Pengumpulan Data Metode Pengolahan Data Tahap Define Pendefinisian Tahap Measure Pengukuran

11. Improve

Setelah akar permasalahan diketahui pada tahap analyze, maka langkah selanjutnya adalah melakukan usulan perbaikan. Dimana usulan perbaikan yang dibuat dapat memberikan masukan sehingga jumlah defect cacat atau scrap produk tak terpakai dapat dikurangi. Usulan perbaikan difokuskan pada potential cause, dimana hal ini dipandang sebagai penyebab defect cacat pada hasil cetakan. Adapun alat yang digunakan adalah FMEA Failure Mode Effect Analyse. Dengan menggunakan FMEA, maka dapat diketahui prioritas tindakan perbaikan yang akan dilaksanakan.

12. Penutup

Tahap ini merupakan tahap akhir dalam penelitian yaitu menarik kesimpulan atas hal-hal yang diperoleh dari serangkaian langkah penelitian yang telah dilakukan. Disamping itu juga diajukan saran-saran untuk mengembangkan penelitian sejenis dimasa mendatang.

3.4 Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data selama penelitian data yang dikumpulkan terbagi menjadi 2, yaitu : 1. Data Primer Data yang diperoleh peneliti secara langsung dari sumber informasi dengan cara : a. Interview Dengan melakukan wawancara secara langsung ke sumber yang dapat memberikan informasi. b. Observasi Pengamatan langsung ke obyek yang diteliti sehingga dapat diketahui jalannya proses produksi yang bertujuan untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam penelitian. 2. Data Sekunder Data yang diperoleh dari hasil dokumentasi orang lain dengan cara mengutip dari sumber lain berupa catatan-catatan dari perusahaan.

3.5 Metode Pengolahan Data

Pada tahapan pengolahan data selain dilakukan secara manual juga dilakukan penyelesaian penelitian yang ada dalam stastistika dengan cara mengkonversikan tahapan–tahapan tersebut dengan DMAIC Six Sigma, dilengkapi dengan beberapa sofware antara lain : Microsoft Excel dan beberapa sofware lain sebagai pendukung Adapun tahap – tahap dalam pengolahan data adalah sebagai berikut :

a. Tahap Define Pendefinisian

Tahap define bertujuan untuk mencari proses yang mempunyai kontribusi terbesar dalam penyebab kecacatan atau buruknya kualitas akhir produk. Tahap define ini : 1. Identifikasi produk obyek Aluminium Fluorida Dilakukan untuk mengetahui apa saja yang menjadi karakteristik kualitas Aluminium Fluorida, dalam hal ini karakteristik kualitas berdasarkan data variabel. Karakteristik kualitas yang menjadi fokus perbaikan yaitu: a. Kandungan Aluminium Fluorida Purity minimal 94 b. Kandungan Air H 2 O maksimal 0,26 c. Ukuran Mesh + 325 minimal 84

b. Tahap Measure Pengukuran

Tahap Measure bisa juga diartikan sebagai tahap mengukur level sigma. Pengukuran level sigma dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kualitas hasil produk perusahaan. Karena dengan mengetahui tingkat level sigma dapat dijadikan sebagai salah satu parameter keberhasilan pencapaian target kualitas. Dimana semakin tinggi level sigma akan membuat tingkat kecacatan yang diproduksi per satu juta kesempatan DPMO semakin rendah. Perhitungan DPMO dan nilai sigma dilakukan dengan menggunakan calculate sigma atau sigma kalkulator. Langkah-langkah perhitungannya adalah: a. DPMO Defect per Million Opportunities untuk 1 batas spesifikasi. Standar deviasi sampel standard deviasi S 2 =   1 2    n x x i S = R d 2 d 2 adalah koefisien untuk pendugaan standar deviasi yang tergantung pada ukuran, lihat Lampiran Tabel Kemungkinan Cacat berada diatas nilai USL DPMO P [z USL – X-bar S]   1.000.000 Kemungkinan Cacat berada dibawah nilai LSL DPMO P [z  LSL – X-bar S]  1.000.000 b. Mengukur level sigma dengan mengkonversikan nilai DPMO ke tabel sigma.

c. Tahap Analyze Analisis