63 dimana sebagai penangkap adalah area publik yang merupakan site bagian depan
sebagai titik tangkap utama, fasad bangunan diolah semenarik mungkin agar dapat menarik perhatian orang yang melintas pada jalur ini untuk masuk ke dalam resor
di kecamatan Bumiaji ini dan juga untuk lebih mudah untuk dikenali. Sedangkan pada area yang berbatasan dengan lahan kosong yang memiliki view yang kurang
baik diberi barrier yang akan membatasi view ke arah site sekaligus untuk mempertegas fungsi sebagai foyer.
Gambar 4.8. Analisa view dan kebisingan sumber : survei lokasi, 2009
4.2.4 Analisa Kontur
Pada analisa kontur terdapat perbedaan curam atau tidaknya sebuah kontur. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini :
U
Sebelah Selatan terdapat sawah dan permukiman
penduduk, viewnya tidak terlalu baik
Tingkat kebisingan di sekitar site tidak
terlalu tinggi. Hal ini dikarenakan
masih jarangnya kendaraan umum
yang lewat Sebelah Utara
terdapat perkebunan apel
Sebelah Barat terdapat view
pengunungan sehingga
view paling baik di Barat
Sebelah Timur berbatasan dengan Jl. Raya Punten dan
permukiman selain itu juga terdapat tingkat kebisingan,
sehingga view yang paling jelek adalah di Timur
64
Gambar 4.9. Analisa Kontur sumber : Dokumen pribadi, 2009
Dengan didasari oleh perhitungan dan rumus kontur pada berikut ini :
J = 30 x 100 G = 30 x 100 5
6 = 6m
= 5 m J = 30 x 100 G = 30 x 100
10 3
= 3m = 10 m
J = 30 x 100 G = 30 x 100 15
2 = 2m
= 15 m Dari analisa tersebut yang dapat digunakan parkir yaitu daerah yang
memiliki warna kuning dapat digunakan jalan setapak utama menuju bangunan, teras atau hall masuk bangunan, jlan setapak kolekteor, ramps, teras dan tempat
J = ΔT x 100 G = ΔT x 100
G J
Keterangan : G
= kemiringan lahan ΔT = Interval garis kontur
J = Jarak antar garis kontur
J = 30 x 100 G = 30 x 100
20 1,5
= 1,5m = 20m
J = 30 x 100 G = 30 x 100
25 1,2
= 1,2m = 25 m
Keterangan : 0 – 5 Datar
5 – 10 Datar 10 – 15 Sedang
15 – 20 Sedikit Curam 20 – 25 Curam
65 duduk, dan lapangan rumput untuk rekreasi. Sedangkan untuk berwarna hijau,
biru, ungu dan warna merah dapat digunakan untuk perletakkan bangunan dan hunian dengan penambahan bentuk joglo atau dengan melakukan sistem cut and
fill pada lahan.
4.2.5 Analisa Zoning
Merupakan pengelompokkan zona-zona kebutuhan ruang yang sesuai dengan jenis, sifat dan fungsi ruang, seperti zona bagi pengunjung publik, zona
pengelola privat, dan zona penunjang dan servis. Dimana pengelompokkan zona-zona tersebut memberikan batas-batas terhadap fungsi-fungsi yang ada
dalam obyek perancangan.
Gambar 4.10. Analisa Zoning sumber : survey lokasi
Keterangan : Publik
Semi publik
Privat
66 Respon disain untuk analisa pembagian zoning didalam site, yaitu :
Gambar 4.11. Respon disain analisa pembagian zoning sumber : Dokumen pribadi
4.3. Analisa Bentuk dan Tampilan