tinggi.
Perusahaan perlu memikirkan tentang penetapan harga jual
produknya secara tepat, karena harga yang tidak tepat akan berakibat
tidak menarik para pembeli untuk membeli barang-barang tersebut.
Penetapan harga jual barang yang tepat tidak selalu berarti bahwa harga
haruslah ditetapkan rendah atau serendah mungkin.
5.Sikap
Sikap biasanya merupakan peranan utama dalam membentuk
perilaku sehingga sikap kerap kali digunakan untuk menilai efektifitas
kegiatan pemasaran.
a. Menurut Philip Kotller, (1993:189) Sikap adalah menggambarkan
penilaian kognitif yang baik maupun tidak baik, perasaan emosional
dan kecenderungan berbuat yang bertahan selama waktu tertentu
terhadap beberapa objek atau gagasan.
b. Menurut Basu Swastha dan Irawan, (1985:114) Sikap adalah suatu
kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap penawaran
produk dalam masalah yang baik ataupun kurang baik secara
(32)
6.Kepuasan konsumen
Kepuasan atau satisfaction berasal dari bahasa latin “stis” yang
artinya cukup baik, memadai, dan “factio” yang artinya melakukan atau
membuat, sehingga secara sederhana dapat diartikan sebagai “upaya
pemenuhan sesuatu”.
Menurut Kotller, kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa
seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesan terhadap kinerja
(hasil) suatu produk dengan harapan yang dimiliki (Philip Kotller, 2000 :
42)
Pada umumnya program kepuasan pelanggan meliputi:
a. barang dan jasa berkualitas
b. relationship marketing;
c. program promosi loyalitas;
d. fokus pada pelanggan terbaik;
e. penanganan komplain secara efektif;
f. unconditional guarantes; g. program pay-for-performance.
Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level
kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Tugas pemasaran berlanjut hingga
pasca pembelian. Penjual atau pihak yang memasarkan akan memantau
kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian, dan pemakaian
produk pasca pembelian. Dalam penentuan ini kepuasan konsumen lebih
(33)
tingkat harga.
B. Kerangka Berfikir
1. Pengaruh Lokasi Terhadap Loyalitas Konsumen
Lokasi diduga menentukan seorang konsumen tertarik untuk
mengunjungi dan memberi keputusan untuk membeli atau tidak. Apabila
lokasi tempat belanja mudah dijangkau baik dengan kendaraan pribadi
maupun kendaraan umum, dan dekat dengan tempat atau fasilitas umum
lainnya, maka konsumen akan tertarik untuk mengunjungi dan berbelanja
di tempat tersebut.
Selain itu juga, penataan letak barang-barang yang ditawarkan ikut
mempengaruhi. Jika letaknya rapi dan teratur maka konsumen akan dapat
dengan mudah menemukan barang atau produk yang dicari. Hal ini dapat
mengakibatkan kosumen akan sering berkunjung dan berbelanja
sehingga dapat menjadikan suatu kebiasaan konsumen untuk berbelanja
dan berlangganan untuk membeli produk-produk yang ditawarkan dan
disediakan di tempat tersebut.
2. Pengaruh Pelayanan Terhadap Loyalitas Konsumen
Pelayanan yang diberikan diduga akan sangat menentukan
penilaian konsumen. Apakah pelayanan yang diberikan sesuai dengan
harapan, sehingga konsumen merasa puas, ataukah tidak sesuai dengan
harapan, sehingga konsumen akan merasa tidak puas. Jika pelayanan yang
(34)
kembali produk yang ditawarkan / disediakan tersebut. Dengan demikian
kepuasan akan pelayanan tersebut akan berpengaruh terhadap loyalitas
konsumen.
3. Pengaruh Tingkat Harga Terhadap Loyalitas Konsumen
Harga barang yang ditawarkan diduga mempengaruhi konsumen
untuk melakukan pembelian. Apabila harga barang yang ditawarkan
terjangkau atau lebih murah dari tempat belanja lainnya, maka konsumen
akan cenderung memilih berbelanja di tempat ini. Selain itu juga, apabila
harga yang ditawarkan itu sesuai dengan kualitas barangnya, maka
konsumen akan cenderung untuk memilih berbelanja di tempat belanja
yang bersangkutan. Dengan demikian tingkat harga akan berpengaruh
terhadap loyalitas konsumen.
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut .
1. Ada pengaruh lokasi terhadap loyalitas konsumen.
2. Ada pengaruh pelayanan terhadap loyalitas konsumen.
(35)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini termasuk dalam penelitian
ex-post facto, yaitu penelitian yang datanya dikumpulkan setelah semua
peristiwa yang diperhatikan terjadi, tanpa ada manipulasi terhadap data
yang dimaksud. Berdasarkan tingkat kedalaman analisisnya, penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif-eksploratif (dilakukan dengan studi
kasus).
Penelitian deskriptif ini yang bertujuan untuk mengungkapkan
dan mendeskripsikan variabel-variabel penelitian. Dalam penelitian ini
akan diungkapkan mengenai pengaruh lokasi, pelayanan, tingkat harga
terhadap loyalitas konsumen. Hasil dari penelitian yang akan dilakukan
akan mengungkapkan pengaruh lokasi terhadap loyalitas konsumen,
pengaruh pelayanan terhadap loyalitas konsumen, pengaruh tingkat harga
terhadap loyalitas konsumen.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1.Tempat penelitian
Mirota Godean Jl. Godean Km. 2,8 Yogyakarta
2.Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2009
(36)
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil
menghitung atau mengukur, kuantitatif atau kualitatif mengenai
karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan
jelas yang ingin dipelajari sifatnya (Sudjana, 1990 : 4). Maka sebagai
populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang berbelanja atau
pernah berbelanja di Mirota Godean pada bulan Mei 2009.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi dari semua
anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari
sifat-sifatnya (Sudjana, 1990 : 4). Teknik pengambilan sampel
menggunakan accidental sampling, yakni sampel yang diambil dari
konsumen yang kebetulan dijumpai saja, sampai pada jumlah yang
diinginkan dicapai. Pada penelitian ini jumlah sampel sebanyak 100
orang konsumen yang berbelanja pada bulan Mei.
D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya
Variabel penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu
1. Variabel terikat (dependent variable)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah loyalitas konsumen.
Loyalitas konsumen yaitu pembelian kembali karena yakin bahwa
(37)
pelayanan dan tingkat harga. Kuesioner (lampiran halaman) dan
indikator-indikator variabel lokasi, pelayanan, tingkat harga dan
loyalitas konsumen di bawah ini sebagian dikutip dari skripsi Martina
Imas Sri Mulyasih (2008: 82-85) dan sebagian lagi di dasarkan pada
teori dalam Bab II Tinjauan Pustaka. Indikator loyalitas
diklasifikasikan sebagai berikut :
Tabel 3.1 Variabel Loyalitas
Variabel Dimensi/aspek Indikator Skor
+ -
Loyalitas 1. Pengambilan keputusan dan tindakan pembeli
2. Kesetiaan
•Frekuensi pembeli
•Intensitas pembeli
•Pendapatan menurun
•Promosi tempat belanja lain gencar
•Segi positif
•Menganjurkan kepada keluarga, teman, atau tetangga untuk berbelanja di tempat belanja tersebut
1 2 3 4
5 6-8
Pengukuran :
Data variabel loyalitas dapat diketahui dengan melakukan pengukuran
menggunakan skala Likert, yaitu ada lima skala yang terdiri dari :
Tabel 3.2 Skala Likert
Skala Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju
Skor+ 1 2 3 4 5
(38)
2. Variabel bebas (independent variable)
Variabel bebas pada penelitian ini adalah :
1.Variabel lokasi
Lokasi yaitu tempat di mana suatu perusahaan melakukan
kegiatan sehari-hari. Indikator variabel lokasi diklasifikasikan
sebagai berikut :
Tabel 3.3 Variabel Lokasi
Variabel Dimensi/aspek Indikator Skor
+ -
Lokasi 1. Letak
2. Keadaan
z Dekat dengan jalan raya
z Dekat dengan pemukiman penduduk
z Berada dalam pusat perdagangan atau pertokoan
z Dekat dengan kampus z Lokasi aman z Arus lalu-lintas z Lingkungan cukup
bersih dan aman z Konsumen merasa
puas terhadap lokasi 9
10
11
12
13 14
16
17
(39)
2.Variabel pelayanan
Pelayanan yaitu suatu tindakan yang diberikan kepada
konsumen dan menghasilkan manfaat bagi konsumen, sehingga
konsumen dapat merasakan layanan yang diberikan, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Indikator variabel pelayanan
diklasifikasikan sebagai berikut:
Tabel 3.4 Variabel Pelayanan
Variabel Dimensi/aspek Indikator Skor
+ -
Pelayanan 1. Kecakapan
2. Keramahan
3. Kenyamanan
•Informasi cepat dan tepat
•Kesiapan membantu konsumen
•Ketepatan perhitungan di kasir
•Karyawan ramah dan sopan
•Bahasa yang digunakan baik dan halus
•Keamanan penitipan barang
•Kendaraan di tempat parkir terlindung dari cuaca
18 19
20-21
22-23 24-25
26-27 28 29
3.Variabel Tingkat Harga
Tingkat harga yaitu suatu tingkatan nilai yang terkandung
dalam suatu barang atau jasa. Indikator variabel tingkat harga
(40)
Tabel 3.5
Variabel Tingkat Harga
Variabel Dimensi/aspek Indikator Skor + -
Tingkat harga 1. Kualitas barang
2. Tinggi rendahnya
•Harga barang yang dijual murah berkualitas rendah
•Harga barang sesuai dengan manfaat yang diperoleh
•Harga barang sesuai kualitas
•Terdapat barang yang rusak atau cacat
•Harga sesuai
kemampuan konsumen
•Harga barang tertentu lebih mahal
dibandingkan tempat belanja lain
•Barang lama dijual dengan harga lebih murah
•Tempat belanja memberi potongan harga pada konsumen
•Harga sudah termasuk pajak
•Harga tidak tertera pada kemasan 31 32-33 35 37 38 39 30 34 36 40 Pengukuran:
Data variabel bebas yakni lokasi, pelayanan, dan tingkat harga
diukur dengan skala Likert, yaitu ada 5 skala yang digunakan terdiri
dari: (1) Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) Ragu-ragu, (4)
Setuju, (5) Sangat Setuju. Kemudian membuat sejumlah pertanyaan
(41)
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah sebagai berikut:
a. Kuesioner
Kuesioner dalam penelitian ini akan diberikan kepada para
konsumen Mirota Godean. Kuesioner merupakan alat pengumpulan
data dengan membuat daftar pertanyaan yang diisi oleh responden.
Kuesioner ini diperlukan untuk mencari data yang berhubungan
dengan sikap konsumen mengenai kepuasan dan loyalitas konsumen
pada Mirota Godean.
b. Wawancara
Wawancara ini dilakukan langsung dengan pimpinan dan
karyawan baik pada bagian personalia maupun administrasi dan
pelayanan. Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan data
mengenai gambaran umum perusahaan, dalam hal ini adalah Mirota
Godean.
c. Observasi
Teknik observasi yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan
cara pengamatan langsung keadaan dan kegiatan yang terjadi di tempat
yang diteliti. Dalam hal ini teknik observasi untuk mengungkap data
tentang kegiatan dan keadaan di Mirota Godean.
F. Uji Instrumen Penelitian
(42)
mendapat perhatian agar hasil yang diperoleh benar dan mencerminkan
keadaan yang sesungguhnya dari masalah yang diteliti. Alat pengukuran yang
ilmiah haruslah memenuhi kriteria valid dan reliabel. Sebelum menganalisis
mengenai perilaku konsumen, perlu terlebih dahulu diadakan pengujian
validitas dan reliabilitas dari kuesioner sebagai alat pengukur perilaku
konsumen untuk mengetahui apakah pertanyaan-pertanyaan yang disebarkan
tersebut sudah layak atau belum.
Prinsip penelitian adalah melakukan pengukuran, oleh karena itu
harus ada alat ukur yang digunakan. Alat ukur tersebut sering disebut sebagai
instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang akan diukur dalam penelitian
ini adalah kuesioner.
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar dalam pengerjaan lebih mudah dan
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga
lebih mudah diolah (Suharsimi, 2002 : 136).
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kesahihan
intrumen ( Kountor, 2003 : 79). Suatu intrumen pengukur dikatakan valid
jika instrumen tersebut mengukur apa yang harus diukur. Dengan demikian
pengujian validitas menggambarkan tingkat kemampuan suatu instrumen
untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran
yang dilakukan dengan instrumen tersebut. Uji validitas ini dapat
(43)
a. membagi daftar pertanyaan menjadi sejumlah butir pertanyaan;
b. tentukan skor butir dan skor total (jumlah skor seluruh butir);
c. skor butir dipandang sebagai nilai X dan skor total dipandang nilai Y;
d. tentukan index validitas setiap butir dengan mengkorelasikan skor
setiap butir (X) dengan skor total (Y). Teknik korelasi yang digunakan
adalah product momen, dengan rumus sebagai berikut ( Hasan, 2002 :
103) } ) Y ( Y n }{ ) X ( X n { ) Y )( X ( XY n r 2 2 2 2 xy Σ − Σ Σ − Σ Σ Σ − Σ = Keterangan:
r xy : Koefisien korelasi product moment
n : Jumlah responden
∑X : Jumlah skor butir
∑Y : Jumlah skor total
∑XY : Jumlah perkalian skor butir dan skor total
∑X² : Jumlah kuadrat skor butir
∑Y² : Jumlah kuadrat skor total
Dengan taraf signifikasi 5% apabila r
hitung
> r
tabel
maka kuesioner tersebut
dinyatakan valid.
Pengujian validitas dikerjakan dengan menggunakan bantuan Program
SPSS pada taraf signifikasi 5%, N = 30, dengan dk = N-2 (dk = 30 - 2 =
28) sehingga r
tabe
(44)
pertanyaan mempunyai r
hitung
>r
tabel
berarti bisa dikatakan semua item
pertanyaan tersebut valid. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 3.6
Hasil Pengujian Validitas Variabel Lokasi
No. Item r hitung r tabel Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0.297 0.127 0,405 0.411 0.171 0.383 -0.057 0,503 0.404 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid
Dari tabel 3.6 di atas dapat diketahui besarnya koefisien korelasi (r
hitung
) 9
item kuesioner variabel lokasi. Pada taraf keyakinan 95% (α = 0,05) diperoleh 4 item kuesioner memiliki koefisien korelasi (rhitung) lebih kecil dari 0,361 dan dinyatakan tidak valid (item no 1,2,5,dan 7). Sedangkan item kuesioner lainnya memiliki koefisien korelasi (rhitung) lebih besar dari 0,361 dan dinyatakan valid (item no 3,4,6,8 dan 9). Item pernyataan yang
tidak valid selanjutnya tidak digunakan sebagai pengumpul data penelitian
ini.
Tabel 3.7
Hasil Pengujian Validitas Variabel Pelayanan
No. Item r hitung r tabel Keterangan
1 2 3 0.699 0.776 0.818 0.361 0.361 0.361 Valid Valid Valid
(45)
4 5 6 7 8 9 10 11 12 0.702 0.738 0.567 0.710 0.711 0.358 0.370 0,465 0.214 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Dari tabel 3.7 di atas dapat diketahui besarnya koefisien korelasi (r
hitung
) 5
item kuesioner variabel lingkungan kerja. Pada taraf keyakinan 95% (α
=0,05) ditemukan 2 item kuesioner memiliki koefisien korelasi (rhitung) lebih kecil dari 0,361 dan dinyatakan tidak valid (item no 9 dan 12). Sedangkan semua item kuesioner lainnya memiliki koefisien korelasi (rhitung) lebih besar
dari 0,361 dan dinyatakan valid. Dan semua item pernyataan tersebut
digunakan sebagai pengumpul data penelitian ini.
Tabel 3.8
Hasil Pengujian Validitas Variabel Tingkat Harga No. Item r hitung r tabel Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 0.571 0.281 0,568 0.356 0.363 0.434 0.016 -0.295 0.143 0.473 0.494 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidk Valid Valid Valid
Dari tabel 3.8 di atas dapat diketahui besarnya koefisien korelasi (rhitung) 5
item kuesioner variabel kesejahteraan karyawan. Pada taraf keyakinan
(46)
lebih kecil dari 0,361 dan dinyatakan tidak valid (item no 2,4,7,8, dan 9). Sedangkan item kuesioner lainnya memiliki koefisien korelasi (rhitung) lebih
besar dari 0,361 dan dinyatakan valid (item no 1,4,7,8, dan 9). Item
pernyataan yang tidak valid selanjutnya tidak digunakan sebagai pengumpul
data penelitian ini.
Tabel 3.9
Hasil Pengujian Validitas Variabel Loyalitas
No. Item r hitung r tabel Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 0.373 0.350 0.637 0.628 0.543 0.667 0.648 0.514 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dari tabel 3.9 di atas dapat diketahui besarnya koefisien korelasi (rhitung) 5
item kuesioner variabel loyalitas. Pada taraf keyakinan 95% (α = 0,05) diperoleh 1 item kuesioner memiliki koefisien korelasi (rhitung) lebih kecil dari
0,361 dan dinyatakan tidak valid (item no 2). Sedangkan item kuesioner lainnya memiliki koefisien korelasi (rhitung) lebih besar dari 0,361 dan
dinyatakan valid (item no 1,3,4,5,6,7, dan 8). Item pernyataan yang tidak
valid selanjutnya tidak digunakan sebagai pengumpul data penelitian ini.
2. Uji Reliabilitas
Setelah dilakukan uji validitas, kemudian butir-butir yang valid
diuji reliabilitasnya untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran dapat
(47)
digunakan cronbach alpha, yakni suatu konstruk atau variabel dikatakan
reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,60
(nunally, 1967).
Jika koefisien alpha lebih besar dari 0.60 maka kuesioner tersebut
dinyatakan reliabel atau dapat dipercaya. Berdasarkan uji validitas dimuka,
selanjutnya dapat dilakukan pengujian reliabilitas dari hasil pengujian
yang dilakukan dengan bantuan komputer SPSS versi 12, didapat koefisien
alpha (r hitung) untuk variabel lokasi sebesar 0,612 , variabel pelayanan
sebesar 0,898 , variabel tingkat harga sebesar 0,729 dan variabel loyalitas
sebesar 0,781.
Mengingat harga r hitung 0,612 > 0,60, harga r hitung 0,898 > 0,60
, harga r hitung 0,729 > 0,60 , harga r hitung 0,781 > 0,60 , maka
instrumen yang diberikan kepada responden dapat dinyatakan reliabel.
G. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif
Teknik analisis deskriptif adalah teknik statistik yang berfungsi
untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang
diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya tanpa
melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum (Sugiono, 2005 : 21).
1.Analisis Statistik
a.Uji Prasyarat Analisis
(48)
beberapa syarat tersebut diperlukan uji normalitas dan uji
linearitas.
1)Uji normalitas
Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah kondisi
masing-masing variabel normal atau tidak. Dalam pengujian
normalitas peneliti menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov
dengan bantuan program SPSS 12 yang memusatkan perhatian
pada penyimpangan (deviasi) terbesar. Berikut ini disajikan tabel
ringkasan hasil pengujian normalitas.
Tabel 3.10
Hasil Pengujian Normalitas Data
No Variabel Asymp. Sig. 2-tailed α Kesimpulan
1 Lokasi 0,101 0,05 Normal 2 Pelayanan 0,014 0,05 Tidak normal 3 Tingkat Harga 0,246 0,05 Normal 4 Loyalitas 0,041 0,05 Tidak normal
Hasil pengujian normalitas untuk variabel lokasi menunjukkan
nilai probabilitas
( )
ρ 0,101 > α=0,05 berarti distribusi data variabel lokasi normal. Hasil pengujian normalitas untuk variabelpelayanan menunjukkan bahwa nilai probabilitas
( )
ρ 0,014<=
α 0,05 berarti distribusi data variabel pelayanan tidak normal.
Hasil pengujian normalitas untuk variabel tingkat harga
menunjukkan bahwa nilai probabilitas
( )
ρ 0,246 > α =0,05 berarti distribusi data variabel tingkat harga normal. Hasil(49)
bahwa nilai probabilitas
( )
ρ 0,041< α=0,05 berarti distribusi data variabel pelayanan tidak normal. Dengan demikian dapatdisimpulkan bahwa distribusi data variabel lokasi dan tingkat
harga berdistribusi normal, sedangkan variabel pelayanan dan
loyalitas berdistribusi tidak normal.
2) Uji Linearitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing
variabel bebas mempunyai hubungan linear atau tidak dengan
variabel terikat dengan taraf signifikansi 5%. Pengujian
linieritas dalam penelitian ini dilakukan menggunakan program
SPSS 12. Berikut ini disajikan rangkuman hasil pengujian
linieritas:
Tabel 3.11
Hasil Pengujian Linearitas Data
No Keterangan FHitung FTabel
Kesimpula n
1 Pengaruh lokasi terhadap
loyalitas konsumen 0,739 1,88 Linear 2 Pengaruh pelayanan terhadap
loyalitas konsumen 1,236 1,67 Linear 3 Pengaruh tingkat harga terhadap
loyalitas konsumen 0,722 1,88 Linear
Tabel di atas menunjukkan bahwa FHitung antara masing-masing
variabel bebas dengan variabl terikat lebih kecil daripada FTabel
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan antar
(50)
b. Pengujian Hipotesis Penelitian
Untuk menguji hipotesis pertama, kedua, dan ketiga tentang
pengaruh lokasi, pelayanan, dan tingkat harga terhadap loyalitas
konsumen, digunakan statistik non parametrik yaitu uji Chi
Square/Chi Kuadrat.
Nilai Chi Square/Chi Kuadrat dapat dicari dengan rumus sebagai
berikut (Sugiyono, 2005:227) :
(
)
∑
∑
= = + = k j ij ij ij r i EP E OP 1 2 1 2 χ Keterangan :O (observation) = fo E (expectation) = fh
Berdasarkan hasil perhitungan, Ho ditolak dan Ha diterima
jika nilai Chi Square/Chi Kuadrat hitung > Chi Square/nilai Chi
Kuadrat tabel. Derajat hubungan dapat diketahui dengan
membandingkan koefisien kontingensi C dengan koefisien
kontingensi maksimum. Koefisien kontingensi C dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut (Sudjana,1996:282) :
C =
n + 2 2 χ χ Keterangan : sampel jumlah n kuadrat chi nilai = = 2 χ
(51)
rumus sebagai berikut (Sudjana, 1996:282) :
C maks =
m m−1
Keterangan :
m = harga minimum antara banyak baris dan kolom
Semakin dekat harga C kepada Cmaks maka semakin besat derajat
hubungannya. Dengan kata lain, faktor yang satu semakin berkaitan
dengan faktor yang lain.
Tabel 3.12
Pedoman Intepretasi Hubungan Antar Variabel
Interval koefisien Tingkat hubungan
0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000
Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat
(52)
BAB VI
GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah PT. Mirota Godean
Usaha Mirota berasal dari usaha milik Bapak Hendro Sutikno
yang menjual roti basah, taart, kue kering dan minuman (dawet). Mirota
sendiri berasal dari kata Minuman Roti dan Taart. Usaha keluarga ini
mulai berdiri sejak tahun 1950 dan mengalami perkembangan yang
cukup pesat. Sampai sekarang Mirota telah mengembangkan usaha di
berbagai bidang antara lain:
Mirota KSM, yang memproduksi susu makanan bayi
Mirota Dept. Store, yang bergerak dalam bidang perdagangan
Mirota Batik, yang bergerak di bidang penjualan batik
Mirota Bakery, yang menjual kue kering dan kue basah
Mirota Warpostel, yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi
PT. Mirota Sambilegi, dengan hasil produksinya ice cream
PT. Mirota Gejayan, yang bergerak dalam bidang perdagangan
PT. Mirota Jalan Kaliurang, yang bergerak dalam bidang perdagangan
Salah satu usaha Mirota adalah Dept. Store yang berada di bawah
PT. Mirota Nayan, yang sejarahnya adalah sebagai berikut: semula tahun
1980 berdiri usaha rumah makan Di Desa Nayan, Ndewa Jalan Solo Km
8, yang terkenal dengan masakan khas yaitu pecel lele, soto banjar, dan
sebagainya.
(53)
Karena suatu hal, usaha tersebut dipindahkan ke Desa Pacitan
Babarsari, Jalan solo Km 7 dengan memperluas usaha di bidang
penjualan alat tulis. Sebagai realisasi dari usaha tersebut, maka tanggal 1
November 1983 di hadapan Notaris Suryanto Partoningrat, SH, didirikan
PT. Mirota Nayan yang ditandatangani oleh Bapak Hendro Sutikno dan
Bapak Nico Sukandar.
Mirota Nayan kemudian memperluas usahanya dengan
menyediakan barang-barang kebutuhan sehari-hari, dan pada tanggal 13
Mei 1985 membuka cabang baru di Jalan C. Simanjuntak 70 dengan
nama Mirota Kampus. Kata "Kampus" digunakan karena lokasi toko
yang berdekatan dengan UGM, selain itu juga Mirota Kampus didirikan
dengan maksud untuk melayani kebutuhan pelajar dan mahasiswa. sejak
itu Mirota kampus berkembang sebagai toko serba ada dengan sistem
pembeli melayani sendiri. Setelah mempunyai pasar yang cukup luas,
maka Mirota kampus mulai membuka cabang di Jalan Godean km 2,8
dengan nama Mirota Kampus Jalan Godean.
Mirota Kampus Jalan Godean berdiri tanggal 20 Maret 1992,
tetapi pengelolaannya masih menjadi satu dengan Mirota Kampus Jalan
C. Simanjuntak pada tanggal 1 April 1994 dengan berstatus PT. Mirota
Godean berdiri dengan SIUP No.68/1201/PB/VII/1994. Pemisahan ini
berarti PT. Mirota Godean telah mempunyai manajemen sendiri.
Pimpinan PT. Mirota Godean sejak berdiri dengan berstatus
(54)
2. Pimpinan Perusahaan pada Saat Masih Berstatus Cabang
a. Yosephin Widyaningsih (20 Maret 1992 s/d 20 Maret 1993)
b. Jaya Nugraha (21 Maret 1993 s/d 31 Maret 1994)
c. Toto Sumardiyanto (22 Oktober 1993 s/d 31 Maret 1994)
d. Phoek Djien Ay (1 April1994 sampai sekarang), PT. Mirota Godean
mempunyai motto "Kami Ada Karena Anda", P T. Mirota Godean
berusaha mendahulukan konsumen dengan menyediakan menyediakan
barang kebutuhan konsumen yang terpercaya dalam jenis barang,
kualitas baik dan harga terjangkau serta tempat belanja yang
menyenangkan.
3. Status Berdiri Sendiri
B. Lokasi PT. Mirota Godean
P T. Mirota Godean memilih lokasi di Green Plaza Jalan Godean km
2,8 karena ini sangat strategis. Alasan pemilihan lokasi ini karena:
1. Lokasi PT. Mirota Godean berdekatan dengan rumah
penduduk/perumahan, sekolah dan akademi.
2. Lokasi mudah dijangkau, di tepi jalan dan dilalui oleh angkutan umum.
3. Belum ada departemen store di Yogyakarta bagian barat sehingga PT.
Mirota Godean mempunyai kesempatan untuk meraih pasar yang luas,
(55)
C. Struktur Organisasi
Adapun pembagian tugas untuk masing-masing bagian adalah
sebagai berikut:
1. Pimpinan
Pimpinan PT. Mirota Godean dijabat oleh Phoek Djien Ay,
mempunyai wewenang untuk menetapkan kebijaksanaan perusahaan
dan melakukan pengawasan terhadap semua kegiatan perusahaan
dan melakukan pengawasan terhadap semua kegiatan perusahaan.
Pemimpin Perusahaan Kabag. Administrasi Kabag. Personalia Kabag. Supervisor Kabag. Operasiona l Kabag. Pemasaran Bag. Pembukuan Bag. Gudang Bag. Rmh Tangga Bag. Teknisi Bag. Kasir Bag. Pramuniaga Bag. Keamanan Bag. Produk Bag. Distribusi Bag. Sistem harga Bag. Promosi
(56)
2. Pembukuan
Bagian ini mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Mencatat semua transaksi (pembelian, hutang piutang) yang
terjadi dalam perusahaan
b. Menangani hasil penjualan setiap harinya dari kasir maupun
pendapatan yang lain untuk disetor
c. Menangani pembayaran baik tunai maupun melalui bank
d. Mencatat pengeluaran kas kecil dan kas besar (bank)
e. Bertanggung jawab atas laporan setiap bulannya
3. Supervisor
Supervisor dijabat oleh FX. Subandi dan MG. Heryatmi, mempunyai
tanggung jawab atas kegiatan operasional perusahaan dan
bertanggung jawab langsung kepada pimpinan. Bagian ini
membawahi bagian gudang, kasir, pramuniaga, rumah tangga dan
teknisi, termasuk mengontrol bagian pembelian.
4. Keamanan
Bagian ini bertanggung jawab atas keamanan operasional dan
barang-barang milik toko serta seluruh lingkungan perusahaan.
5 Personalia
Dijabat oleh Constantia Rintih K, dengan tugas:
a. Absensi karyawan
b. Kelengkapan data-data karyawan
(57)
lainnya
d. Surat-surat keluar atau masuk
e. Menentukan dan mengurus pembagian seragam karyawan
f. memberikan gaji pada karyawan kontrak
g. Menghitung jam lembur dan memberikan uang lembur karyawan
h. Rekruitmen/ training/ pengembangan karyawan
i. Menangani siswa-siswa PKL, riset dan lain-lainnya
j. Mengatur menu karyawan
6. Gudang
Bertugas menerima barang, menyimpan dan memeriksa baraang
yang baru datang atau mengembalikan barang yang rusak serta
memberikan label pada barang yang akan dijual, order barang yang
akan habis.
7. Kasir
Bertugas melakukan transaksi atau menerima transaksi penjualan
melalui mesin, kemudian membuat laporan pendapatan.
8. Teknisi
Bagian ini bertanggung jawab atas hal-hal yang berhubungan
deengan teknik baik di dalam toko maupun di luar kantor, yaitu
instalasi listrik, genset dan lain-lain.
9. Rumah tangga dan Cleaning Service
Bertanggung jawab pada hal-hal yang berhubungan dengan rumah
(58)
barang-barang yang dipacking di Mirota) dan Cleaning Service yang
bertugas menjaga dan membersihkan semua lingkungan toko,
merapikan dos-dos serta menjualnya kembali.
10. Pramuniaga
Bagian ini berhubungan langsung dengan konsumen. Tugasnya
antara lain:
a. Melayani konsumen
b. Mengecek barang yang kosong dan membeli bila tidak ada stok
di gudang
c. Melaporkan kepada supervisor jika barang habis
d. Menarik barang yang rusak atau tidak laku
e. Membersihkan barang atau counter
f. Repeat barang yang ada
D. Manajemen Personalia
Karyawan PT. Mirota Godean berjumlah 70 orang yang terdiri dari 34
orang laki-laki dan 36 orang perempuan, dengan perincian:
1. Staf pembukuan dan personalia : 10 orang
2. Supervisor : 2 orang
3. Pramuniaga : 29 orang
4. Kasir : 8 orang
5. Teknisi : 3 orang
6. Gudang : 4 orang
(59)
8. Rumah tangga dan Cleaning Service : 9 orang
9. Penjaga malam : 2 orang
Jam kerja pada PT. Mirota Godean terbagi dalam shift-shift yaitu shift
pagi pukul 07.00-14.30 dan shift sore pukul 13.30-21.00, dengan waktu
istirahat 45 menit. Pembagian ini berlaku bagi semua karyawan kecuali bagi
karyawan yang bekerja sebagai staf, jam kerja mulai dari pukul 07.50-15.30.
Dalam menarik (merekrut) karyawan baru, PT. Mirota Godean
mempergunakan media surat kabar daerah maupun melalui Depnaker. Dalam
penarikannya perusahaan menetapkan syarat minimal lulusan SLTA, kecuali
pada staf pembukuan harus lulusan sarjana muda, dan beberapa persyaratan
umum lainnya. Bagi karyawan baru diberlakukan masa training, dengan
tujuan agar karyawan dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru
dan sebagailatihan dalam mengerjakan tugas yang menjadi tanggung jawab
nantinya. Training dilakukan selama 3 bulan, setelah bekerja selama 6 bulan
baru karyawan tersebut diangkat menjadi karyawan tetap.
Upah karyawan diberikan sebulan sekali, besarnya upah diberikan
berdasarkan lamanya bekerja dan prestasi kerja karyawan. Ketentuan upah
tetap ini tidak berlaku bagi karyawan yang menjalani training, upah bagi
karyawan yang menjalani training dihitung perhari. Selain itu, karyawan juga
menerima tunjangan hari raya, asuransi tenaga kerja sosial, bonus harian,
melahirkan, menikah, kematian, pengobatan di Rumah Sakit Bathesda dan
piknik bersama 1 tahun sekali gratis dengan membawa keluarga.
Untuk meningkatkan ketrampilan karyawan, PT. Mirota Godean
(60)
kerjasama dengan Depnaker.
E. Sistem Pemasaran
PT. Mirota Godean tidak melakukan segmentasi pasar, barang yang
dijual disediakan bagi semua golongan masyarakat baik golongan ekonomi
atas, maupun menengah atau bawah, bagi anak-anak maupun dewasa, pelajar
atau non pelajar. Walaupun pada kenyataannya ditujukan bagi konsumen
menengah ke bawah.
1. Barang (Produk)
Barang atau produk yang disediakan oleh PT. Mirota Godean
adalah sebagai berikut:
a. Makanan dan minuman
b. Alat-alat rumah tangga
c. Kosmetika
d. Toiletries, seperti: sabun mandi, pasta gigi, sikat gigi dan pembersih
lantai
e. Perlengkapan sekolah, seperti: alat-alat tulis, buku, dan tas
f. Pakaian anak-anak dan dewasa termasuk pakaian dalam
g. Mainan anak-anak
h. Bahan pembuat kue, seperti: donat dan penghias roti
i. Kebutuhan memasak, seperti: kecap dan bumbu dapur
j. Makanan dan minuman bayi serta perlengkapannya, seperti: bedak,
(61)
2. Sistem Harga
Dalam menentukan harga, PT. Mirota Godean mempunyai tujuan
untuk memperolah laba dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai
berikut:
a. Sumber barang
Barang yang ada diperoleh dari berbagai perusahaan, baik perusahaan
kecil, perusahaan menengah, ataupun perusahaan besar yang telah
memproduksi berbagai macam barang atau produk.
b. Sistem pembayaran
Sistem pembayaran dilakukan secara tunai, sehingga barang yang sudah
dibeli tidak bisa dikembalikan.
c. Tingkat perputaran barang
Tingkat perputaran barang didasarkan pada jenis masing-masing barang
yang ada atau yang tersedia di PT. Mirota Godean.
d. Harga pesaing
Untuk tetap bisa meraih pelanggan baru atau paling tidak bisa tetap
mempertahankan pelanggan lama, PT. Mirota Godean menetapkan
harga berdasarkan harga pasar.
e. Potongan pembelian
Potongan pembelian didasarkan pada harga beli + % profit + % pajak.
3. Distribusi
PT. Mirota Godean dalam menjual barang-barangnya langsung
(62)
4. Promosi
Beberapa promosi yang digunakan antara lain pemberian hadiah
langsung dan discount. Discount biasanya diberikan pada barang tertentu
saja, misalnya pakaian. Promosi yang dilakukan PT. Mirota Godean
diberikan pada waktu tertentu saja, misalnya pada waktu Ulang Tahun PT.
Mirota Godean, Lebaran, dan Tahun ajaran Baru.
Adapun mengenai cara pembelian barang-barang yang digunakan
oleh PT. Mirota Godean adalah:
a. Secara Kredit
Pembelian barang secara kredit dilakukan dengan mempertimbangkan
jenis barang (cepat atau tidak) dan syarat pembayaran yang ditawarkan.
Untuk pembelian barang secara kredit, barang yang tidak laku dapat
dikembalikan kepada pemasok.
b. Secara Tunai
Untuk pembelian barang secara tunai, barang yang sudah dibeli tidak
dikembalikan kepada pemasok. Jika barang tersebut tidak laku maka
kerugian-kerugian ditanggung pihak perusahaan.
c. Secara Konsinyasi
Merupakan cara pembelian dimana perusahaan hanya membayar barang
yang laku saja.
Sedangkan permodalan perusahaan sebagai salah satu sumber daya
untuk melakukan kegiatan, PT. Mirota Godean mencukupi
permodalannya dari modal sendiri dan sebagian lagi dari pinjaman
(63)
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Data dalam penelitian ini mencakup data tentang lokasi, pelayanan, tingkat
harga dan loyalitas konsumen Mirota Godean belanja di Godean, berikut
keterangan jenis kelamin dan pekerjaan konsumen yang berbelanja di Mirota
Godean pada bulan Agustus. Data dikumpulkan melalui pembagian kuesioner
kepada 100 orang konsumen yang berkunjung atau berbelanja di Mirota Godean.
Jumlah kuesioner yang kembali berjumlah 100 kuesioner. Kuesioner yang
kembali ini semua digunakan untuk kepentingan pengolahan data.
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Responden
a. Jenis Kelamin Konsumen
Tabel 5.1
Deskripsi Jenis Kelamin Konsumen
No. Jenis Kelamin Frekuensi Frekuensi Relatif(%)
1 Perempuan 69 69
2 Laki-laki 31 31
Total 100 100
Berdasarkan tabel deskriptif di atas dapat diketahui bahwa
konsumen yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 69 orang
(69%), dan konsumen yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 31
orang (31%). Dengan demikian sebagian besar responden dalam
penelitian ini adalah konsumen berjenis kelamin perempuan.
(64)
b. Pekerjaan Konsumen
Tabel 5.2
Deskripsi Pekerjaan Konsumen
No Pekerjaan Frekuensi Frekuensi Relatif(%) 1 Ibu rumah tangga 8 8%
2 Guru 4 4%
3 Wiraswasta 19 19%
4 Karyawan 12 12%
5 Mahasiswa 46 46%
6 Pelajar 7 7%
7 Buruh 4 4%
Total 100 100
Berdasarkan tabel deskriptif di atas dapat diketahui bahwa
konsumen dengan latar belakang sebagai mahasiswa 46 orang (46%)
merupakan responden terbesar dan responden lain berprofesi sebagai:
ibu rumah tangga, guru, wiraswasta, karyawan, pelajar dan buruh.
Dengan demikian sebagan besar responden dalam penelitian ini adalah
konsumen dengan latar belakang mahasiswa.
2. Deskripsi Variabel Penelitian a. Lokasi
Berdasarkan data tentang lokasi diketahui bahwa skor tertinggi
untuk lokasi adalah 25 dan skor terendah 5. Dari hasil perhitungan data
tentang variabel lokasi perusahaan dengan daftar distribusi diperoleh
nilai mean lokasi perusahaan sebesar 16,67, median lokasi perusahaan
sebesar 17, dan standar deviasi untuk lokasi perusahaan sebesar 3,028.
Berikut ini disajikan tabel kategori dan interpretasi variabel lokasi
(65)
Tabel 5.3
Kategori dan Interpretasi Variabel Lokasi Perusahaan
No Skor F fr (%) Kategori
1 ≥ 21 7 7 Sangat strategis
2 18 – 20 33 33 Strategis
3 16 – 17 31 31 Cukup Strategis
4 14 – 15 16 16 Tidak Strategis
5 ≤ 14 13 13 Sangat Tidak Strategis
Total 100 100
Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa sebagian konsumen
menganggap lokasi sudah strategis sebanyak 33%. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa lokasi masuk dalam kategori strategis.
b. Pelayanan
Berdasarkan data tentang pelayanan diketahui bahwa skor
tertinggi untuk pelayanan adalah 50 dan skor terendah 10. Dari hasil
perhitungan data tentang variabel pelayanan perusahaan dengan daftar
distribusi diperoleh nilai mean sebesar 33,52, median sebesar 35, dan
standar deviasi sebesar 6,480. Berikut ini disajikan tabel kategori dan
interpretasi variabel pelayanan perusahaan PAP Tipe II
Tabel 5.4
Kategori dan Interpretasi Variabel Pelayanan Perusahaan
No Skor F fr (%) Kategori
1 ≥ 42 5 5 Sangat memuaskan
2 36 – 41 40 40 Memuaskan
3 32 – 35 30 30 Cukup memuaskan
4 28 – 31 11 11 Tidak memuaskan
5 ≤ 28 14 14 Sangat tidak memuaskan
Total 100 100
Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa, sebagian besar
(66)
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat pelayanan yang
diberikan masuk dalam kategori memuaskan sampai cukup memuaskan.
c. Tingkat Harga
Berdasarkan data tentang pelayanan diketahui bahwa skor
tertinggi untuk tingkat harga adalah 30 dan skor terendah 6. Dari hasil
perhitungan data tentang variabel tingkat harga perusahaan dengan
daftar distribusi diperoleh nilai mean sebesar 20,88, median sebesar 21,
dan standar deviasi sebesar 2,889. Berikut ini disajikan tabel kategori
dan interpretasi variabel tingkat harga perusahaan PAP Tipe II
Tabel 5.5
Kategori dan Interpretasi Variabel Tingkat Harga Perusahaan
No Skor F fr (%) Kategori
1 ≥ 25 11 11 Sangat Murah
2 22 – 24 30 30 Murah
3 19 – 21 36 36 Sedang
4 17 – 18 19 19 Mahal
5 ≤ 17 4 4 Sangat Mahal
Total 100
Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa, sebagian besar
konsumen menganggap tingkat harga berada dalam kategori sedang
sebesar 36%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat harga
yang diberikan masuk dalam kategori sedang.
d. Loyalitas
Berdasarkan data tentang loyalitas diketahui bahwa skor
tertinggi untuk pelayanan adalah 35 dan skor terendah 7. Dari hasil
perhitungan data tentang variabel loyalitas perusahaan dengan daftar
(67)
dan standar deviasi untuk sebesar 4,626. Berikut ini disajikan tabel
kategori dan interpretasi variabel loyalitas perusahaan PAP Tipe II
Tabel 5.6
Kategori dan Interpretasi Variabel Loyalitas Konsumen
No Skor F fr (%) Kategori
1 ≥ 30 0 0 Sangat Tinggi
2 26 – 29 20 20 Tinggi
3 23 – 25 30 30 Sedang
4 20 – 22 14 14 Rendah
5 ≤ 20 36 36 Sangat Rendah
Total 100 100
Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa, sebagian besar
konsumen mempunyai loyalitas sangat rendah sebesar 36%. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat loyalitas konsumen masuk
dalam kategori rendah hingga sangat rendah.
B. Analisis Data
1. Pengujian Hipotesis a. Pengujian hipotesis I
1) Rumusan hipotesis
Ho : Tidak ada pengaruh antara lokasi dengan loyalitas
konsumen
Ha : Ada pengaruh antara lokasi dengan loyalitas konsumen
2) Pengujian hipotesis pertama
(68)
Tabel 5.7
Tabel Kontingensi Pengaruh Lokasi terhadap Loyalitas Kosumen
Alreck dan Settle (Umar, 2002:196) menyatakan bahwa
sel dapat bernilai nol asalkan total kolom dikali total baris dari
sel nol, dibagi dengan total seluruhnya tidak kurang dari 5.
Artinya frekuensi harapan minimal bernilai 5. Dengan
demikian harus dilakukan penggabungan kolom-kolom atau
baris-baris dalam tabel kontingensi sehingga perhitungan di
atas menjadi seperti berikut.
Tabel 5.8
Tabel Kontingensi Pengaruh Lokasi terhadap Loyalitas Konsumen
(Setelah Penggabungan)
LOKASI Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Jumlah
fo fh fo fh fo fh fo fh fo fh
Sangat
Strategis 0 0 4 2,03 1 1,47 0 0 2 2,8 7
Strategis 0 0 8 3,77 2 2,73 0 0 3 5,2 13
Cukup
Strategis 0 0 11 11,02 8 7,98 4 4 15 15,2 38
Tidak
Strategis 0 0 6 5,8 6 4,2 2 2 6 8 20
Sangat Tidak Strategis
0 0 0 6,38 4 4,62 4 4 14 8,8 22
Jumlah 0 29 21 10 40 100
LOKASI Tinggi Sangat Rendah Jumlah fo fh Fo fh
Cukup Strategis 23 19,72 45 48,28 68 Tidak Strategis 6 9,28 26 22,72 32
(69)
b) Menghitung nilai Chi Square/Chi Kuadrat
(
) (
) (
) (
)
401
,
2
4735
,
0
1593
,
1
2283
,
0
5456
,
0
72
,
22
72
,
22
26
28
,
9
28
,
9
6
28
,
48
28
,
48
45
72
,
19
72
,
19
23
2 2 2 2 2 2 2=
+
+
+
=
−
+
−
+
−
+
−
=
χ
χ
χ
c) Membandingkan Nilai Chi Square Hitung Dengan Nilai Chi
Square Tabel
Hasil perbandingan nilai Chi Square hitung dengan
nilai Chi Square tabel, pada taraf kesalahan 5% dan dk =1,
menunjukkan bahwa nilai Chi Square hitung =2,401. Oleh
karena itu ternyata Chi Square hitung lebih kecil dari nilai Chi
Square tabel =3,481, maka dapat disimpulkan bahwa Ho
diterima. Dengan demikian tidak ada pengaruh antara lokasi
dengan loyalitas konsumen.
b Hipotesis kedua
1) Rumusan Hipotesis
Ho : Tidak ada pengaruh antara pelayanan terhadap loyalitas
konsumen
Ha : Ada pengaruh antara pelayanan terhadap loyalitas konsumen
2) Pengujian Hipotesis
(70)
Tabel 5.9
Tabel Kontingensi Pengaruh antara Pelayanan terhadap Loyalitas Konsumen
Tabel 5.10
Tabel Kontingensi Pengaruh antara Pelayanan terhadap Loyalitas Konsumen (Setelah Penggabungan)
PELAYANAN Tinggi Cukup Tinggi Sangat Rendah Jumlah
fo fh Fo fh fo fh
Memuaskan 7 9 19 19,8 19 16,2 45
Cukup Memuaskan 13 11 25 24,2 17 19,8 44
Jumlah 20 44 36 100
b) Menghitung nilai Chi Square
(
) (
) (
) (
)
(
) (
)
747 , 1 3960 , 0 0264 , 0 3636 , 0 4840 , 0 0323 , 0 4444 , 0 8 , 19 8 , 19 17 2 , 24 2 , 24 25 11 11 13 2 , 16 2 , 16 19 8 , 19 8 , 19 19 9 9 7 2 2 2 2 2 2 2 2 2 = + + + + + = − + − + − + − + − + − = χ χ χc) Membandingkan nilai Chi Square dengan Chi Square tabel
Hasil perbandingan nilai Chi Square hitung dengan nilai
PELAYANAN Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah Jumlah
fo fh fo fh fo fh fo fh fo fh
Sangat
Memuaskan 0 0 1 1 2 1,5 1 1 1 1,8 5
Memuaskan 0 0 6 8 10 12 6 6 18 14,4 40
Cukup
Memuaskan 0 0 9 6 12 9 2 2 7 10.8 30
Tidak Memuaskan 0 0 2 2.2 3 3,3 2 2 4 3,96 11
Sangat Tidak
Memuaskan 0 0 2 2.8 3 4,2 3 3 6 5,04 14
(71)
Chi Square tabel, pada taraf kesalahan 5% dan dk =2,
menunjukkan bahwa nilai Chi Square hitung =1,747. Oleah
karena itu ternyata Chi Square hitung lebih kecil dari nilai Chi
Square tabel =5,591, maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima.
Dengan demikian tidak ada pengaruh antara pelayanan dengan
loyalitas konsumen.
c Hipotesis ketiga
1) Rumusan hipotesis
Ho : Tidak ada pengaruh antara tingkat harga terhadap loyalitas
konsumen
Ha : Ada pengaruh antara tingkat harga terhadap loyalitas
konsumen
2) Pengujian Hipotesis
a) Menyusun Tabel Kontingensi
Tabel 5.11
Tabel Kontingensi Pengaruh antara Tingkat Harga terhadap Loyalitas Konsumen
PELAYANAN Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Jumlah
fo fh fo fh fo fh fo f
h
fo fh
Sangat Murah 0 0 1 2,2 4 3,3 2 2 4 3,96 11
Murah 0 0 11 6 8 9 3 3 8 10,8 30
Cukup murah 0 0 5 7,2 13 10,8 3 3 15 12,96 36
Mahal 0 0 3 3,8 5 5,7 5 5 6 6,84 19
Sangat Mahal 0 0 0 0,8 0 1,2 1 1 3 1,44 4
(72)
Tabel 5.12
Tabel Kontingensi Pengaruh Tingkat Harga terhadap Loyalitas Konsumen
(Setelah Penggabungan)
b) Menghitung nilai Chi Square
(
) (
) (
) (
)
(
) (
)
961 , 3 3586 , 0 0401 , 0 2237 , 1 5161 , 0 05996 , 0 76098 , 1 24 , 21 24 , 21 24 96 , 25 96 , 25 27 8 , 11 8 , 11 8 76 , 14 76 , 14 12 04 , 18 04 , 18 17 2 , 8 2 , 8 12 2 2 2 2 2 2 2 2 2 = + + + + + = − + − + − + − + − + − = χ χ χc) Membandingkan nilai Chi Square dengan Chi Square tabel
Hasil perbandingan nilai Chi Square hitung dengan
nilai Chi Square tabel, pada taraf kesalahan 5% dan dk =2,
menunjukkan bahwa nilai Chi Square hitung =3,961. Oleh
karena itu ternyata Chi Square hitung lebih kecil dari nilai Chi
Square tabel =5,591, maka dapat disimpulkan bahwa Ho
diterima. Dengan demikian tidak ada pengaruh antara tingkat
harga dengan loyalitas konsumen.
TINGKAT HARGA Tinggi Cukup Tinggi Sangat Rendah Jumlah
fo fh Fo fh fo fh
Mahal 12 8,2 17 18,04 12 14,76 45
Cukup Mahal 8 11,8 27 25,96 24 21,24 44
(73)
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pengaruh Lokasi terhadap Loyalitas Konsumen
Hasil penelitian di Mirota Godean ini menyatakan bahwa tidak ada
pengaruh antara lokasi dengan loyalitas konsumen. Deskripsi lokasi
didapatkan 33% responden yang menganggap bahwa lokasi tempat belanja
mirota godean strategis. Martina Imas Sri Mulyasih (2008 : 72-73),
menemukan bahwa lokasi, pelayanan dan tingkat harga tidak berpengaruh
terhadap loyalitas konsumen. Ternyata dalam penelitian ini juga diperoleh
hasil bahwa lokasi tidak berpengaruh terhadap loyalitas konsumen.
Mungkin dikarenakan faktor penentuan letak perusahaan atau lokasi yang
sebelumnya telah disebutkan oleh Fandy Tjiptono (1998 : 30) seperti
adanya akses, visibilitas, lalu-lintas (kepadatan/kemacetan hingga
banyaknya orang berlalu-lalang), tempat parkir yang luas dan aman,
ekspansi, lingkungan, pesaing dan peraturan pemerintah, masih kurang
begitu berarti sehingga tidak berpengaruh terhadap loyalitas konsumen. Di
Mirota Godean lalu lintas memang masih kurang begitu baik, sering terjadi
kemacetan karena dekat dengan jalan raya, pusat pertokan dan
perdagangan sehingga dapat disebut strategis meski sering terjadi
kemacetan. Selain itu tempat parkir di Mirota Godean memang luas namun
kurang aman terhadap cuaca.
Deskripsi loyalitas masih dianggap sangat rendah oleh para
konsumen 36% responden. Loyalitas pelanggan tercipta karena adanya
(74)
harmonis itu tercipta karena adanya kepuasan dari pihak pelanggan.
Loyalitas pelanggan menurut Henry Assel (1992 : 187) adalah pembelian
kembali karena komitmen untuk yakin terhadap suatu merk atau
perusahaan. Loyalitas terhadap suatu merk menggambarkan perilaku dari
proses pengambilan keputusan dan tindakan pembelian yang dilakukan, di
mana hal tersebut memiliki kaitan dengan proses pembelajaran. Penelitian
ini menunjukkan tidak ada hubungan antara lokasi dengan loyalitas
konsumen. Artinya, letak perusahaan yang strategis tidak mempengaruhi
konsumen loyalitas atau tidak membentuk suatu sikap loyal konsumen.
Beberapa alasan lokasi Mirota Godean tidak berpengaruh terhadap
loyalitas konsumen adalah 1) Mirota Godean kurang begitu dekat dengan
letak perumahan; 2) mulai banyak bermunculan tempat belanja baru di
sekitar Mirota Godean yang dapat menjadi saingan bagi Mirota Godean.
2. Pengaruh Pelayanan terhadap Loyalitas Konsumen
Hasil penelitian di Mirota Godean ini menyatakan bahwa tidak ada
pengaruh antara pelayanan dengan loyalitas konsumen. Deskripsi
pelayanan didapatkan ada 40% responden yang menganggap bahwa
pelayanan tempat belanja mirota godean baik. Maria Risna Raharjanti
(2002:75), menemukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
kepuasan konsumen terhadap pelayanan dan loyalitas konsumen. Martina
Imas Sri Mulyasih (2008 : 72-73), menemukan bahwa lokasi, pelayanan
(75)
dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa pelayanan tidak berpengaruh
terhadap loyalitas konsumen. Mungkin yang perlu dilakukan seperti yang
sebelumnya telah diungkapkan oleh Bowen & Jhonston (1999) ada
aktivitas yang diperlukan dalam rangka memulihkan layanan pelanggan
meliputi : respons, informasi, tindakan, dan kompensasi di sini masih
kurang begitu berarti. Peneliti merasa bahwa respon dan tindakan
karyawan dalam memberikan pelayanan kepada konsumen masih kurang.
Seperti misalnya karyawan yang kurang begitu merespon konsumen yang
sedang bingung mencari barang yang dicari, meskipun mungkin pelayanan
sudah baik di Mirota Godean namun masih belum membentuk loyalitas
konsumen.
Deskripsi loyalitas masih dianggap sangat rendah oleh 36%
responden. Loyalitas pelanggan tercipta karena adanya hubungan yang
harmonis antara pelanggan dengan perusahaan. Hubungan harmonis itu
tercipta karena adanya kepuasan dari pihak pelanggan. Loyalitas
pelanggan menurut Henry Assel (1992 : 187) adalah pembelian kembali
karena komitmen untuk yakin terhadap suatu merk atau perusahaan.
Loyalitas terhadap suatu merk menggambarkan perilaku dari proses
pengambilan keputusan dan tindakan pembelian yang dilakukan, di mana
hal tersebut memiliki kaitan dengan proses pembelajaran. Penelitian ini
menunjukkan tidak ada hubungan antara pelayanan dengan loyalitas
konsumen. Artinya, pelayanan karyawan perusahaan yang baik tidak
(76)
loyalitas konsumen. Hal ini disebabkan karena pelayanan yang diberikan
oleh karyawan masih kurang optimal misalnya dalam merespon dan
bertindak melayani konsumen, meski pelayanan sudah termasuk dalam
kategori baik namun karena kekurangoptimalan karyawan dalam bekerja
dapat mempengaruhi loyalitas konsumen kepada Mirota Godean.
3. Pengaruh Tingkat Harga terhadap Loyalitas Konsumen
Hasil penelitian di Mirota Godean ini menyatakan bahwa
tidak ada pengaruh antara tingkat harga dengan loyalitas konsumen.
Deskripsi tingkat harga didapatkan ada 36% responden yang menganggap
bahwa tingkat harga tempat belanja Mirota Godean termasuk dalam
kategori sedang. Ari Istiari (2001 : 64-66), menemukan bahwa " Tingkat
kepuasan konsumen dalam pelayanan, fasilitas, dan harga berpengaruh
secara signifikan terhadap frekuensi pembelian". Martina Imas Sri
Mulyasih (2008 : 72-73), menemukan bahwa lokasi, pelayanan dan tingkat
harga tidak berpengaruh terhadap loyalitas konsumen. Harga merupakan
suatu ukuran atau nilai yang terkandung dalam suatu produk barang atau
jasa. Tingkat harga berarti suatu tingkatan nilai yang terkandung dalam
suatu produk barang atau jasa.
Harga adalah nilai tukar untuk mendapatkan penawaran dari sutu
produk baik barang maupun jasa. Harga sangat mempengaruhi orang untuk
membeli barang. Untuk membangun loyalitas pelanggan, dapat ditempuh
(77)
kali digunakan sebagai indikator nilai bagaimana harga tersebut
dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa.
Deskripsi loyalitas masih dianggap sangat rendah oleh 36%
responden. Loyalitas pelanggan tercipta karena adanya hubungan yang
harmonis antara pelanggan dengan perusahaan. Hubungan harmonis itu
tercipta karena adanya kepuasan dari pihak pelanggan. Loyalitas
pelanggan menurut Henry Assel (1992 : 187) adalah pembelian kembali
karena komitmen untuk yakin terhadap suatu merk atau perusahaan.
Loyalitas terhadap suatu merk menggambarkan perilaku dari proses
pengambilan keputusan dan tindakan pembelian yang dilakukan, di mana
hal tersebut memiliki kaitan dengan proses pembelajaran. Penelitian ini
menunjukkan tidak ada hubungan antara tingkat harga dengan loyalitas
konsumen. Artinya, tingkat harga perusahaan yang termasuk dalam
kategori sedang tidak mempengaruhi konsumen untuk loyal atau tidak
membentuk suatu loyalitas konsumen. Hal ini disebabkan karena ada
beberapa barang di Mirota Godean tidak mencantumkan harga sehingga
meskipun tingkat harga di Mirota Godean termasuk kategori sedang
namun tidak mempengaruhi loyalitas konsumen, dan tidak hanya faktor
tingkat harga saja yang dapat mempengaruhi loyalitas konsumen, mungkin
faktor promosi yang dilakukan menjelang hari raya, diskon pada
waktu-waktu tettentu untuk menarik pembeli atau konsumen, ruang gerak yang
luas sehingga dapat membuat konsumen leluasa bergerak untuk mencari
(78)
mempermudah konsumen berbelanja kemungkinan lebih dapat berperan
(1)
127
127
(2)
128
128
(3)
LAMPIRAN IX
Surat Ijin Penelitian
(4)
130 129
(5)
LAMPIRAN X
Surat Bukti Penelitian
(6)
131 130