Uji Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas

1. Tidak boleh ada autokorelasi 2. Tidak boleh ada multikolinearitas 3. Tidak boleh ada heteroskedastisitas Apabila salah satu dari ketiga asumsi dasar tersebut dilanggar, maka persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE. Adapun penjabaran dari asumsi dasar klasik adalah sebagai berikut:

1. Uji

Normalitas Pengujian normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi variabel independen, variabel dependen dan keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model tersebut memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3. Uji Multikolinearitas

Menurut Gujarati 1995 : 339 Uji Multikolinearitas digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya korelasi antar variabel independen dalam model regresi. Adanya korelasi yang terjadi antar variabel independen berarti dalam model regresi terdapat problem multikolinearitas. Indikasi terdapat masalah multikolinearitas dapat kita lihat dari kasus-kasus sebagai berikut: a. Nilai R 2 yang tinggi signifikan, namun nilai standar error dan tingkat signifikansi masing-masing variabel sangat rendah. b. Perubahan kecil sekalipun pada data akan menyebabkan perubahan signifikan pada variabel yang diamati. c. Nilai koefisien variabel tidak sesuai dengan hipotesis, misalnya variabel yang seharusnya memiliki pengaruh positif nilai koefisien positif, ditunjukkan dengan nilai negatif. Suatu model regresi bebas dari problem multikolinearitas jika : a. Mempunyai angka tolerance mendekati 1 b. Mempunyai besaran Variance Inflation Factor VIF tidak lebih besar dari 10. Adapun rumus untuk menghitung VIF adalah : 1 VIF = ........................ Gujarati, 1995 : 339 1 – R 2 Nilai R dapat dihitung dengan rumus : R 2 = tal kuadrat to Jumlah regresi kuadrat Jumlah ....................... Gujarati, 1995 : 339 R = koefisien regresi

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Menurut Ibid 2002 : 82 Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas, hal ini berarti varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain mengalami ketidaksamaan. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas salah satunya adalah dengan melihat grafik plot. Jika terjadi pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik- titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.4.4 Uji Validitas