Metode Analisis dan Uji Hipotesis Koefisien Determinasi Uji Validitas Uji Reliabilitas

b. Kuesioner, penyebaran daftar pertanyaan kepada karyawan untuk mengetahui tanggapan karyawan tentang pokok bahasan yang diteliti. c. Interview, mengadakan wawancara dengan pihak-pihak yang terlibat dalam perumusan tersebut. d. Dokumentasi, pencetakan data perusahaan yang diambil dari dokumentasi perusahaan.

3.4 Metode Analisis

3.4.1 Metode Analisis dan Uji Hipotesis

Tahap selanjutnya adalah menganalisis data yang telah diperoleh untuk menguji hipotesa yang diajukan. Untuk mengetahui hubungan antara variabel dalam penelitian ini serta untuk tujuan pembuktian hipotesa, maka data-data yang terkumpul akan dianalisis lebih lanjut dengan metode Statistik Analisis Regresi Linier. Berganda dan menggunakan komputer SPSS. Analisis Regresi Linier Berganda berguna untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat yang dalam hal ini adalah variabel motivasi kerja, disiplin kerja, kepuasan kerja dan stress kerja terhadap produktifitas karyawan. Bentuk utama dari model regresi linier berganda adalah : Y = a + β 1 .X 1 + β 2 .X 2 + β 3 .X 3 + β 4 .X 4 +e ........................ Supranto, 2000:75 Keterangan : Y = Produktivitas Karyawan a = Konstanta X 1 = Motivasi X 2 = Disiplin Kerja X 3 = Kepuasan Kerja X 4 = Stress Kerja e = Variabel tidak terkontrol β 1 = Koefisien regresi variabel X 1 β 2 = Koefisien regresi variabel X 2 β 3 = Koefisien regresi variabel X 3 β 4 = Koefisien regresi variabel X 4

3.4.2 Koefisien Determinasi

Menurut Anto Djayan 2000 : 130 koefisien determinasi atau R 2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat.

3.4.3 Asumsi klasik yang digunakan dalam regresi

Persamaan regresi yang didapat perlu diuji untuk memenuhi kriteria statistika, dalam arti tidak terjadi penyimpangan yang cukup serius dari asumsi – asumsi yang ditetapkan, agar hasil estimasi tidak menyimpang dan memberikan informasi yang sesuai dengan keadaan data. Persamaan linier berganda harus bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimator , artinya pengambilan keputusan melalui uji hipotesis tidak boleh biasa. Untuk menghasilkan keputusan yang BLUE maka harus dipenuhi diantaranya 3 tiga asumsi dasar klasik yaitu : 1. Tidak boleh ada autokorelasi 2. Tidak boleh ada multikolinearitas 3. Tidak boleh ada heteroskedastisitas Apabila salah satu dari ketiga asumsi dasar tersebut dilanggar, maka persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE. Adapun penjabaran dari asumsi dasar klasik adalah sebagai berikut:

1. Uji

Normalitas Pengujian normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi variabel independen, variabel dependen dan keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model tersebut memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3. Uji Multikolinearitas

Menurut Gujarati 1995 : 339 Uji Multikolinearitas digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya korelasi antar variabel independen dalam model regresi. Adanya korelasi yang terjadi antar variabel independen berarti dalam model regresi terdapat problem multikolinearitas. Indikasi terdapat masalah multikolinearitas dapat kita lihat dari kasus-kasus sebagai berikut: a. Nilai R 2 yang tinggi signifikan, namun nilai standar error dan tingkat signifikansi masing-masing variabel sangat rendah. b. Perubahan kecil sekalipun pada data akan menyebabkan perubahan signifikan pada variabel yang diamati. c. Nilai koefisien variabel tidak sesuai dengan hipotesis, misalnya variabel yang seharusnya memiliki pengaruh positif nilai koefisien positif, ditunjukkan dengan nilai negatif. Suatu model regresi bebas dari problem multikolinearitas jika : a. Mempunyai angka tolerance mendekati 1 b. Mempunyai besaran Variance Inflation Factor VIF tidak lebih besar dari 10. Adapun rumus untuk menghitung VIF adalah : 1 VIF = ........................ Gujarati, 1995 : 339 1 – R 2 Nilai R dapat dihitung dengan rumus : R 2 = tal kuadrat to Jumlah regresi kuadrat Jumlah ....................... Gujarati, 1995 : 339 R = koefisien regresi

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Menurut Ibid 2002 : 82 Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas, hal ini berarti varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain mengalami ketidaksamaan. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas salah satunya adalah dengan melihat grafik plot. Jika terjadi pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik- titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.4.4 Uji Validitas

Analisis validitas bertujuan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur tersebut dapat mengukur apa yang ingin diukur. Suatu alat ukur yang validitasnya tinggi akan mempunyai varian kesalahan yang kecil sehingga dapat dipercaya bahwa angka yang dihasilkan merupakan angka yang sebenarnya. Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan korelasi produce moment sebagai berikut :                        2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r ....... Djamaludin Ancok, 2000:137 Dimana : X = Skor pertanyaan Y = Skor total XY = Skor pertanyaan dikaitkan skor total N = Jumlah data

3.4.5 Uji Reliabilitas

Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali, 2002:132. Menurut Santoso 2000:227 dasar pengambilan keputusan, yaitu sebagai berikut : 1. Jika r Alpha positif dan r Alpha T tabel , maka variabel tersebut reliable. 2. Jika r Alpha positif dan r Alpha T tabel , maka variabel tersebut tidak reliable.

3.4.6 Uji Hipotesis