korelasi r sebesar 0,361 dengan nilai signifikansi p sebesar 0,000 p0,05. Hasil menunjukkan korelasi positif dan signifikan antara
kepemimpinan transformasional dan dimensi extraversion, sehingga
hipotesis penelitian diterima.
Pada dimensi
agreeableness dengan
kepemimpinan transformasional diperoleh koefisien korelasi korelasi r 0,448 dan
nilai signifikansi p 0,000 p0,05. Nilai tersebut menunjukkan hubungan
positif dan
signifikan antara
kepemimpinan transformasional dan dimensi agreeableness, sehingga hipotesis
penelitian diterima. Kepemimpinan transformasional dan dimensi conscientiousness
menunjukkan hubungan positif dan signifikan. Nilai koefisien korelasi r diperoleh sebesar 0,324 dan nilai signifikansi p sebesar 0,000
p0,05. Hasil penelitian membuktikan bahwa hipotesis diterima. Hubungan
dimensi neuroticism
dan kepemimpinan
transformasional memiliki nilai koefisien korelasi r sebesar -0,127 dengan nilai signifikansi p 0,021 p0,05. Dengan demikian,
hipotesis diterima karena hasil penelitian menunjukkan hubungan yang negatif dan signifikan.
Nilai koefisien korelasi r pada dimensi openness to experience dengan kepemimpinan transformasional menunjukkan angka 0,353
dan nilai signifikansi p sebesar 0,000 p0,05. Hasil menunjukkan hubungan
positif dan
signifikan antara
kepemimpinan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
transformasional dan dimensi opennes to expreience, sehingga hipotesis diterima.
E. Pembahasan
Penelitian ini menunjukkan korelasi positif dan signifikan antara kepemimpinan transformasional dan dimensi kepribadian extraversion,
agreeableness, conscientiousness, dan openness to experience dalam Big
Five. Pada dimensi neuroticism ditemukan hubungan yang negatif
signifikan dengan kepemimpinan transformasional. Hubungan positif dan signifikan tersebut mengindikasikan bahwa
semakin tinggi kepemimpinan transformasional maka semakin tinggi dimensi-dimensi kepribadian Big Five tersebut, yaitu extraversion,
agreeableness, conscientiousness, dan openness to experience. Sedangkan,
semakin rendah kepemimpinan transformasional maka semakin rendah dimensi-dimensi kepribadian Big Five tersebut.
Hubungan yang negatif signifikan pada dimensi neuroticism dan kepemimpinan transformasional mengindikasikan bahwa semakin tinggi
kepemimpinan transformasional tidak selalu diikuti kenaikan pada dimensi neuroticism
. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah kepemimpinan transformasional tidak selalu menunjukkan dimensi neuroticism yang
rendah. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Judge dan Bono 2000
dan penelitian Rubin, Munz, dan Bommer 2005, yang menemukan bahwa dimensi kepribadian agreeableness secara konsisten berhubungan
dengan kepemimpinan transformasional. Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian Moss dan Ngu 2006 yang menunjukkan dimensi
extraversion dan
conscientiousness berkorelasi
positif dengan
kepemimpinan transformasional. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Alkahtani, Abu-Jarad,
Sulaiman, dan Nikbin 2011 yang menyimpulkan bahwa extraversion berhubungan secara signifikan dengan memimpin perubahan yang
merupakan bagian dari kepemimpinan transformasional. Penelitian lain yang didukung yaitu, penelitian Rubin, Munz, dan Bommer 2005 yang
menunjukkan bahwa extraversion meskipun tidak berhubungan secara langsung dengan kepemimpinan transformasional, tetapi merupakan salah
satu bagian penting dari kepemimpinan transformasional sehingga tidak boleh diabaikan.
Hasil penelitian pada dimensi opennes to experience ini juga mendukung penelitian penelitian Zopiatis dan Constanti 2011 yang
menemukan bahwa kepemimpinan transformasional secara positif berhubungan dengan extraversion, openness to experience, dan
conscientiousness .
Penelitian ini juga menemukan bahwa tingkat kepemimpinan transformasional pada subjek yang merupakan mahasiswa cenderung
rendah Tabel 11. Hal tersebut mungkin berhubungan dengan mayoritas subjek yang memiliki masa jabatan dibawah 1 tahun sehinggakurang
memiliki pengalaman di bidang kepemimpinan. Zopiatis 2012 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI