2 Fasilitas pendidikan
Perusahaan dapat memberikan kesempatan kepada karyawan untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilannya,
misalnya: dengan adanya ruang perpustakaan atau dapat pula dengan menyekolahkan para karyawannya untuk mendapatkan
pengetahuan serta keterampilan sesuai dengan bidangnya.
B. Kerangka Pemikiran
1. Pengaruh balas jasa terhadap motivasi kerja karyawan.
Balas jasa adalah imbalan atau balas jasa berupa uang, yang diberikan secara periodik kepada seorang karyawan tetap oleh perusahaan
atas kontribusi karyawan tersebut. Indikator variabel balas jasa mencakup balas jasa langsung dan balas jasa tidak langsung. Balas jasa atau gaji juga
merupakan faktor yang berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan. Uang tidak hanya membantu individu untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan dasar mereka tetapi juga sebagai motivasi kerja karyawan. Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong
individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu. Para pekerja seringkali memandang gaji sebagai sebuah refleksi tentang
bagaimana pihak manajemen melihat kontribusi para pekerja terhadap perusahaan. Gaji juga merupakan sesuatu yang penting namun bukan
sebagai sesuatu yang berpengaruh. Satu alasan yang tidak diragukan lagi adalah bahwa para pekerja seringkali tidak mengetahui berapa banyak
keuntungan yang mereka terima. Sebagian justru menurunkan nilai
keuntungan ini karena mereka tidak bisa melihat nilai guna yang ada pada diri mereka. Semakin besar gaji yang diberikan perusahaan kepada
karyawan maka akan semakin memotivasi karyawan tersebut dalam bekerja. Karyawan pun akan terpacu untuk bekerja lebih rajin dan
produktif untuk mendapatkan gaji yang lebih besar lagi.
2. Pengaruh lingkungan kerja terhadap motivasi kerja karyawan.
Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam melakukan tugas-
tugas yang dibebankan. Sedangkan motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan
tertentu guna mencapai suatu. Lingkungan kerja disini menyangkut lingkungan kerja secara fisik dan psikis. Lingkungan kerja fisik adalah
lingkungan kerja yang bisa dikenali dengan indera oleh para karyawan. Indikator variabel lingkungan kerja fisik mencakup penerangan, suhu
udara, suara, penggunaan warna, ruang gerak, keamanan kerja, dan fasilitas pelayanan karyawan. Lingkungan kerja psikis adalah lingkungan
kerja yang tidak bisa dikenali dengan indera oleh para karyawan. Indikator variabel lingkungan kerja psikis mencakup hubungan kerja yang baik,
sistem pengupahan yang mudah dimengerti, dan informasi yang lancar. Lingkungan kerja yang aman, sehat dan nyaman sangatlah besar
pengaruhnya dalam suatu perusahaan dimana para karyawan bekerja. Lingkungan perusahaan dibagi dua sisi yaitu lingkungan luas yang umum
menggambarkan kekuatan yang berbeda di luar perusahaan, sedangkan lingkungan dalam adalah faktor-faktor di dalam perusahaan dimana
berlangsungnya kegiatan perusahaan. Dalam lingkungan kerja fisik yang menyangkut tentang pewarnaan
ruangan, disini pewarnaan luas tidak hanya pewarnaan dinding tetapi seragam dan peralatan. Orang akan senang bekerja bila ruangan yang
ditempati itu berwarna cerah, bersih dan serasi. Kebersihan lingkungan tempat untuk bekerja juga dijaga agar tetap bersih. Dengan tempat yang
bersih orang akan senang dan betah untuk bekerja. Selain tempat yang bersih juga pengaturan suhu udara yang baik, agar sirkulasi udara yang ada
di dalam kantor itu dapat berganti-ganti dan tidak pengap. Demikian juga dengan penerangan, ruang gerak, kebisingan, keamanan dan peralatan.
Dengan kondisi ruang kerja yang demikian ini maka pegawai akan merasa puas dan senang karena pemimpin menghargai kerja mereka dengan
menyediakan fasilitas yang memadai untuk bekerja. Hal ini juga dipengaruhi oleh lingkungan kerja psikis, lingkungan ini
menyangkut hubungan karyawan dengan karyawan, hubungan karyawan dengan pemimpin. Hubungan ini sangat penting untuk berlangsungnya
kerja organisasi. Tanpa adanya hubungan ini maka kegiatan karyawan tidak dapat berjalan dengan apa yang menjadi tujuan dari organisasi.
Dalam mempengaruhi orang lain seorang pemimpin harus mengerti situasi dan kondisi karyawannya tersebut. Mengetahui kondisi karyawan
berarti pemimpin harus mengerti kebutuhan yang dibutuhkan oleh
karyawan dan berusaha untuk memenuhinya. Apabila kebutuhan karyawan terpenuhi akan timbul rasa senang dan bergairah dalam menghadapi
pekerjaan dan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab. Riana 2005 menemukan adanya pengaruh persepsi karyawan
tentang kualitas lingkungan kerja terhadap motivasi kerja karyawan. Demikian juga Amalia 2006 menemukan bahwa lingkungan kerja
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi kerja karyawan pada PT. Argonesia. Dengan demikian secara teoritis dengan membuktikan
bahwa motivasi kerja karyawan dipengaruhi oleh lingkungan kerja.
3. Pengaruh kesejahteraan karyawan terhadap motivasi kerja