Peraturan Bangunan Setempat Kondisi Fisik Lokasi

52 ketentuan-ketentuan Garis sempadan sungai bertanggul di luar kawasan perkotaan ditetapkan sekurang-kurangnya 5 lima meter di sebelah luar sepanjang kaki tanggul. Garis sempadan sungai bertanggul di dalam kawasan perkotaan, ditetapkan sekurang-kurangnya 3 tiga meter di sebelah luar sepanjang kaki tanggul.

3.3.5 Peraturan Bangunan Setempat

Terdapat peraturan atau kebijakan untuk pembangunan sebuah bangunan setempat diantaranya :  Pada kawasan-kawasan yang akan dikembangkan, perlu ditetapkan aturan intensitas bangunan yang sesuai ketentuan dan dilanjutkan dengan tindakan pengawasan.  Pada kawasan terbangun dengan intensitas bangunan yang cukup padat, perlu pengawasan dan kontrol yang ketat  Arahan intensitas bangunan berdasarkan jenis kegiatan antara lain sebagai berikut: 1 Bangunan lainnya pariwisata, agro industri dan pergudangan, intensitas bangunan rata-rata untuk TLB antara 1 – 3 lantai, KDB rata-rata 40 – 60 dan KLB rata-rata 0,4 – 0,6. 2 Garis Sempadan Bangunan GSB sebesar 8,0 – 15,5 m dari pagar ke teritis bangunan atau 10,0 – 17,5 m dari pagar ke tembok bangunan. Gambar 3.5 Peta Itensitas Bangunan sumber : BAPPEDA Kota Batu 53 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada peta arahan intensitas bangunan Kota Batu tahun 2003 – 2013 berikut ini, yaitu : Selain terdapat beberapa kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintahan Kota Batu juga adanya suatu potensi itensitas bangunan. Potensi intensitas bangunan yang dapat mendukung penataan bangunan yang ideal di wilayah perencanaan meliputi permukiman, komersial, fasilitas umum dan sosial, perkantoran dan industri, yaitu:  Bangunan permukiman dengan kepadatan rendah dan sedang yang sebagian besar tersebar di pedesaan wilayah ini memiliki luas kapling besar dan sedang dengan rata-rata KDB 40 – 70, KLB 0,4 – 0,7 dan TLB 1 lantai memungkinkan untuk dikembangkan sarana pendukung lingkungan di setiap rumah penduduk tersebut.  Bangunan komersial yaitu fasilitas perdagangan dan jasa di sekitar jalan-jalan lokal dan lingkungan dengan rata-rata KDB 70 – 80, TLB 0,7 – 0,8 dan TLB 1 lantai, penataannya dapat diselaraskan dengan kegiatan komersial di setiap pusat pelayanan yang akan direncanakan.  Bangunan fasilitas umum dan sosial berupa fasilitas pendidikan, kesehatan, peribadatan dan fasilitas umum di wilayah perencanaan yang memiliki rata- rata KDB 60 – 70, KLB 0,6 – 0,6 dan TLB 1 lantai masih dapat dikembangkan areal parkir off street dan sarana pendukung lainnya. 54

BAB IV ANALISA PERANCANGAN