Tujuan Bimbingan Klasikal Manfaat Bimbingan Klasikal

Winkel dan Hastuti 2012: 563 mengatakan bahwa bimbingan kelasklasikal adalah pelayanan bimbingan yang diberikan kepada lebih dari satu orang pada waktu yang bersamaan. Gadza dalam Prayitno dan Amti, 2004 menambahkan bimbingan klasikal bersama dengan pembimbing juga memberikan informasi yang bersifat karier, belajar dan personal-sosial, karena ketiga hal tersebut menunjuk pada bimbingan klasikal pribadi-sosial, belajar, dan karier. Selain itu, bahwa bimbingan klasikal merupakan sarana untuk menunjang perkembangan optimal masing-masing siswa, yang diharapkan dapat mengambil manfaat dari pengalaman pembimbingan bagi dirinya sendiri Winkel dan Hastuti, 2012.

2. Tujuan Bimbingan Klasikal

Myers Prayitno dan Amti, 2004: 114 mengatakan bahwa tujuan bimbingan klasikal yaitu untuk membantu individu mengembangkan dirinya, dalam mengadakan perubahan positif pada diri individu terebut. Menurut Winkel dan Hastuti 2006: 547, tujuan bimbingan klasikal adalah menunjang perkembangan pribadi dan perkembangan sosial masing- masing anggota kelompok, serta meningkatkan mutu kerjasama dalam kelompok guna mencapai aneka tujuan yang bermakna bagi anggota kelompok. Selain itu bimbingan klasikal bertujuan agar orang yang dilayani menjadi mampu mengatur kehidupannya sendiri, memiliki pandangannya sendiri, dan tindakan-tindakannya. Orang yang dilayani tersebut mampu untuk menghadapi ketakutan yang dialami sendiri, mencapai batas kemampuan yang dia miliki, dan berani mengambil keputusan serta menanggung resiko dalam mencapai tujuan tersebut.

3. Manfaat Bimbingan Klasikal

Menurut Winkel dan Hastuti 2006: 565-566, bimbingan klasikal bermanfaat bagi tenaga bimbingan dan juga bagi siswa. Manfaat bagi tenaga bimbingan antara lain: a. Mendapat kesempatan untuk berkontak dengan banyak siswa sekaligus dapat mengenal siswa. b. Menghemat waktu dan tenaga dalam kegiatan yang dapat dilakukan dalam suatu kelompok, misalnya memberikan informasi yang memang dibutuhkan oleh semua siswa. c. Memperluas ruang geraknya, lebih-lebih bila jumlah tenaga alternatif di sekolah hanya satu atau dua orang saja. Manfaat bagi para siswa antara lain: a. Menjadi lebih sadar akan tantangan yang dihadapi sehingga mereka memutuskan untuk berwawancara secara pribadi dengan konselor. b. Lebih rela menerima dirinya sendiri, setelah menyadari bahwa teman-temannya sering menghadapi persoalan, kesulitan, dan tantangan yang kerap kali sama. c. Lebih berani mengemukakan pandangannya sendiri bila berada dalam kelompok. d. Diberi kesempatan untuk mendiskusikan sesuatu bersama dan dengan demikian mendapat latihan untuk bergerak dalam suatu kelompok, yang akan dibutuhkan selama hidupnya. e. Lebih bersedia menerima suatu pandangan atau pendapat bila dikemukakan oleh seorang teman, daripada pendapat hanya diketengahkan oleh konselor saja. f. Tertolong untuk mengatasi suatu masalah yang dirasa sulit untuk dibicarakan secara langsung dengan konselor karena malu atau bersifat tertutup.

4. Ragam Bimbingan Klasikal