Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Metode Belajar

1.2.7. Faktor Motivasi Houle 1961 mengklasifikasikan motivasi pada orang dewasa dapat menjadi tiga kelompok yaitu: a. Mahasiswa yang berorientasi pada tujuan goal oriented, yaitu mahasiswa yang mementingkan penerapan dan pemanfaatan pelajaran sebagai sarana untuk mencapai tujuan tertentu, misalnya promosi atau naik pangkat. b. Mahasiswa yang berorientasi pada kegiatan social oriented, yaitu mahasiswa yang mementingkan interaksi antar sesama peserta dan proses belajar sebagai tujuan belajar. c. Mahasiswa yang berorientasi untuk mempelajari ilmu itu sendiri learning oriented yaitu mahasiswa yang memang senang belajar.

1.3. Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar

Menurut Slamet dalam Hasanah 2007, belajar merupakan suatu kegiatan yang kompleks, karena keberhasilannya dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar antara lain faktor fisiologis, psikologis, lingkungan belajar dan sistem instruksional. Menurut Sunaryo 2004 ada beberapa prinsip belajar efektif yaitu: a. Belajar harus mempunyai tujuan yang jelas dan terarah. b. Tujuan belajar merupakan kebutuhan bukan paksaan orang lain. c. Belajar harus disertai niat, hasrat, dan kemauan yang kuat untuk mencapai tujuan. Universitas Sumatera Utara d. Dalam mencapai tujuan belajar, pasti akan menghadapi bermacam-macam hambatan atau kendala sehingga perlu ketekunan berusaha. e. Bukti bahwa seorang sudah belajar ditandai adanya perubahan perilaku dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. f. Belajar akan memperoleh civil affect, disamping dari tujuan pokok. g. Belajar adalah proses aktif sehingga perlu interaksi antara individu dan lingkungan. h. Belajar akan lebih berhasil apabila berbuat atau melakukan sesuatu learning by doing. i. Belajar harus mencakup aspek knowledge, affective, dan psychomotor. j. Belajar perlu ada bimbingan dan bantuan orang lain. k. Belajar perlu “insight” atau “tilikan” atau pemahaman tentang hal-hal yang dipelajari sehingga diperoleh pengertian. l. Belajar memerlukan latihan dan ulangan agar sesuatu yang dipelajari dapat dikuasai. m. Belajar dapat dikatakan berhasil apabila dapat menerapkan dalam bidang praktik sehari-hari.

1.4. Metode Belajar

Nurhidayah 2009 menyatakan bahwa metode adalah cara yang didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan. Makin baik metode yang dipakai, makin efektif pula pencapaian tujuan. Metode belajar biasanya disesuaikan dengan materi, audien, tujuan pembelajaran dan faktor lainnya. Universitas Sumatera Utara Sedangkan Sudjana 2005 menyatakan bahwa metode belajar adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsung pembelajaran. Metode belajar merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru untuk menghadapi masalah sehingga pencapaian tujuan pengajaran tercapai dengan baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode belajar adalah strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru sebagai alat untuk mencapai tujuan dari pembelajaran. Metode belajar yang digunakan di Fakultas Keperawatan yaitu: 1.4.1. Metode Ceramah Nurhidayah 2009 menyatakan bahwa ceramah diartikan sebagai proses pencapaian informasi dengan jalan mengeksplanasi atau menuturkan sekelompok materi secara lisan dan pada saat yang sama materi itu diterima oleh sekelompok subjek. Sukses tidaknya metode ceramah sangat ditentukan oleh kemampuan dosen menguasai suasana kelas, cara berbicara dan sistematika pembicaraan, jumlah materi yang disajikan, kemampuan memberi ilustrasi, jumlah subjek yang mendengarkan, dan lain-lain. Ceramah biasanya disertai dengan tanya jawab. Keunggulan metode ceramah adalah: a. Dapat digunakan pada orang dewasa. b. Penggunaan waktu yang efisien. c. Dapat dipakai pada kelompok yang besar. d. Tidak terlalu banyak melibatkan alat bantu pengajaran. e. Dapat dipakai untuk memberi pengantar pada pelajaran atau suatu kegiatan. Universitas Sumatera Utara Kekurangan metode ceramah adalah: a. Menghambat respon dari yang belajar sehingga pembicara sulit menilai reaksinya. b. Tidak semua pengajar dapat menjadi pembicara yang baik, pembicara harus menguasai pokok pembicaraannya. c. Dapat menjadi kurang menarik, sulit untuk dipakai pada anak-anak. d. Membatasi daya ingat dan biasanya hanya satu indera yang dipakai. 1.4.2. Metode Tutorial Problem Based Learning Nursalam 2009 menyatakan bahwa Problem Based Learning PBL adalah lingkungan belajar yang didalamnya menggunakan masalah untuk belajar, yaitu sebelum pembelajar mempelajari suatu hal, mereka diharuskan mengidentifikasi suatu masalah, baik yang dihadapi secara nyata maupun telaah kasus. Sikap dan keterampilan umum yang perlu dikembangkan dalam PBL diantaranya: a. Kerja sama tim b. Ketua kelompok c. Mendengarkan d. Menghargai pendapat teman e. Berfikir kritis f. Belajar mandiri dan penggunaan berbagai sumber g. Kemampuan presentasi Universitas Sumatera Utara Untuk dapat memperoleh hasil yang diharapkan, maka terdapat langkah-langkah yang dilakukan dalam metode PBL. a. Identifikasi masalah b. Eksplorasi pengetahuan yang telah dimiliki c. Menetapkan hipotesis d. Identifikasi isu-isu yang dipelajari e. Belajar mandiri f. Re-evaluasi dan penerapan pengetahuan baru terhadap masalah g. Pengkajian dan refleksi 1.4.3. Metode Praktikum Nursalam 2009 menyatakan bahwa Pengalaman Belajar Praktikum PBP merupakan proses pembelajaran di laboratorium dalam rangka memperkuat teori-teoripengetahuan yang didapatkan dengan cara pengalaman belajar lain. Strategi rancangan pembelajaran praktikum merupakan pengintegrasian antara teoripengetahuan dan keterampilan dasar profesional dengan menggunakan pendekatan model dan metode pembelajaran, sehingga pelaksanaan pembelajaran dikelola secara terintegrasi. Strategi pembelajaran praktikum ditentukan berdasarkan tujuan pembelajaran praktikum, yaitu: a. Memahami, menguji, dan menggunakan berbagai konsep utama dari program teoritis untuk diterapkan pada praktik klinik. b. Mengembangkan keterampilan teknikal, intelektual dan interpersonal sebagai persiapan untuk memberikan asuhan keperawatan kepada klien. Universitas Sumatera Utara Pembelajaran praktikum memungkinkan peserta didik belajar sambil melakukan sendiri. c. Menemukan berbagai prinsip dan mengembangkan wawasan melalui latihan praktik yang bertujuan untuk menerapkan ilmu-ilmu dasar kedalam praktik keperawatan. Sasaran program pembelajaran praktikum adalah agar peserta didik mengintegrasikan dan menerapkan konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan teori dari ilmu pengetahuan dalam praktik klinik. d. Mempergunakan keterampilan pemecahan masalah. Proses keperawatan merupakan suatu pendekatan pembelajaran keterampilan pemecahan masalah dengan cara berfikir tentang observasi yang saling berkaitan dengan proses berfikir dari: pengkajian, pengambilan keputusan, perencanaan, tindakan, dan evaluasi. Pre assesment merupakan uji awal terhadap kemampuan peserta didik yang terdiri atas dua jenis tes berikut ini: a. Pre-requeisite test: tes ini untuk menentukan apakah peserta didik mempunyai latar belakang dan persiapan yang sesuai terhadap topik yang akan diajarkan. b. Pre-test: tes ini untuk menentukan tujuan mana yang telah dicapai peserta didik untuk membuat perencanaan topik yang akan diberikan. TeachingLearning activities and resource: merupakan kegiatan pembelajaran dengan menentukan metode yang efektif dan efisien serta memilih sumber yang diperlukan untuk memberikan pengalaman belajar bagi peserta didik dalam mencapai tujuan belajar. Support service: mengoordinasi fasilitas Universitas Sumatera Utara pendukung yang diperlukan dalam mendesain instruksional meliputi anggaran, peralatan tenaga, waktu, dan jadwal. Evaluation: evaluasi dilakukan untuk mengukur hasil belajar yang dikaitkan dengan tujuan belajar. 1.4.4. Metode Skills Lab Nurhidayah 2009 menyatakan bahwa pengajaran laboratorium dan klinik merupakan usaha untuk menggali cara-cara dimana peserta didik memahami dan menggunakan konsep-konsep yang telah dipelajari sehingga dapat diaplikasikan dalam praktik. Dalam pengajaran ini, peserta didik harus mempunyai kemampuan klinik dan mempersiapkan peserta didik mendapatkan latihan sebelum mereka melakukan praktik dalam kondisi yang nyata dengan pasien sebenarnya. Dengan demikian Skills Lab adalah salah satu strategi pembelajaran untuk mencapai kompetensi keterampilan klinis yang wajib dikuasai oleh mahasiswa.

2. Prestasi Belajar

Dokumen yang terkait

Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Program Sarjana Fakultas Keperwatan Universitas Sumatera Utara

4 78 102

Hubungan Peran Dosen Pembimbing Akademik Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Tingkat Ii Program Studi Kebidanan Hafsyah Medan Tahun 2013/2014

2 63 83

Pengaruh Self-Regulated Learning Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Yang Aktif Berorganisasi Di Universitas Sumatera Utara

15 117 62

Hubungan Peran Dosen Pembimbing Akademik dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Akademi Kebidanan Pemkab Langkat T.A 2008/2009.

6 43 44

Gaya Belajar dan Hasil Belajar Pada Kegiatan Praktikum Mahasiswa Program Reguler Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

0 34 98

Pengaruh Pelayanan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara (USU) Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa

1 62 161

Pengaruh Pemberian Informasi mengenai Prospek Kerja terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Jalur A Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

1 27 67

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA AKTIVIS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI Hubungan Antara Motivasi Belajar Mahasiswa Aktivis Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muha

0 2 16

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA (SURVEY TERHADAP MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI)

0 1 94

HUBUNGAN PERILAKU BELAJAR DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA KEPERAWATAN PROGRAM STUDI KEPERAWATAN S1 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO - repository perpustakaan

0 0 14