B. Hakikat Bimbingan Klasikal
1. Pengertian Bimbingan Klasikal
Pelayanan bimbingan secara professional di Indonesia sampai pada saat ini lebih difokuskan pada generasi muda yang masih duduk di bangku
sekolah dan terealisasi sampai tahap pembimbingan sekolah dan Perguruan Tinggi Winkel dan Hastuti, 2012; 1. Shertzer Stone dalam
Winkel dan Hastuti, 2012: 1 merumuskan bimbingan sebagai suatu proses membantu orang-perorangan untuk memahami dirinya dan
lingkungan hidupnya. Istilah Bimbingan dan Konseling merupakan terjemahan dari bahasa
Inggris yaitu Guidance dan Counseling. Kata Guidance yang memiliki beberapa artian yaitu menunjukkan jalan, memimpin, menuntun,
memberikan petunjuk, mengatur, mengarahkan, dan memberi nasihat. Smith dalam Prayitno dan Amti, 2004: 94 menyampaikan bahwa
bimbingan sebagai proses layanan yang diberikan kepada individu- individu guna membantu mereka memperoleh pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan dalam membuat pilihan, rencana, dan interpretasi yang diperlukan untuk menyesuaikan diri.
Istilah klasikal diambil dari Bahasa Inggris “class” yang berarti
sebagai kelas atau kelompok. Dengan demikian, bimbingan klasikal adalah pelayanan bimbingan yang diberikan pada siswa secara
berkelompok yang biasanya dilakukan di ruang kelas Wittmer dan Thomson dalam Sink, 2005: 189
Winkel dan Hastuti 2012: 563 mengatakan bahwa bimbingan kelasklasikal adalah pelayanan bimbingan yang diberikan kepada lebih
dari satu orang pada waktu yang bersamaan. Gadza dalam Prayitno dan Amti, 2004 menambahkan bimbingan klasikal bersama dengan
pembimbing juga memberikan informasi yang bersifat karier, belajar dan personal-sosial, karena ketiga hal tersebut menunjuk pada bimbingan
klasikal pribadi-sosial, belajar, dan karier. Selain itu, bahwa bimbingan klasikal merupakan sarana untuk menunjang perkembangan optimal
masing-masing siswa, yang diharapkan dapat mengambil manfaat dari pengalaman pembimbingan bagi dirinya sendiri Winkel dan Hastuti,
2012.
2. Tujuan Bimbingan Klasikal