3 Kesimpulannya kepuasan kerja menjadi menarik untuk diamati karena
memberikan manfaat, baik dari segi individu maupun dari segi kepentingan industri. Bagi individu diteliti tentang sebab dan sumber kepuasan kerja,
serta usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepuasan kerja individu, sedangkan bagi industri, penelitian dilakukan untuk kepentingan
ekonomis, yaitu pengurangan biaya produksi dan peningkatan produksi yang dihasilkan dengan meningkatkan kepuasan kerja.
b. Faktor – Faktor Kepuasan Kerja
Burt yang dikutip Anoraga 2004 : 82 – 83, mengemukakan pendapatnya tentang faktor-faktor yang ikut menentukan kepuasan kerja adalah sebagai
berikut: 1.
Faktor hubungan antar karyawan, antara lain : a.
Hubungan langsung antara manajemen dengan karyawan b.
Faktor psikis antara karyawan c.
Sugesti dan teman sekerja d.
Emosi dan situasi kerja 2.
Faktor – faktor individual, yaitu yang berhubungan dengan : a.
Sikap b.
Umur c.
Jenis kelamin 3.
Faktor – faktor luar, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan : a.
Keadaan keluarga karyawan b.
Rekreasi
c. Pendidikan
Sedangkan menurut As’ad 2003 : 115 , menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu:
1. Faktor Psikologis
Merupakan faktor yang berhubungan dengan kejiwaan karyawan yang meliputi : sikap terhadap kerja, ketentraman dalam bekerja, dan minat.
2. Faktor Sosial
Merupakan faktor yang berhubungan dengan interaksi sosial meliputi interaksi antar sesama karyawan, interaksi dengan atasan, maupun interaksi
dengan karyawan yang berbeda jenis pekerjannya. 3.
Faktor Fisik Merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik
lingkungan kerja dan kondisi fisik karyawan, meliputi : keadaan ruangan, pertukaran udara, pengaturan waktu kerja dan istirahat, kesehatan karyawan.
4. Faktor Finansial
Merupakan faktor yang berhubungan dengan jaminan serta kesejahteraan karyawan yang meliputi : sistem dan besarnya gaji, jaminan
sosial tenaga kerja, tunjangan yang diberikan.
4. Stres Kerja
a. Pengertian dan Penyebab Stres Kerja
Rivai 2005 :516 stress berbagai istilah paying yang merngakumi tekanan, beban, konflik, kelatihan, ketegangan, panic, perasaan gemuruh, anxiety,
kemurungan dan hilang daya. Stress kerja adalah suatu kondisi ketegangan yang
menciptakan adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis, yang mempengaruhi emosi, proses berfikir dan kondisi seorang karyawan.
Sedangkan menurut Mangkunegara 2001:157 stress kerja adalah perasaan tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaan. Stress
kerja ini tampak dari symptom, antara laian emosi tidak stabil, perasaan tidak tenang, suka menyendiri, sulit tidur, merokok yang berlebihan, tidak bias rileks,
cemas, tegang, gugup, tekanan darah meningkat, dan mengalami gangguan pencernaan.
Rivai 2005:517 mengemukakan ada beberapa penyebab stress “off the job
”misalnya : 1.
Kekhawatiran financial 2.
Masalah-masalah yang bersangkutan dengan anak 3.
Masalah-masalah fisik 4.
Masalah-masalah perkawinan missal, perceraian 5.
Perubahan-perubahan yang terjadi di tempat tinggal 6.
Masalah-masalah pribadi lainnya, seperti kematian sanak saudara Sedangkan menurut Mangkunegara 2001:157 penyebab stress kerja,
antara lain beban kerja yang dirasakan terlalu berat, waktu kerja yang mendesak, kualitas pengawasan kerja yang rendah, iklim kerja yang sehat, otoritas kerja yang
tidak memadai yang berhubungan dengan tanggung jawab, konflik kerja, perbedaan antara karyawan dan pemimpin yang frustasi dalam kerja.
Handoko 2001:200, stress adalah kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berfikir dan kondisi seseorang. Stress yang terlalu
besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungan. Sebagai hasilnya, pada diri para karyawan berkembang berbagai macam gejala
stress yang dapat mengganggu pelaksanaan kerja mereka. Handoko 2001:200 juga menyebutkan bahwa stress kerja disebabkan
oleh kondisi-kondisi kerja para karyawan. Kondisi-kondisi kerja tersebut adalah : 1.
Beban kerja yang berlebihan 2.
Tekanan atau desakan waktu 3.
Kualitas pervisi yang jelek 4.
Iklim poloris yang tidak aman 5.
Umpan balik tentang pelaksanaan kerja yang tidak memadai 6.
Wewenang yang tidak mencukupi untuk melaksanakan tanggung jawab 7.
Kemenduaan peranan role ambiguity 8.
Frustasi 9.
Konflik antar pribadi dan antar kelompok 10. Perbedaan antara nilai-nilai perusahaan dan karyawan
11. Berbagai bentuk perubahan Di pihak lain, stress kerja juga dapat disebabkan masalah-masalah yang
terdapat di luar perusahaan. Penyebab-penyebab stress “of-the-job” antara lain: 1.
Kekuatiran financial 2.
Masalah-masalah yang bersangkutan dengan anak 3.
Masalah-masalah fisik 4.
Masalah-masalah perkawinan 5.
Perubahan-perubahan yang terjadi di tempat tinggal
6. Masalah-masalah pribadi lainnya seperti kematian sanak saudara.
b. Cara Mengelola Stress Kerja