Dengan demikian apabila perusahaan ingin menegakkan kedisiplinan karyawan maka pimpinan juga harus dapat menegakkan kedisiplinan juga.
c. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja menurut Gouzali Syadam 2001:291, antara lain:
1. Besar kecilnya pemberian kompensasi Para karyawan akan dapat memenuhi segala perturan yang berlaku,
bila karyawan mendapat balas jasa upah atas jerih payahnya yang telah diberikan kepada perusahaan.
2. Ada tidaknya keteladanan pimpinan Semua karyawan akan selalu memperhatikan bagaimana ia dapat
mengendalikan dirinya dari ucapan, perbuatan dan sikap. 3. Ada tidaknya aturan pasti yang dijadikan pegangan
Pembinaan disiplin tidak akan terlaksana bila tidak ada aturan tertulis yang pasti untuk dijadikan pegangan bersama.
4. Ada tidaknya pengawasan Dalam setiap kegiatan perlu ada pengawasan yang akan dapat
melaksanakan pekerjaan dengan tepat dan sesuai dengan telah ditetapkan. 5. Ada tidaknya perhatian kepada karyawan
Pimpinan yang berhasil member perhatian yang besar kepada karyawan akan dapat menciptakan disiplin kerja yang baik.
6. Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung kelengkapan kerja kebiasaan-kebiasaan positif tegaknya disiplin, antara lain:
a. Mematuhi pemakaian seragam beserta kelengkapan kerja b. Bersikap dan bertingkah laku sopan santun terhadap atasan dan semua
karyawan.
3. Kepuasan Kerja
a. Pengertian Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap produktivitas suatu organisasi secara langsung maupun tidak langsung. Beberapa
ahli memberikan definisi mengenai kepuasan kerja. Menurut Devis dan Newstrom 1985:109 kepuasan kerja adalah perasaan
senang atau tidak senang pekerja terhadap pekerjaannya. Menurut Wexley dan Yukl 1977:98 kepuasan kerja adalah sebagai perasaan seseorang terhadap
pekerjaannya. Kepuasan kerja secara umum merupakan sikap terhadap pekerjaan yang didasarkan pada evaluasi terhadap aspek-aspek yang berbeda bagi pekerja.
Sikap seseorang terhadap pekerjaannya tersebut mengambarkan pengalaman- pengalaman menyenangkan atau tidak menyenangkan dalam pekerjaan dan
harapan-harapan mengenai pengalaman mendatang. Menurut Osborn 1982:40 kepuasan kerja sebagai berikut:
1 “Kepuasan kerja adalah derajat positif atau negatif perasaan seseorang
mengenai segi tugas-tugas pekerjaannya, tatanan kerja serta hubungan antar sesama pekerja”.
2 Herzberg dan sejawatnya menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang
menimbulkan kepuasan kerja berbeda dengan faktor-faktor yang menimbulkan ketidakpuasan kerja.
3 Kesimpulannya kepuasan kerja menjadi menarik untuk diamati karena
memberikan manfaat, baik dari segi individu maupun dari segi kepentingan industri. Bagi individu diteliti tentang sebab dan sumber kepuasan kerja,
serta usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepuasan kerja individu, sedangkan bagi industri, penelitian dilakukan untuk kepentingan
ekonomis, yaitu pengurangan biaya produksi dan peningkatan produksi yang dihasilkan dengan meningkatkan kepuasan kerja.
b. Faktor – Faktor Kepuasan Kerja