Konsep Sirkulasi Konsep Ruang Dalam Interior

72 Maka pendekatan konsep Arsitektur Tropis yang digunakan dalam perancangan berdasarkan dua unsur penting diatas. Tampilan bangunan tidak meninggalkan dari fungsi dan pengguna bangunan ini yaitu resor dimana tempat ini merupakan salah satu media untuk mendapatkan fasilitas peristirahatan dan penginapan serta tempat untuk terapi relaksasi. Tampilan yang digunakan pada Resor dan Spa adalah tampilan dengan bentuk dan kesan natural yang kental dengan nuansa alam. Dengan tidak meninggalkan fungsi sebagai hunian yang memiliki ciri tertentu diharapkan bangunan yang tercipta adalah bangunan dengan fasilitas yang nyaman pada bagian dalam, dan fasad yang dapat mewakili isi yang ada didalamnya. Sehingga dapat terciptanya kealamian dengan lingkungan sekitar. Penyelesaian tampilan tersebut yaitu dengan menggunakan bahan material penggunaan bahan dari alam pada finishing dinding dan lantai. Penggunaan tampilan bangunan pada penyelesaian bawah mengunakan batu alam, pada bagian dinding difinishing dengan cat tembok dan sedikit aksen dari batu alam, sedangkan pada bagian atap mengunakan atap genteng. Gambar 5.2. Tampilan bangunan Sumber : berkas Tugas Akhir

5.1.2. Konsep Sirkulasi

Obyek perancangan adalah tatanan massa, yang memiliki lebih dari satu massa. Yang menjadi wadah bagi ruang dan fasilitas yang ada pada bagian dalam site, seperti yang telah dijelaskan bahwa fasilitas berada setelah lobby, maka konsep sirkulasi yang digunakan adalah cluster. Konsep ini mengacu pada konsep Atap yang menggunakan genteng dari tanah liat Dinding terbuat dari batu bata yang difinishing cat tembok Bagian kaki terbuat dari batu bata yang difinishing batu alam 73 tatanan yang disesuaikan, sehingga pengguna resor dan spa melewati fasilitas yang disediakan dalam site. Perencanaan sirkulasi dibuat untuk memudahkan seseorang untuk mencapai bangunan atau ruang yang dituju, sirkulasi dibedakan menjadi 2 dua macam : Sirkulasi ruang dalam Pada sirkulasi ruang dalam pada obyek rancangan ini menggunakan pola sirkulasi cluster yang disesuaikan dengan pengelompokkan ruang sesuai sifat ruangnya, sehingga membuat nyaman untuk pengguna. Sirkulasi ruang luar Pada sirkulasi ruang luar menggunakan sirkulasi cluster, dimana hanya ada satu pintu masuk dan keluar. Dan penataan ruang luar juga diklasifikasikan menurut tipe-tipe hunian, sifat dan fungsi bangunan. Penggunaan sistem cluster dimaksudkan agar mempermudah terhadap pengunjung untuk menuju masing-masing fasilitas yang disediakan. Gambar 5.3. Sirkulasi ruang luar menggunakan cluster Sumber : berkas Tugas Akhir

5.1.3. Konsep Ruang Dalam Interior

Konsep ruang dalam menjadi bagian penting yang mendukung pengaplikasian tema rancangan “Relaxation With Nature”. Pada konsepnya dengan Arsitektur Tropis yaitu dengan membuat coakan dan bukaan pada dinding sehingga cahaya dan udara dapat masuk kedalam ruangan. Selain itu penggunaan sun shading juga diperlukan agar cahaya matahari tidak secara langsung dapat menembus keruangan tanpa adanya pengahalang. Pengaplikasian tema dalam skala besar melalui penyelesaian-penyelesaian interiornya secara natural, sehingga In - Out 74 dapat membuat seseorang tersebut lebih nyaman. Terdapat beberapa zoning yang ada didalam hunian : Pola ruang dalam direncanakan berdasarkan hal-hal berikut ini : Fungsi ruang yang berbeda, dibedakan antara Fasilitas utama, fasilitas penunjangpelayanan dan fasilitas servis. Hubungan antar bangunan lebih tertutup karena lebih bersifat privasi bagi pengunjung sesuai dengan karakter penggunaan dan bangunan.

5.1.4. Konsep Ruang Luar Eksterior