b. Penelitian ini diharapkan mampu membantu mahasiswa yang berperan sebagai pemimpin untuk melihat sejauh mana mereka
memiliki karakter kepemimpinan transformasional yang
mendukung perubahan atau menjadi agent of change. 2
Bagi Organisasi Kemahasiswaan dan Universitas
a. Penelitian ini diharapkan mampu menambah informasi bagi organisasi kemahasiswaan maupun perguruan tinggi mengenai
profil kepribadian dari pemimpin.
b. Menjadi pertimbangan organisasi maupun perguruan tinggi untuk
mengadakan pelatihan
kepemimpinan dan
pengembangan kepribadian. 3
Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi dan sumber acuan bagi peneliti yang selanjutnya,
terutama yang berhubungan dengan topik kepemimpinan transformasional.
8
BAB II DASAR TEORI
A. Kepemimpinan Transformasional
1. Pengertian Kepemimpinan Transformasional
Beberapa teori tentang kepemimpinan transformasional didasarkan pada ide dari James MacGregor Burns 1978 yang berupaya
menghubungkan peran kepemimpinan dan anggota. Pemimpin berperan meningkatkan motif pengikut, untuk bisa mencapai tujuan
pemimpin dan anggota secara lebih baik. Burns 1978 membedakan dua jenis kepemimpinan, yaitu kepemimpinan transaksional dan
transformasional. Kepemimpinan transaksional mengarah pada model kepemimpinan yang berfokus pada pertukaran yang terjadi antara
pemimpin dan anggota. Kepemimpinan transformasional merupakan proses di mana orang terlibat dengan orang lain, dan menciptakan
hubungan yang meningkatkan motivasi dalam diri pemimpin dan pengikut. Pemimpin transformasional memiliki perhatian pada
kebutuhan dan motif pengikut, serta mencoba membantu pengikut mencapai potensi terbaik mereka.
Ide dari Burns tersebut dikembangkan oleh Bass 1985, 1996 melalui berbagai penelitian empiris yang dilakukan.Bass menunjukkan
perbedaan antara kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan transaksional. Kedua jenis kepemimpinan tersebut didefinisikan
menurut perilaku yang digunakan untuk mempengaruhi para pengikut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan dampak dari pemimpin pada para pengikut. Kepemimpinan transaksional melibatkan proses pertukaran yang dapat menghasilkan
kepatuhan pengikut akan permintaan pemimpin tetapi mungkin tidak menghasilkan antusiasme dan komitmen terhadap tujuan tugas.
Sedangkan pada kepemimpinan transformasional, para pengikut merasakan kepercayaan, kekaguman, kesetiaan, dan penghormatan
terhadap pemimpin, dan mereka termotivasi untuk melakukan lebih daripada yang awalnya diharapkan dari mereka.
Menurut Bass 1985, pemimpin mengubah dan memotivasi para pengikut dengan 1 membuat mereka lebih menyadari pentingnya
hasil tugas; 2 membujuk mereka untuk mementingkan kepentingan tim atau organisasi mereka dibandingkan dengan kepentingan pribadi,
dan 3 mengaktifkan kebutuhan mereka yang lebih tinggi. Avolio 1999, Avolio dan Bass 1988,Bass 1985, Bass dan
Avolio 1993a,
1993b menyampaikan
bahwa pemimpin
transformasional adalah mereka yang mengembangkan hubungan positif dengan anggotauntuk memperkuat kinerja anggotasehingga
berpengaruh positif pada kinerja organisasi. Albulushi dan Hussain 2008 menyoroti bahwa ketika kepemimpinan transformasional
dipraktekkan, anggota tim percaya bahwa para pemimpin mereka tidak hanya menggunakan mereka untuk menyelesaikan pekerjaan tetapi
juga peduli pada mereka. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bass dan Avolio 1990 mengungkapkan bahwa pemimpin transformasionalmendorong para anggota untuk berpikir kritis dan
kreatif yang berpengaruh pada komitmen mereka. Banyak penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional lebih mengarah
pada kepuasan dan komitmen tinggi pada anggotasehingga menunjukkan kinerja lebih dari yang diharapkan untuk kelompok
maupun organisasi Bass, 1985, 1998a. Kepuasan dan komitmen pada anggota tersebut didukung penelitian Walumbwa dan Lawler
2003 yang menyatakan bahwa pemimpin transformasional berusaha meningkatkan motivasi dan komitmen organisasi pada anggota dengan
memahami kebutuhan mereka serta mengajak mereka untuk dapat memecahkan masalah secara kreatif. PenelitianOthman et.al., 2013
memperoleh hasil bahwa gaya kepemimpinan transformasional dan transaksional secara positif berhubungan dengan komitmen organisasi
karyawan di tempat tersebut.
2. Faktor-faktor Kepemimpinan Transformasional
Kepemimpinan transformasional berdasarkan empat komponen dalam Avolio 1999 yaitu terdiri dari :
a. Idealized Influence II Para pemimpin transformasional berperilaku sebagai teladan bagi
para anggota. Para pemimpin dihormati, dikagumi, dan dipercaya para anggota karena dianggap memilikikemampuan luar biasa,
ketekunan dan tekad.Pemimpin ini bersedia mengambil risiko, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
konsisten, dan
tidak sewenang-wenang.Dengan
demikian, komponen ini menunjukkan dua aspek :perilaku pemimpin dan
atribut yang dikaitkan pada pemimpin oleh para anggota. b.
Inspirational Motivation IM Pemimpin transformasional memotivasi dan menginspirasipara
anggota dengan memberikan tantangan yang bermakna dalam pekerjaan mereka untuk membangkitkan semangat,antusiasme dan
optimisme dalam tim. Para pemimpin mengajak para anggota untuk ikut terlibat merancang masa depan oganisasi sehingga
harapan mereka tersampaikan danmenunjukkan komitmen anggota mencapai tujuan dan visi bersama.
c. Intellectual Stimulation IS
Pemimpin transformasional membangkitkanusaha para anggota untuk menjadi lebih inovatif dan kreatif dengan mempertanyakan
pendapat secara luas, melihat kerangka masalah, mendekati situasi lama dengan cara baru, serta mendorong kreativitas anggota. Tidak
mengkritik kesalahan individudi depan umum maupun di depan anggota lain.Para anggota diminta menggunakan ide-ide baru dan
kreatif ketika mencari solusi untuk menyelesaikan suatu masalah.Para anggota diharapkan mencoba pendekatan dengan ide-
ide baru mereka tanpa dikritik ketika berbeda dari ide pemimpin. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Individualized Consideration IC
Para pemimpin transformasional bertindak sebagai mentor yang memberikan perhatian khusus pada kebutuhan setiap anggota
untuk berkembang dan mencapai prestasi. Komponen ini berhasil dipraktekkan ketika kesempatan baru untuk belajardibuat
bersamaan dengan
iklim yang
mendukung. Pemimpin
menunjukkan perilaku menghargai dan menerima perbedaan setiap anggota. Pemimpin melakukan interaksi secara personal dengan
memperhatikan dan mendengarkan secara efektif. Pemimpin mendelegasikan tugas sebagai sarana mengembangkan anggota
dengan tetap memantau dan melihat kemajuan anggota. Melalui pendelegasian tugas, pemimpin melihatanggota yang masih
memerlukan arahan maupun dukungan tanpa membuat para anggota merasa sedang diawasi.
B. Kepribadian Big Five
1. Pengertian Kepribadian Big Five
Goldberg 1981 adalah orang pertama yang menggunakan istilah “Lima Besar” untuk mendeskripsikan temuan yang konsisten dari
analisis faktor atas sifat kepribadian. Model ini muncul dari kata sifat analisis faktor yang digunakan untuk menggambarkan kepribadian
serta dikembangkan pada berbagai tes dan skala untuk kepribadian yang normal Goldberg, 1990; John, 1990, McCrae dan Costa, 1985;
Norman, 1963. Pendekatan Big Five terhadap kepribadian disebut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI