menghadapi presentasi, dan memimpin perubahan. Jika pemimpin tinggi pada ekstraversi, mereka akan senang dikelilingi orang-orang saat bekerja.
Mereka juga akan aktif memimpin dan mencari kegembiraan dan stimulasi. Orang-orang mungkin akan memahami mereka sebagai pribadi
yang ceria dan optimis Doe, 2004. Berbeda dengan seseorang yang rendah pada skala agreeableness
mungkin butuh waktu untuk memperoleh ketrampilan pada bidang membangun pembinaan dan pendampingan tim karena mereka sangat
mandiri dan sendiri Browne, 2011.Penelitian Zopiatis 2012 menunjukkan bahwa indivu dengan conscientiousness yang tinggi
mungkin mendukung gaya kepemimpinan transformasional. Barrick Mount 1991 juga menyimpulkan bahwa self-discipline dan prestasi
adalah komponen yang signifikan dari conscientiousness. Dimensi
openness to
experience berhubungan
dengan kepemimpinan transformasional pada dimensi stimulasi intelektual, yakni
individu yang mengembangkan rasionalitas, intelegensi, dan kreatif pada hal-hal baru Jayanti, 2007. Pada tipe kepribadian neurotcism Judge, et.
al. 2002 mengatakan bahwa hubungan antara tipe kepribadian ini dan kepemimpinan bersifat negatif. Artinya bahwa individu dengan tipe
kepribadian neuroticismcenderung tidak memiliki kecocokan dengan sifat kepemimpinan.
D. Dinamika Penelitian
Untuk menilai hubungan antara Big Five dan Kepemimpinan Transformasional,
Judge, Bono,
Ilies, dan
Gerhardt 2002
melaksakanakan meta-analisis utama dari kajian 78 kepemimpinan dan kepribadian yang diterbitkan antara tahun 1976 dan 1998. Pada umumnya,
Judge et. al. mendapati hubungan yang kuat antara sifat Big Five dan kepemimpinan transformasional. Tampak bahwa orang yang memiliki
karakter kepribadian tertentu akan menjadi pemimpin yang efektif. Dalam penelitiannya, sikap extraversion merupakan faktor yang paling terkait
dengan kepemimpinan yang menjadi sifat penting dari pemimpin efektif. Diikuti oleh conscientiousness, openess to experience, dan neuroticism
yang rendah. Terakhir, agreeableness memiliki hubungan yang paling rendah.
Penelitian Judge dan Bono 2000 mengkaji hubungan antara kepribadian dan kepemimpinan transformasional. Hasil penelitian
diperoleh bahwa agreeableness dan extraversionberhubungan secara positif dengan kepemimpinan transformasional, sedangkan openness to
experience berhubungan
secara negatifdengan
kepemimpinan transformasional.Penelitian
Rubin, Munz,
dan Bommer
2005 menghasilkan bahwaagreeablenessberhubungan secara langsung pada
kepemimpinan transformasional.Extraversion
meskipun tidak
berhubungan secara langsung pada kepemimpinan transformasional, tetapi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
merupakan salah satu bagian penting dari kepemimpinan transformasional sehingga tidak boleh diabaikan.
Penelitian Moss dan Ngu 2006 memperoleh hasil bahwa kepribadian extraversion dan conscientiousness berkorelasi positif dengan
kepemimpinan transformasional. Penelitian Schyns dan Sanders 2007 menemukan hubungan positif antara anggota dengan kepribadian
extraversion, agreeableness
, dan
conscientiousness pada
tingkat kepemimpinan transformasional.
Penelitian Alkahtani, Abu-Jarad, Sulaiman, dan Nikbin 2011 menyimpulkan bahwa extraversion berhubungan secara signifikan dengan
memimpin perubahan. Memimpin perubahan merupakan bagian dari kepemimpinan
transformasional, sehingga
disimpulkan bahwa
extraversion berhubungan secara tidak langsung pada kepemimpinan
transformasional. Penelitian Bono, Hooper, dan Yoon 2012 mengindikasikan hubungan positif antara anggota dengan kepribadian
agreeableness, extraversion , dan conscentiousness dalam tingkat
kepemimpinan transformasional. Penelitian Zopiatis dan Constanti 2011 pada
bidang perhotelan
menemukan bahwa
kepemimpinan transformasional secara positif berhubungan dengan extraversion,
openness , dan conscientiousness.
Berdasarkan beberapa hasil penelitian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa dimensi kepribadian Big Fiveextraversion,
agreeableness ,
conscientiousness dan
openness to
experience PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI