belajar bisa mencapai tujuan yang ditentukan yang berkaitan dengan persiapan, perencanaan, dan pelaksanaan pecapaian tujuan.
Belajar memang suatu proses aktif dari si pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan hanya proses pasif yang hanya menerima materi dari guru
tentang pengetahuan. Menurut hasil penelitian, tingginya waktu yang digunakan untuk belajar terbukti dapat meningkatkan hasil belajar. Jika proses belajarnya
tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses belajar berlangsung. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan
tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti permainan biasa Dinas P dan K Jawa Tengah, 2003.
Secara institusional tinjauan kelembagaan, belajar dipandang sebagai proses validasi pengabsahan terhadap penguasaan mahasiswa atas materi-materi
yang telah ia pelajari. Bukti institusional yang menunjukkan mahasiswa telah belajar dapat diketahui dalam hubungannya dengan proses mengajar. Ukurannya
ialah semakin baik mutu mengajar yang dilakukan dosen maka akan semakin baik pula mutu perolehan mahasiswa yang kemudian dinyatakan dalam bentuk skor
atau nilai Syah, 2006.
2.2. Prestasi Belajar Mahasiswa Reguler Program Studi Ilmu Keperawatan
Tahap Akademik Universitas Sumatera Utara
Prestasi belajar responden dinilai berdasarkan pada nilai IPK mahasiswa. Hasil penelitian terhadap prestasi belajar mahasiswa menunjukkan bahwa
mahasiswa dengan prestasi belajar cumlaude IPK ≥ 3,51 b erjumlah 40 orang,
sangat memuaskan IPK 2,76-3,50 berjumlah 136, memuaskan IPK 2,00-2,75
Universitas Sumatera Utara
berjumlah 20 orang. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa dengan IPK sangat memuaskan lebih banyak dibandingkan dengan IPK cumlaude dan IPK
memuaskan. Kemungkinan besar hal ini disebabkan oleh karena mahasiswa memiliki motivasi yang tinggi dan berusaha untuk lulus dengan nilai yang sangat
memuaskan atau cumlaude dengan IPK 2,76. Hasil pengamatan peneliti mahasiswa dengan prestasi belajar sangat
memuaskan memiliki metode belajar efektif n=117, 60, dari data tersebut dapat diketahui bahwa mahasiswa dengan prestasi belajar sangat memuaskan
dengan metode belajar efektif cenderung lebih banyak bila dibandingkan dengan mahasiswa yang prestasi belajar cumlaude dengan metode belajar efektif n=39,
20, maupun prestasi belajar memuaskan dengan metode belajar efektif n=17, 9. Hal ini disebabkan karena mata kuliah atau materi yang disampaikan juga
mendukung, bukan saja hanya menggunakan metode ceramah, tetapi juga menggunakan metode tutorial, metode praktikum, dan metode skills lab sehingga
mempermudah mahasiswa untuk menganalisa dan mengingat materi yang telah disampaikan. Hal ini didukung oleh strategi pengajaran yang digunakan di
Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Sesuai dengan pernyataan Nurhidayah 2009 semakin baik metode yang digunakan maka semakin efektif
pula pencapaian tujuan. Mahasiswa dengan metode belajar tidak efektif juga mampu mendapatkan
prestasi belajar sangat memuaskan n=19, 10, cumlaude n=1, 1, dan memuaskan n=3, 2. Hal ini mungkin saja mahasiswa yang tidak mampu
belajar secara efektif tetapi mereka belajar atau memperoleh pengetahuan dari
Universitas Sumatera Utara
luar. Sebagaimana yang dijelaskan Simanjuntak 2013 menyatakan bahwa kenyataan menunjukkan bahwa prestasi belajar seseorang tidaklah sama, tetapi
sangat variatifberbeda. Perbedaan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, yang secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua yaitu: Faktor dari dalam diri
seseorang intrinsic; intelegensi, motivasi, sikap, minat, bakat, konsentrasi. Faktor dari luar seseorang extrinsic; keluarga, sekolah, masyarakat. Mahasiswa
yang memiliki metode belajar tidak efektif tetapi mendapatkan hasil sangat memuaskan dan cumlaude bisa saja dipengaruhi oleh adanya sistem dari Fakultas
Keperawatan yaitu jika nilai yang dimiliki tidak sesuai atau dibawah rata-rata wajib mengikuti remedial. Jika nilai yang didapatkan tidak mencukupi atau gagal
maka mahasiswa bisa mengulang kembali atau dengan mengikuti ujian grand remedial. Kurangnya pengawasan juga mempengaruhi minat mahasiswa untuk
mengikuti perkuliahan yaitu mahasiswa yang mengikuti perkuliahan dalam setiap blok hanya mencapai 61, hal ini mungkin disebabkan adanya kesempatan
mahasiswa untuk titip absen absensi mahasiswa yang bersangkutan ditandatangani oleh teman.
2.3. Pengaruh Metode Belajar Terhadap Prestasi Belajar Reguler Program