Langkah-langkah Pemecahan Masalah IDENTIFIKASI DAN PENGURANGAN WASTE DAN NON VALUE ADDED ACTIVITY DENGAN PENDEKATAN LEAN THINKING DI PT. SRIWIJAYA AIR DISTRICT SURABAYA.

3.2.2. Variabel Terikat

Variabel terikat yaitu variabel yang nilainya tergantung dari variasi perubahan variabel bebas yaitu efesiensi waktu.

3.3. Langkah-langkah Pemecahan Masalah

Untuk mengetahui langkah-langkah pemecahan masalah dapat di lihat pada gambar 3.1. Impelementasi Tools Lean Thinking Mulai Studi Literatur Studi Lapangan Tujuan Penelititan Identifikasi Variabel Rumusan Masalah Pengumpulan Data; - Data waktu proses pelayanan - Data jenis-jenis Waste - Data kuisioner Memberikan Usulan Perbaikan Menganalisa penyebab waste dengan Diagram Fisbone Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran Selesai Big Picture Mapping Usulan Big Picture Mapping Awal Implementasi pemilihan tool VALSAT Proses Activity Mapping Awal Proses Activity Mapping Usulan Non Value Added Activity NVA Awal Non Value Added Activity NVA Usulan NVA Awal NVA Usulan ? Ya Tidak Gambar 3.1. Langkah-Langkah Pemecahan Masalah Penjelasan langkah-langkah pemecahan masalah : 1. Mulai Pada tahap ini dilakukan penentuan tema tujuan pembuatan skripsi berdasarkan kondisi perusahaan yang tejadi sebenarnya. 2. Studi Literatur Tujuan dilakukannya studi literatur adalah untuk memperluas dan memperdalam wawasan serta pengetahuan peneliti mengenai teori-teori yang bersumber pada handbook, karya penelitian yang berkaitan, jurnal serta karya tulis dari para pakar mengenai metode Lean Thinking. 3. Studi Lapangan Studi lapangan diperlukan untuk mendapatkan berbagai informasi dari kondisi riil di lapangan. Dari studi lapangan akan dicari data-data yang didapatkan dari kuisioner, wawancara, dan diskusi dengan pihak maskapai. Dari data ini dapat diketahui tahapan atau proses secara mendetail, mulai dari aliran material, informasi dan nilai. 4. Rumusan Masalah Perumusan masalah mengacu pada keadaan dan data sebenarnya yang ada di perusahaan yaitu mengidentifikasikan waste apa saja yang ada pada proses reservasi, chek in, boarding serta melakukan assessment terhadap tingkat waste yang terjadi dengan menggunakan pendekatan lean thinking untuk mereduksi waste. 5. Identifikasi Variabel Variabel berbentuk pembagian antara tipe pemborosan Waste beserta atributnya dan jenis-jenis cacat Defect. 6. Pengumpulan Data a. Data waktu proses pelayanan Data waktu proses pelayanan di dapat dari melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek yang akan di teliti. b. Data jenis-jenis Waste Data jenis Waste dilakukan untuk mencari jenis-jenis apa saja yang ada pada pelayanan penerbangan. c. Data Kuisioner Data kuisioner ini dimaksudkan untuk mempermudah peneliti dalam melakukan pengumpulan data. Pembuatan kuisioner didasarkan pada tujuan penelitian agar data yang diperoleh tidak jauh meyimpang dengan apa yang diharapkan. a. Implementasi Tool Value Stream Mapping Pada tahap ini dilakukan implementasi terhadap tool yang terpilih didalam analisa VALSAT berdasarkan bobot tipe aktivitas pemborosan Waste yang terbesar. Dimana tool-tool yang akan digunakan akan dijadikan acuan dari solusi permasalahan yang akan dititik beratkan dalam segi tertentu dari tipe- tipe pemborosan waste. b. Penggambaran Big Picture Mapping Awal dan Usulan Tool ini sangat membantu dalam mengidentifikasikan terjadinya waste, memvisualisasikan aliran fisik dan aliran informasi maupun hubungan antara keduanya. Pemborosan dapat diketahui dengan mengetahui aliran fisik dan aliran informasi dari perusahaan dan menggambarkannya dalam satu kesatuan, begitu juga dengan Big Picture Mapping usulan. c. Penggambaran Proses Activity Mapping Awal dan Usulan Pada tahap ini dilakukan analisa awal dari proses yang dilakukan, yang mana tiap aktivitas dicatat sesuai urutannya dan termasuk dalam kategori aktivitas apa operation, transportation, inspection, store, delay. Petugas maupun pelanggan yang melakukan aktivitas, jarak waktu dan jumlah orang yang diperlukan untuk melakukan aktivitas tersebut juga dicantumkan. d. Penggambaran Waktu Delay Awal dan Usulan Waktu Delay didapatkan dari Proses Activity Mapping, setelah waktu delay usulan lebih kecil dari pada waktu delay awal maka selanjutnya dilakukan proses selanjutnya, jika waktu delay usulan lebih besar dari pada waktu delay awal. e. Menganalisa penyebab waste dengan menggunakan tool Fishbone Diagram Dilakukannya penganalisaan penyebab terjadinya cacat defect dari proses dengan menggunakan tool Fishbone Diagram dimana diagram ini dibuat dengan jalan secara brainstorming antara staf perusahaan dengan district manager. f. Memberikan Usulan Perbaikan Pada tahap ini dilakukan usulan-usulan perbaikan dengan melakukan pencegahan sebanyak mungkin mode kegagalan failure dan juga melakukan brainstorming dengan pihak-pihak terkait didalam perusahaan, dimana hal tersebut menjadi satu bagian yang paling berpengaruh dan utama dalam pengerjaan penelitian ini. g. Hasil dan Pembahasan Pada tahap ini akan dilakukan analisis terhadap hasil pengolahan data. Dari data analisis akan dapat diketahui waste atau pemborosan-pemborosan yang selama ini terjadi dalam Current State Map proses layanan. Hasil analisis ini akan dijadikan referensi untuk membuat Future State Map proses layanan yang sudah menghilangkan atau mengurangi waste yang ada. h. Kesimpulan dan Saran Pada tahap ini dilakukan penarikan kesimpulan mengenai seberapa besar waste dan permasalahan yang ada dalam proses layanan, kemudian dilakukan kebijakan dan strategi untuk memperbaiki sistem layanan agar lebih efisien dan berkualitas. i. Selesai Tahapan penelitian berakhir pada tahap ini.

3.4. Metode Pengumpulan Data