Total Quality Management TQM

3. Membentuk suatu tim proyek yang bertanggung jawab dalam menyelesaikan setiap proyek perbaikan. 4. Memberikan tim-tim tersebut apa yang mereka butuhkan agar dapat mendiagnosis masalah guan menentukan sumber penyebab utama, memberikan solusi, dan melakukan pengendalian yang akan mempertahankan keuntungan yang diperoleh. Sumber : “TQM”, hal.55, Penerbit Andi, Yogyakarta, Tjiptono F. and A. Diana, 2001 .

2.1.6 Metode-metode Manajemen Kualitas

Dalam melakukan perbaikan kualitas, metode-metode yang dapat digunakan antara lain :

a. Total Quality Management TQM

Evolusi gerakan total quality dimulai dari masa studi waktu dan gerak oleh Bapak Manajemen Ilmiah Frederick Taylor pada tahun 1920- an. Seiring dengan meningkatnya volume dan kompleksitasnya pemanufakturan, kualitas juga menjadi hal yang semakin sulit. Volume dan kompleksitas mendorong timbulnya quality engineering dan reliability engineering . Quality Engineering sendiri mendorong timbulnya penggunaan metode-metode statistik dalam pengendalian kualitas, yang akhirnya mengarah pada konsep control chart dan statistical process control . Kedua konsep terakhir ini merupakan aspek fundamental dari Total Management. Menurut Ishikawa, Total Quality Management diartikan sebagai perpaduan semua fungsi perusahaan ke dalam falsafah holistic yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, team work, produktivitas dan pengertian serta kepuasan pelanggan. Sedangkan menurut Santoso, TQM merupakan sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi. Sumber : “TQM”, hal.4, Penerbit Andi, Yogyakarta, Tjiptono F. and A. Diana, 2001 . Dari definisi-definisi diatas, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa TQM adalah suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya. Sumber : “TQM”, hal.4, Penerbit Andi, Yogyakarta, Tjiptono F. and A. Diana, 2001 .  Prinsip pokok dalam TQM menurut Hensler dan Brunell, yaitu : 1. Kepuasan pelanggan. 2. Respek terhadap pelanggan. 3. Manajemen berdasarkan fakta. 4. Perbaikan berkesinambungan.  Unsur pokok dalam TQM menurut Goetsch dan Davis, yaitu : a. Fokus pada pelanggan. b. Obsesi terhadap kualitas. c. Pendekatan ilmiah. d. Komitmen jangka panjang. e. Kerja sama tim Teamwork. f. Perbaikan sistem secara berkesinambungan. g. Pendidikan dan pelatihan. h. Kebebasan yang terkendali. i. Kesatuan tujuan. j. Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan.  Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kegagalan TQM, antara lain : 1. Delegasi dan kepemimpinan yang tidak baik dari manajemen senior. 2. Team mania. 3. Proses penyebarluasan deployment. 4. Menggunakan pendekatan yang terbatas dan dogmatis. 5. Harapan yang terlalu berlebihan dan tidak realistis. 6. Empowerment yang bersifat premature. Sumber : “TQM”, hal.16-21, Penerbit Andi, Yogyakarta, Tjiptono F. and A. Diana, 2001 .

b. Plan-Do-Check-Act PDCASiklus Deming