Proses perhitungan uji linieritas ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Hasil pengujian disajikan dalam tabel berikut Lampiran 8
halaman 139.
Tabel 5.9 Hasil Pengujian Linieritas Data
No Keterangan F
hitung
F
tabel
Kesimpulan
1 Pengaruh balas jasa terhadap
motivasi kerja 1,960 2,100 Linier
2 Pengaruh lingkungan kerja
terhadap motivasi kerja 1,189 1,830 Linier
3 Pengaruh kesejahteraan
karyawan terhadap motivasi kerja
1,249 1,950 Linier
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan antar masing- masing variabel bebas dengan variabel terikat adalah linier.
C. Analisis Data
Pengujian hipotesis: 1. Hipotesis pertama yaitu apakah balas jasa berpengaruh terhadap motivasi
kerja para karyawan. a. Menentukan H
O
dan H
A
H
O
: ,
Balas jasa secara simultan ,
tidak ,
berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan.
H
A
: ,
Balas jasa fisik secara simultan berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan.
ANOVA
Model Sum of
Squares df Mean
Square F Sig.
1. Regression
Residual Total
18,003 1374,340
1392,343 1
68 69
18,003 20,211
,891 ,349
a
a. Predictors: Constant, Balas Jasa
b. Dependent Variable: Motivasi Kerja
b. Mencari persamaan regresi untuk mengetahui pengaruh balas jasa terhadap motivasi kerja karyawan. Persamaan regresi ini untuk
menunjukkan pengaruh variabel X
1
balas jasa sebagai variabel independen terhadap variabel Y motivasi kerja karyawan sebagai
variabel dependen. Y = 27,717 + 0,208X
1
Nilai b sebesar 0,208 menunjukkan slope arah yang artinya Y akan bertambah sebesar 0,208 sebagai akibat dari perubahan setiap unit nilai
X
1
. Nilai a sebesar 27,717 menunjukkan intersep yang artinya Y=a jika X
1
=0. Dari persamaan regresi linier yang diperoleh tersebut maka dapat diketahui bahwa pengaruh variabel balas jasa terhadap variabel
motivasi kerja karyawan tersebut adalah positif. Hal ini dapat dilihat dari koefisien regresi yang positif. Artinya jika balas jasa semakin baik
maka motivasi kerja karyawan akan semakin meningkat. Sebaliknya jika balas jasa buruk maka motivasi kerja karyawan akan menurun.
c. Untuk mengetahui signifikansi regresi maka dilakukan pengujian dengan melakukan uji t. Apabila t
hitung
t
tabel
maka terdapat pengaruh yang positif dan signifikan. Uji t dilakukan dengan menggunakan taraf
signifikansi 5 dan derajat kebebasan n-2. t
hit
=
2
1 2
r n
r −
−
=
2
144 ,
1 2
70 144
, −
−
= 9935
, 9401
,
= 0,946 Dari hasil perhitungan diperoleh nilai t
hitung
sebesar 0,946 sedangkan t
tabel
sebesar 1,995 sehingga diperoleh nilai t
hitung
t
tabel
. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan balas jasa terhadap motivasi kerja karyawan. Dalam hal ini berarti hipotesis nol Ho gagal ditolak.
2. Hipotesis kedua yaitu apakah lingkungan kerja berpengaruh terhadap motivasi kerja para karyawan.
a. Menentukan H
O
dan H
A
H
O
: ,
Lingkungan kerja secara simultan tidak berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan.
H
A
: ,
Lingkungan kerja secara simultan berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan.
ANOVA
Model Sum of
Squares df Mean
Square F Sig.
2. Regression
Residual Total
24,290 1368,052
1392,343 1
68 69
24,290 20,118
1,207 ,276
a
c. Predictors: Constant, Lingkungan Kerja
d. Dependent Variable: Motivasi Kerja
b. Mencari persamaan regresi untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap motivasi kerja karyawan. Persamaan regresi ini untuk
menunjukkan pengaruh variabel X
2
lingkungan kerja sebagai variabel independen terhadap variabel Y motivasi kerja karyawan sebagai
variabel dependen. Y = 25,868 + 0,143X
2
Nilai b sebesar 0,143 menunjukkan slope arah yang artinya Y akan bertambah sebesar 0,143 sebagai akibat dari perubahan setiap unit nilai
X
1
. Nilai a sebesar 25,868 menunjukkan intersep yang artinya Y=a jika X
2
=0. Dari persamaan regresi linier yang diperoleh tersebut maka dapat diketahui bahwa pengaruh variabel lingkungan kerja terhadap
variabel motivasi kerja karyawan tersebut adalah positif. Hal ini dapat dilihat dari koefisien regresi yang positif. Artinya jika lingkungan
kerja semakin baik maka motivasi kerja karyawan akan meningkat. Sebaliknya jika lingkungan kerja buruk maka motivasi kerja karyawan
akan menurun. c. Untuk mengetahui signifikansi regresi maka dilakukan pengujian
dengan melakukan uji t. Apabila t
hitung
t
tabe
l maka terdapat pengaruh yang positif dan signifikan. Uji t dilakukan dengan menggunakan taraf
signifikansi 5 dan derajat kebebasan n-2.
t
hit
=
2
1 2
r n
r −
−
=
2
132 ,
1 2
70 132
, −
−
= 9912
, 0885
, 1
= 1,098 Dari hasil perhitungan diperoleh nilai t
hitung
sebesar 1,098 sedangkan t
tabel
sebesar 1,995 sehingga nilai t
hitung
t
tabel
. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
lingkungan kerja terhadap motivasi kerja karyawan. Dalam hal ini berarti hipotesis nol H
O
gagal ditolak. 3. Hipotesis ketiga yaitu apakah kesejahteraan karyawan berpengaruh
terhadap motivasi kerja para karyawan. a.
Menentukan H
O
dan H
A
H
O
: ,
Kesejahteraan karyawan secara simultan tidak berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan.
H
A
: ,
Kesejahteraan karyawan secara simultan berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan.
ANOVA
Model Sum of
Squares df Mean
Square F Sig.
3. Regression
Residual Total
67,541 1324,801
1392,343 1
68 69
67,541 19,482
3,467 ,067
a
e. Predictors: Constant, Kesejahteraan Karyawan
f. Dependent Variable: Motivasi Kerja
b. Mencari persamaan regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh kesejahteraan karyawan terhadap motivasi kerja karyawan.
Persamaan regresi ini untuk menunjukkan pengaruh variabel X
3
kesejahteraan karyawan sebagai variabel independen terhadap variabel Y motivasi kerja karyawan sebagai variabel dependen.
Y = 25,724 + 0,359X
3
Nilai b sebesar 0,359 menunjukkan slope arah yang artinya Y akan bertambah sebesar 0,359 sebagai akibat dari perubahan setiap unit nilai
X
1
. Nilai a sebesar 25,724 menunjukkan intersep yang artinya Y=a jika X
3
=0. Dari persamaan regresi linier yang diperoleh tersebut maka dapat diketahui bahwa pengaruh variabel kesejahteraan karyawan
terhadap variabel motivasi kerja karyawan tersebut adalah positif. Hal ini dapat dilihat dari koefisien regresi yang positif. Artinya jika
kesejahteraan karyawan semakin baik maka motivasi kerja karyawan akan meningkat. Sebaliknya jika kesejahteraan karyawan buruk maka
motivasi kerja karyawan akan menurun. c. Untuk mengetahui signifikansi regresi maka dilakukan pengujian
dengan melakukan uji t. Apabila t
hitung
t
tabe
l maka terdapat pengaruh yang positif dan signifikan. Uji t dilakukan dengan menggunakan taraf
signifikansi 5 dan derajat kebebasan n-2. t
hit
=
2
1 2
r n
r −
−
=
2
220 ,
1 2
70 220
, −
−
= 9755
, 8142
, 1
= 1,860 Dari hasil perhitungan diperoleh nilai t
hitung
sebesar 1,860 sedangkan t
tabel
sebesar 1,995 sehingga nilai t
hitung
t
tabel
. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
kesejahteraan karyawan terhadap motivasi kerja karyawan. Dalam hal ini berarti hipotesis nol H
O
gagal ditolak.
D. Pembahasan