perusahaan perlu dikurangi dan peralatan kerja sehingga dalam bekerja merasa terganggu dan tidak teliti dalam bekerja.
3. Pengaruh kesejahteraan karyawan terhadap motivasi kerja karyawan.
Hasil penelitian di PT. Mirota Godean ini menyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara kesejahteraan karyawan dengan motivasi kerja
karyawan. Deskripsi kesejahteraan karyawan diperoleh 32,86 responden yang menganggap bahwa kesejahteraan karyawan yang diterima sangat
tinggi. Indriasari 2005 menemukan adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara balas jasa gaji, lingkungan kerja dan kesejahteraan
karyawan dengan motivasi kerja para karyawan. Namun, dalam penelitian di PT. Mirota Godean ini kesejahteraan karyawan yang dirasakan
karyawan tidak berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan. Mungkin dikarenakan faktor kesejahteraan karyawan yang sebelumnya telah
disebutkan oleh Husnan 1990:5 berupa program yang menyangkut kesejahteraan ekonomi karyawan pensiun, asuransi, dan pemberian
kredit, program yang menyangkut pemberian hiburan atau rekreasi kegiatan olah raga, dan kegiatan sosial dan program yang bersifat
tambahan fasilitas kepada karyawan penyediaan kafetaria, dan fasilitas pendidikan, di PT. Mirota Godean masih kurang begitu berarti. Peneliti
merasa bahwa di PT. Mirota Godean jaminan sosial asuransi kesehatan
masih kurang memadai, serta perusahaan kurang memperhatikan pembinaan kinerja karyawan.
Deskripsi motivasi dianggap sangat tinggi oleh para karyawan 35,71 responden. Motivasi mempersoalkan bagaimana cara mendorong
gairah kerja bawahan, agar mau bekerja keras dengan memberikan dan mencurahkan seluruh daya kemampuan dan keterampilan untuk
mewujudkan tujuan perusahaan. Motivasi Menurut Handoko 1991:256 adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong individu untuk
melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Motivasi sangat dibutuhkan oleh setiap individu baik atasan maupun
bawahan, karena dengan motivasi akan timbul niat untuk bekerja keras untuk mencapai produktivitas yang lebih tinggi. Penelitian ini
menunjukkan tidak ada pengaruh antara kesejahteraan karyawan dengan motivasi kerja karyawan. Artinya, kesejahteraan karyawan yang sangat
tinggi tidak berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan. Hal ini disebabkan karena kesejahteraan karyawan yang diberikan oleh PT. Mirota
Godean, seperti jaminan sosial asuransi kesehatan masih kurang memadai, serta perusahaan kurang memperhatikan pembinaan kinerja
karyawan. Tidak hanya faktor kesejahteraan karyawan saja yang dapat mempengaruhi motivasi kerja karyawan, mungkin faktor kenaikan jabatan,
promosi, pemberian bonus, dan cuti karyawan kemungkinan lebih dapat berperan.
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah mengadakan penelitian dan analisis dari data yang diperoleh di PT. Mirota Godean mengenai balas jasa, lingkungan kerja, kesejahteraan
karyawan dan motivasi kerja. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa:
1. Balas Jasa tidak berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan. Hal ini
dapat dilihat dari hasil analisis data yang menunjukkan nilai t hitung sebesar 0,946 nilai t tabel sebesar 1,995. Artinya, tingkat balas jasa yang
tinggi menguatkan pengaruh motivasi karyawan dalam bekerja. 2.
Lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis data yang menunjukkan nilai t
hitung sebesar 1,098 nilai t tabel sebesar 1,995. Artinya, tingkat lingkungan kerja yang rendah melemahkan pengaruh motivasi kerja
karyawan. 3.
Kesejahteraan karyawan tidak berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis data yang menunjukkan
nilai t hitung sebesar 1,860 nilai t tabel sebesar 1,995. Artinya, tingkat kesejahteraan karyawan yang tinggi menguatkan pengaruh motivasi
karyawan dalam bekerja.
85