materi yang akan disampaikan, pada sesi ini pembimbing dapat menggunakan media gambar maupun video. Pembimbing
menyampaikan poin inti dari keseluruhan materi yang akan diberikan, supaya peserta didik dapat berpikiran yang sama dengan
pembimbing. Hal itu dilakukan sebagai upaya mengurangi perbedaan pemikiran dalam pelaksanaan bimbingan klasikal.
Keseluruhan rangkaian pelaksanaan bimbingan klasikal, pembimbing akan menyampaikannya secara lisan dan hanya
terfokus pada satu arahan yang sudah disusun pada saat membuat rangkaian aktivitas pelaksanaan bimbingan klasikal. Selain itu,
pembimbing memiliki porsi berbicara yang lebih banyak daripada siswa untuk memberikan penjelasan mengenai materi bimbingan.
Siswa hanya mendengarka penyampaian dari pembimbing dan apabila diperlukan siswa dapat membuat catatan kecil mengenai
penyampaian dari pembimbing.
b. Metode Diskusi
1 Pengertian
Diskusi menurut Hasibuan dan Moedjiono Efi, Sri, Tukiran, 2014: 23 merupakan suatu proses penglihatan dua atau lebih
individu yang berinteraksi secara verbal dan saling berhadapan muka mengenai tujuan yang telah ditentukan melalui cara tukar
menukar informasi, mempertahankan pendapat, atau pe-mecahan
masalah. Sedangkan menurut Suryosubroto 2002: 179 metode diskusi merupakan cara penyajian bahan pelajaran dari guru yang
memberikan kesempatan pada kelompok-kelompok siswa, untuk mengadakan
perbincangan guna
mengumpulkan pendapat,
membuat kesimpulan, atau menyusun alternatif pemecahan masalah.
Diskusi yang baik bukan hanya timbul dari pembimbing, tetapi lebih tepat jika timbul dari peserta didik yang muncul setelah
memahami masalah dan situasi yang dihadapinya. Pembimbing dalam hal ini membantu mengarahkan peserta didik untuk
menyadari bahan diskusi supaya tidak melebar. Suryosubroto 2002:185 memaparkan bahwa metode diskusi dalam proses
belajar-mengajar memiliki keuntungan yang cukup banyak, yakni 1 melibatkan semua siswa secara langsung; 2 setiap siswa dapat
menguji tingkat pengetahuan dan penguasaan akan materi pembelajarannya masing-masing; 3 dapat menumbuh-kan dan
mengembangkan cara berpikir dan sikap ilmiah; 4 siswa dapat memperoleh kepercayaan akan kemampuan dirinya sendiri apabila
mampu mengajukan dan mempertahankan pendapatnya; 5 menunjang usaha-usaha pengembangan sikap sosial dan sikap
demokratis para siswa.
2 Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Diskusi
Metode diskusi dapat berjalan dengan baik apabila peserta didik telah memiliki konsep dasar tentang materi atau permasalahan yang
akan didiskusikan. Suryosubroto 2002: 181 memiliki pendapat mengenai langkah-langkah pelaksanaan metode diskusi, antara lain:
a Pembimbing memberikan masalah yang akan didiskusikan
dan memberikan pengarahan seperlunya mengenai cara pemecahannya. Pokok masalah yang akan didiskusikan dapat
ditentukan bersama dengan peserta didik, yang terpenting bahan yang diskusi tersebut dipahami oleh keseluruhan
siswa. b
Setelah terbentuk kelompok-kelompok, guru mengarahkan setiap kelompok untuk memilih pemimpin diskusi, pencatat
diskusi, pelapor, mengatur tempat duduk, dan lain sebagainya. Pemimpin diskusi mendapat posisi yang paling
penting selain memahami dan menguasai materi, pemimpin diskusi juga memiliki wibawa yang disegani oleh teman-
temannya dan juga dalam penyampaian dapat menggunakan bahasa yang baik. Paling penting, bahwa pemimpin diskusi
dapat bertindak tegas, adil, dan demokratis dalam memimpin jalannya diskusi.
c Selama para peserta didik berdiskusi dalam kelompok,
pembimbing berkelompok dari satu kelompok ke kelompok
lainnya. Hal tersebut dilakukan supaya ketertiban tetap terjaga dan pembimbing dapat membantu sewaktu-waktu
ketika dibutuhkan oleh salah satu kelompok. d
Setelah waktu diskusi dalam kelompok selesai maka, setiap kelompok melaporkan hasil diskusinya. Guru memberikan
ulasan akan laporan kelompok tersebut, disamping itu kelompok yang lain juga dapat memberikan tanggapan akan
ulasan kelompok yang memaparkan tersebut. e
Pada akhirnya, semua siswa mencatat hasil-hasil diskusi dan guru mengumpulkan laporan hasil diskusi dari setiap
kelompok, kemudian menjadikan satu dalam file kelas. 3
Penerapan dalam Bimbingan Klasikal Metode diskusi juga dapat digunakan dalam pemaparan teori
atau konsep. Pembimbing dapat mencapur dua metode yaitu metode cerama dan metode diskusi, hal tersebut dilakukan supaya siswa
dapat lebih tergali pengetahuannya dan alur komunikasi lebih terlihat didalamnya. Pembimbing dapat melangsungkan metode
diskusi setelah seluruh materi disampaikan, tujuannya supaya dapat menggali sejauh mana pemahaman peserta didik dalam menangkap
materi yang telah disampaikan. Diskusi yang dilakukan oleh pembimbing sesuai dengan materi
yang dibahas dalam bimbingan klasikal. Selain itu, diskusi dapat dimulai oleh pembimbing kepada siswa, siswa kepada pembimbing,
maupun siswa kepada siswa. Diskusi yang dilakukan dalam pelaksanaan bimbingan klasikal dimaksudkan untuk mengolah dan
mengembangkan kemampuan serta keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapatnya. Hal itu dilakukan agar dalam
pelaksanaan bimbingan klasikal muatan materi semakin tergali.
c. Metode Sosiodrama