66 Respon disain untuk analisa pembagian zoning didalam site, yaitu :
Gambar 4.11. Respon disain analisa pembagian zoning sumber : Dokumen pribadi
4.3. Analisa Bentuk dan Tampilan
Analisa yang terdapat pada resor dan spa ini memiliki tampilan yang natural dan mengikuti yang ada pada lingkungan sekitar site.
4.3.1. Analisa Bentuk
Pada analisa bentuk terdapat hasil penggabungan antara analisa ruang dengan analisa site yang diwujudkan dalam komposisi bentukan geometri dasar
baik secara dua dimensi maupun tiga dimensi dan sudah dapat menggambarkan secara skalatisproporsional. Dilengkapi dengan elemen-elemen garis, bidang dan
ruang sebagai penunjang estetika.
Bentuk dasar untuk hunian yang diambil dari bentukan geometri
Bentukkan geometri yang digabungkan menjadi satu
terdapat penggabungan.
67
Gambar 4.12. Analisa Bentuk sumber : Dokumen pribadi
Pada gambar 4.12. memiliki komposisi dan elemen-elemen yaitu dengan penggabungan bentuk geometri atau bidang 3D, bentuk garis atau batang yang
berupa bambu, bentuk lempeng berupa dinding, titik yang berupa batu sebagai finishing pada bagian luar dinding bangunan. Sehingga terbentuklah hunian yang
memiliki kenyamanan dalam sirkulasi dan penataan setiap ruangnya. Dengan setiap hunian memiliki 3 masa bangunan yang terdiri dari bangunan kamar utama,
bangunan tengah yang didalamnya terdapat ruang makan, 2 kamar tidur, 2 KMWC, dan Gasebo.
4.3.2. Analisa Tampilan
Analisa tampilan terdapat idegagasan disain yang memberikan sentuhan natural minimalis tradisional pada fasadtampilan bangunan. Sehingga dapat
mencerminkan sebuah langgamtampilan arsitektur yang sesuai dengan konteks perancangan.
68 Pada fasad atau tampilan resor memiliki penggabungan komposisi dan
elemen-elemen yang menyatu pada bangunan. Dengan ide atau gagasan konsep natural. Yang diterapkan pada fasad atau tampilan bangunan seperti berikut ini :
Gambar 4.13. Salah satu tampilan Resor sumber : Dokumen pribadi, 2009
Gambar 4.14. Penggunaan bahan meterial dan elemen Tampak depan sumber : Dokumen pribadi, 2009
Penggunaan bahan material dengan menggunakan langgam yang memiliki unsur alami yang menyesuaikan dengan konsep natural. Sehingga pengunjung
mendapatkan suasana yang nyaman dengan nuansa yang alami dengan penggunaan bahan yang alami, selain itu memanjakan pengunjung dengan
fasilitas spa yang menjadi fasilitas utama pada resor dan spa.
Atap yang menggunakan genteng
dari tanah liat Dinding terbuat dari batu
bata yang difinishing cat tembok
Bagian kaki terbuat dari batu bata yang difinishing
batu alam
69
BAB V KONSEP PERANCANGAN
Berdasar pada tema Relaksation With Nature Desain yaitu “Resor dan Spa di Batu, Malang” yang berarti “Suatu wadah peristirahatan dan penginapan, tetapi
secara tidak langsung juga sebagai tempat untuk “terapi” agar mencapai suatu keadaan rileksasi dan memanjakan pengguna fasilitas dengan suatu kombinasi
suasana rekreasi. Pada pengertian tema Relaksasi dengan Alam memiliki banyak pengertian
antara lain : Relaksasi :
Relaksasi dapat diartikan sebagai beristirahat dan bersantai.
Salah satu cara untuk mengistirahatkan fungsi fisik dan mental
Satu bentuk aktifitas yang dapat membantu mengatasi stres.
Natural :
Alam
Alamiah, bebas dari pengaruh, dan masih terjaga kealamiannya. Dengan diambilnya tema Relaxation With Nature sehingga konsep yang
dipilih yaitu Arsitektur Tropis. Dimana konsep Arsitektur Tropis dipilih karena letak site yang berada di daerah beriklim tropis. Terdapat definisi-definisi dari
Arsitektur Tropis diantaranya :
Rancangan tersebut dapat mengatasi problematik iklim tropis hujan deras, terik radiasi matahari, suhu udara yang relatif tinggi, kelembaban yang
tinggi untuk tropis basah ataupun kecepan angin yang relatif rendah. sehingga manusia menjadi lebih nyaman berada di dalam bangunan tropis
tersebut. TRI HARSONO KARYONO
Arsitektur yang digunakan di daerah 2 musim. Dimana hal ini didukung oleh tampilan bangunan yang menunjukkan bahwa itu adalah bangunan
tropis, yaitu sosoran yang panjang, buka-bukaan yang lebar, coakan pada