dari nilai DPMO = 11.011 dan Kapabilitas Sigma = 3,79, yang berarti kualitas produk ini kandungan Air mau mendekati untuk mencapai zero defect karena
memiliki persentase kecacatan sebesar 1,1011 .
4.3.2 Identitifikasi Sumber dan Akar Penyebab Kecacatan
Untuk mengidentifikasi penyebab defect pada proses produksi Aluminium Fluorida AlF
3
yaitu dengan cara mengidentifikasi akar penyebab permasalahan, dilakukan secara brainstorming dengan pihak Perencanaan dan Pengendalian
Produksi Quality Control maka didapatkan sumber dan akar penyebab masalah
serta mendapatkan solusi masalah yang efektif fan effisien. Alat bantu yang digunakan dalam mengidentifikasi akar masalah berupa Cause and effect
fishbone diagram. Dibawah ini ditampilkan fishbone kecacatan produk AlF
3
antara lain: Dalam Six Sigma, terdapat 7 M dalam mengkategorikan sumber – sumber
penyebab kegagalan yakni Manpower, Machines, Methods, Materials, Media, Motivation dan Money. Pada penelitian ini, jenis kategori 7 M yang dibahas
hanya pada Manpower, Machines, Methods dan Materials karena ke-empat kategori tersebut sangat mempengaruhi dalam penyebab kecacatan produk
sedangkan untuk jenis kategori 7 M lainnya Media, Motivation dan Money tidak dibahas karena selama ini yang terjadi diperusahaan, ke-tiga kategori
tersebut tidak mempengaruhi dalam kecacatan produk Aluminium Fluorida.
Man Power Materials
Kandungan AlF3 Purity kurang dari
94
Machines Operator yang
kurang produktif
Metode kurang efektif
Tidak sesuai dengan standar
Perawatan mesin yang kurang diperhatikan
Methods
Gambar 4.10. Cause-Effect Berdasarkan Kecacatan Produk dari
Masalah Kandungan AlF
3
Purity
Man Power Materials
Kandungan Air H2O lebih dari
0,26
Machines Operator yang
kurang produktif
Metode kurang efektif
Tidak sesuai dengan standar
Perawatan mesin yang kurang diperhatikan
Methods
Gambar 4.11. Cause-Effect Berdasarkan Kecacatan Produk dari
Masalah Kandungan Air H
2
O
Man Power Materials
Ukuran Mesh kurang dari 85
Machines Operator yang
kurang produktif
Metode kurang efektif
Tidak sesuai dengan standar
Methods Perawatan mesin yang
kurang diperhatikan
Gambar 4.12. Cause-Effect Berdasarkan Kecacatan Produk dari Masalah
Ukuran Mesh + 325
Setelah sumber-sumber penyebab dari masalah teridentifikasi, maka langkah selanjutnya perlu melakukan penetapan rencana tindakan perbaikan yang
bertujuan untuk peningkatan kualitas Six Sigma, sehingga dapat dicapai suatu tingkat kualitas pupuk yang sesuai dengan keinginan pelanggan. Alat yang
digunakan untuk mengidentifikasi akar penyebab dari masalah kualitas pupuk ini
adalah FMEA failure mode and effect analysis.
Dengan Pengerjaan FMEA ini akan dapat memberikan usulan perbaikan pada perusahaan. Secara teknis penetapan penilaian keseriusan akibat kesalahan
kesalahan potensial terhadap proses dan konsumen severity, frekuensi terjadinya kesalahan yang menghasilkan kegagalan potensial occurance, dan terhadap alat
kontrol akibat potensial cause detection dengan jalan brainstorming dengan
pihak Candal Produksi.
4.4 Tahap Perbaikan