yang dapat dilakukan adalah proses boarding sebaiknya menggunakan garbarata, selain itu penumpang juga akan mendapat pelayanan yang
memuaskan karena tidak perlu berjalan yang jauh atau terkena terik matahari pada saat siang hari.
4.3 Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan kondisi awal rata-rata waktu yang dibutuhkan pada proses pelayanan maskapai penerbangan adalah 8.672,3 detik atau 2 jam 24 menit 23,3
detik. Pada proses awal diketahui 2.382,1 detik 27,47 untuk aktivitas VA, 2.657,1 detik 30,64 untuk aktivitas NNVA dan 3.633,1 detik 41,89 untuk
aktivitas NVA. Setelah diketahui akar permasalahannya, maka dilakukan perbaikan pada proses pelayanan maskapai penerbangan. Perbaikan dilakukan
pada alur proses pelanggan berangkat sampai turun dari tempat tujuan. Setelah adanya perbaikan pada proses pelayanan maskapai penerbangan yaitu dengan
mengeliminasi atau meminimasi aktivitas-aktivitas non value adding NVA, pemampatan waktu aktivitas-aktivitas value adding VA dan aktivitas-aktivitas
necessary non value adding NNVA, serta koordinasi yang lebih baik antara aktivitas-aktivitas value adding VA, waktu yang dibutuhkan pada proses
pelayanan maskapai penerbangan Sriwijaya Air District Surabaya adalah 8058,3 detik atau 2 jam 14 menit 18,3 detik. Pada proses usulan diketahui 2.382,1 detik
27,47 untuk aktivitas VA, 2.657,1 detik 30,64 untuk aktivitas NNVA dan 3.633,1 detik 41,89 untuk aktivitas NVA. Dari hasil tersebut telah terjadi
pengurangan waktu yang cukup panjang yaitu 614 detik atau 10 menit dan dari aktivitas sebelum perbaikan sebanyak 20 aktivitas setelah perbaikan menjadi 19
aktivitas sehingga terjadi proses eliminasi aktivitas sebanyak 1 aktivitas yaitu
aktivitas adanya penumpang tambahan go show. Dengan tidak adanya penumpang tambahan tersebut maka proses boarding akan berjalan cepat,
sehingga penumpang tidak akan menunggu sampai penutupan pembukuan clossing yang lama.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berikut ini adalah beberapa kesimpulan dari hasil penelitian dan beberapa saran baik bagi pelayanan maskapai penerbangan Sriwijaya Air District Surabaya
maupun bagi penelitian berikutnya.
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Waktu delay awal pada proses pelayanan maskapai penerbangan Sriwijaya Air
District Surabaya adalah 3.633,1 detik dan dari aktivitas sebelum perbaikan sebanyak 20 aktivitas setelah perbaikan menjadi 3.019,1 detik dan aktivitasnya
menjadi 19 aktifitas. Terjadi pengurangan sebanyak 614 detik yaitu aktifitas penumpang tambahan go show dan aktifitas tersebut masuk di kategori
aktivitas NVA Non Value Added Activity. 2.
Upaya perbaikan pada proses pelayanan maskapai penerbangan yaitu dengan mengeliminasi atau meminimasi aktivitas-aktivitas non value added activity
NVA. Sehingga langkah yang diambil adalah mengeliminasi penumpang tambahan, dengan tidak adanya penumpang tambahan tersebut maka proses
boarding akan berjalan cepat, sehingga penumpang tidak akan menunggu sampai penutupan pembukuan clossing yang lama dan perusahaan akan
mempunyai ketepatan waktu sesuai jadwal schedule.
5.2. Saran