Faktor-faktor Kepemimpinan Transformasional Kepemimpinan Transformasional

bertanggung jawab, gigih dan berorientasi pada prestasi. Individu conscientiousness lebih senang menyelesaikan pekerjaan sendiri. 4 Neuroticism Kecemasan. Neuroticism merupakan lawan dari Emotional Stabilityatau „kestabilan emosi‟. Daft et.al.,2005 mendefinisikan emotional stability sebagai kemampuan seseorang menyesuaikan diri dengan baik dan tenang.Neuroticism sering disebut „sifat pencemas‟. Sifat pencemas menunjukkan emosi negatif seperti rasa khawatir, tegang, dan takut. Secara umum, individu neuroticism kurang mampu menghadapi kekecewaan dan konflik. 5 Openness to Experiences Keterbukaan terhadap pengalaman. Dimensiopenness to experience berkaitan dengan keterbukaan wawasan dan orisinalitas ide. Individu openness menerima berbagai stimulus dengan sudut pandang terbuka. Individu openness tertarik pada berbagai informasi baru, mempelajari hal baru, dan pandai menciptakan aktifitas di luar rutinitas.Daft et.al., 2005 mengungkapkan openess to experience sebagai individu imajinatif, kreatif, dan bersedia mempertimbangkan ide baru.

C. Dimensi Kepribadian Big Five dan Kepemimpinan

Pemimpin dan kepribadian pemimpin merupakan inti dari proses kepemimpinan.Beberapa sifat pribadi yang digunakan untuk mengidentifikasi pemimpin mencakup faktor fisik yang unik, ciri kepribadian, dan sifat lain Bryman, 1992. Ciri kepribadian cenderung cukup stabil pada masa dewasa dan mengarahkan seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu yang sesuai dengan kepribadian mereka. Menurut Alkahtani 2011 setiap pemimpin memiliki kepribadian yang unik dan istimewa dimana kepribadian merupakan gabungan dari karakteristik dan proses yang tidak terlihat yang mendasari pola perilaku yang relatif stabil sebagai tanggapan terhadap ide, objek, atau orang-orang di dalam lingkungan. Kepribadian pemimpin mempunyai pengaruh yang signifikan pada cara mereka berpikir, merasakan, dan berhubungan dengan orang lain. Pada pekerjaan, kepribadian pemimpin terkadang akan membantu anggota untuk melaksanakan peran mereka dalam pekerjaan secara efektif dan di hal yang lain. Pemilihan orang yang tepat akan meningkatkan keefektifan organisasional. Organisasi dapat mengidentifikasikan karakteristik atau sifat yang penting bagi posisi tertentu, kemudian menggunakan ukuran penilaian kepribadian untuk menentukan apakah seseorang cocok dengan kebutuhan posisi atau organisasi atau tidak Northouse, 2013. Pada meta-analisis Judge Bono 2004 menunjukkan bahwa semua sifat Big Five berhubungan dengan kepemimpinan transformasional, meskipun hanya hubungan dengan extraversion dan neuroticism yang memiliki hubungan yang besar dan bermakna praktis. Individu dengan ciri extraversionmerasa lebih mudah untuk memimpin, menghadapi presentasi, dan memimpin perubahan. Jika pemimpin tinggi pada ekstraversi, mereka akan senang dikelilingi orang-orang saat bekerja. Mereka juga akan aktif memimpin dan mencari kegembiraan dan stimulasi. Orang-orang mungkin akan memahami mereka sebagai pribadi yang ceria dan optimis Doe, 2004. Berbeda dengan seseorang yang rendah pada skala agreeableness mungkin butuh waktu untuk memperoleh ketrampilan pada bidang membangun pembinaan dan pendampingan tim karena mereka sangat mandiri dan sendiri Browne, 2011.Penelitian Zopiatis 2012 menunjukkan bahwa indivu dengan conscientiousness yang tinggi mungkin mendukung gaya kepemimpinan transformasional. Barrick Mount 1991 juga menyimpulkan bahwa self-discipline dan prestasi adalah komponen yang signifikan dari conscientiousness. Dimensi openness to experience berhubungan dengan kepemimpinan transformasional pada dimensi stimulasi intelektual, yakni individu yang mengembangkan rasionalitas, intelegensi, dan kreatif pada hal-hal baru Jayanti, 2007. Pada tipe kepribadian neurotcism Judge, et. al. 2002 mengatakan bahwa hubungan antara tipe kepribadian ini dan kepemimpinan bersifat negatif. Artinya bahwa individu dengan tipe kepribadian neuroticismcenderung tidak memiliki kecocokan dengan sifat kepemimpinan.