C. Pendampingan Orang tua dan Peranan Orang tua
1. Pendampingan Orang tua
Menurut Emmy 2008:37 Peran orang tua dalam memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anaknya memang tidak perlu
diragukan lagi. Banyak peran orang tua dalam mendukung pendidikan anak-anaknya, salah satunya adalah melakukan pendampingan terhadap
anak dalam belajar di rumah. Pendampingan yang dapat dilakukan orang tua terhadap anak misalnya dengan cara: menyiapkan hari
pertama sekolah, mendampingi anak belajar, menjaga kesehatan anak, memberi perhatian, membatu anak ketika mengalami kesulitan belajar.
Menurut Akbar 2011, dalam kegiatan belajar diperlukan adanya pendampingan dari orang tua dan orang lain agar siswa semangat
dalam belajarnya. Peranan keluarga terutama kedua orang tua sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Orang tua
merupakan orang pertama dan utama yang mampu, serta berhak menolong keturunannya dan mendidik anaknya. Orang tua besar
peranan dalam keluarga untuk menciptakan ikatan emosianal dengan anaknya, menciptakan suasana aman di rumah sehingga rumah
merupakan tempat anak untuk kembali, menjadi contoh bagi anaknya, memberikan disiplin dan memperbaiki tingkah laku anak, menciptakan
jaringan komunikasi diantara anggota keluarga. Pengawasan dan bimbingan orang tua di rumah mutlak diperlukan
karena adanya bimbingan dari orang tua dapat mengawasi, dapat
mengetahui segala kekurangan dan kesulitan anak dalam belajarnya. Orang tua berperan besar dalam mengajar, mendidik, memberikan
bimbingan, dan menyediakan sarana belajar serta memberi teladan pada anak sesuai dengan nilai moral yang berlaku atau tingkah laku yang
perlu dihindari. Pendampingan dari orang tua dapat juga berperan sebagai cara untuk meningkatkan disiplin belajar. Anak belajar
memerlukan bimbingan dari orang tua agar sikap dewasa dan tanggung jawab belajar tumbuh dalam diri anak.
Pendampingan yang diberikan oleh orang tua di rumah dapat meningkatkan motivasi belajar anak selain bimbingan dari seorang guru
dari la belajar, dengan motivasi yang kuat seseorang sanggup bekerja ekstra keras dalam pencapaian sesuatu. Motivasi belajar yang baik
diharapkan timbul dari dalam diri anak. Menurut Nio bimbingan belajar yang dimiliki meliputi;
Mengawasi penggunaan waktu belajar anak di rumah; mengenal kesulitan-kesulitan anak dalam belajar; menolong mengatasi
kesulitan anak dalam belajarnya Akbar:2011.
Akbar 2011 menegaskan bahwa “Proses belajar anak perlu melibatkan peran pendampingan orang tua, karena anak masih dalam
area tanggung jawab dan pemeliharaan orang tua. Dalam proses ini kedudukan orang tua sangat vital karena tugas orang tua salah satunya
adalah sebagai alat kontrol terhadap putra-putrinya. Jika suatu masalah muncul pada si anak, maka kesalahan bukan terutama pada si anak saja
tetapi orang tua turut terlibat di dalamnya. Anak bukanlah orang dewasa yang memiliki kebebasan penuh untuk menentukan pilihan. Jika di bagi
dalam prosentasi berkaitan dengan hak memilih, maka bayi masih 100 dibawah pengawasan orang tua, anak berada pada 75 pengawasan,
remaja 50 , dewasa awal 75 usia mahasiswa dan dewasa matang memiliki 100 kebebasan memilih. Oleh karena itu orang tua perlu
terlibat dalam proses belajar anak”. Menurut Akbar 2011, kesalahan yang sering ditemui pada orang
tua adalah menyerahkan tanggung jawab penuh pendidikan anak pada guru di sekolah, sehingga jika anak mengalami hambatan, seringkali
yang dipersalahkan adalah guru sekolahnya. Guru hanya memiliki 25 waktu bersama dengan anak, sedangkan 75 sisanya adalah peran
orang tua keluarga. Selain itu, jika melihat sistem pendidikan saat ini seperti yang telah tersebut di atas, maka orang tua tidak bisa bergantung
penuh pada pendidikan formal. Oleh karena itu perlu pendidikan pendampingan terhadap proses belajar. Di sinilah peran orang tua dalam
pendampingan proses belajar anak. Fungsi pendampingan tersebut bukan bermaksud untuk
meniadakan hal-hal yang telah diperoleh anak dalam pendidikan formal, namun mendukung dan memberikan nilai kepuasan psikologis
pada si anak sehingga anak lebih senang belajar, tidak mengalami kejenuhan dan meminimalkan gangguan-gangguan belajar yang bisa
muncul di kemudian hari. Peranan orang tua sangat vital dalam mendampingi anak-anaknya
karena pendampingan yang baik menjadi salah satu faktor dalam proses
tumbuh dan berkembangnya seorang anak. Adanya pendampingan yang dilakukan oleh orang tua kepada putra-putrinya dalam melakukan
kegiatan belajar di rumah akan berpengaruh terhadap tingkah laku yang mengarah kepada kedisiplinan dalam belajar. Motivasi yang diberikan
kepada anak hendaknya mengarah pada peningkatan motivasi yang kuat untuk mengikuti kegiatan pendidikan. Situasi ini dapat tercipta apabila
terjadi ikatan emosional antara orang tua dengan anaknya. Suasana rumah yang aman membantu anak untuk mengembangkan dirinya
untuk menuju masa depan. Ibrahim 2012, mencatat beberapa hal yang harus dihindari dan
dilakukan para orang tua dalam membimbing anaknya belajar. a.
Hal-hal yang Sebaiknya Dihindari Orang Tua dalam Mendampingi Anak Belajar
1 Hindari Cinta Bersyarat pada Anak
Cinta bersyarat ini biasanya digunakan para orang tua untuk mengendalikan anak-anak mereka. Ketika anak
meraka berhasil, mereka akan mengganjar keberhasilan tersebut dengan memberikan cinta mereka secara bebas
bahkan bisa diekspresikan dalam bentuk pelukan dan ciuman. Tapi ketika anak mereka gagal. Mereka akan
menghukum anak mereka sebagai luapan rasa kekecewaan. Pada tahap cinta ini, anak-anak hanya akan beranggapan
bahwa mereka akan dicintai oleh orang tua atau semua orang lain, hanya jika sudah berhasil.
2 Cinta Iming-Iming
Cinta iming-iming merupakan cinta bersyarat yang lebih menyakitkan, dimana cinta yang diberikan oleh orang
tua ini, bukan cinta yang menghargai seorang anak dalam mencapai kesuksesan dalam prestasi belajar.
3 Pengharapan Orang Tua yang Tidak Sehat
Dalam hal ini orang tua haruslah mengerti benar apa itu target dan pengharapan. Target merupakan tujuan yang
bisa atau tidak bisa dicapai oleh anak-anak. Ketika target tercapai anak-anak mereka sangat senang karena
keberhasilan mereka bukan sesuatu yang pasti. Ketika target tidak tercapai, anak-anak merasa agak kecewa, tapi
biasanya mereka puas dengan kemajuan yang berhasil mereka lakukan.
Pengharapan adalah asumsi bahwa sesuatu akan tercapai. Sebuah kesalahan yang patut disayangkan yang
banyak dilakukan orang tua, adalah membuat penghargaan yang berbeda diluar kemampuan seorang anak. Tentunnya
pengharapan yang seperti ini akan merusak anak-anak jika pengharapan tidak tercapai.
4 Pujian dan Hukuman yang Tidak Sehat
Sebagai orang tua, hendaknya mampu memilih dan memilah pujian dan hukuman terhadap prestasi belajar
anak. Seorang anak yang dipuji kepandaiannya, bukan usahanya, akan menjadi terlalu terpusat pada hasil. Memuji
anak-anak atas kepandaian mereka membuat mereka akan takut pada kesulitan karena mereka mulai menyamakan
kegagalan dengan kebodohan. Begitupun cara orang tua menghukum anak. Orang tua lebih baik tidak memberikan
kritik pribadi yaitu menyalahkan kemampuan seorang anak sebagai penyebab kegagalan mereka, karena hal itu dapat
menurunkan pengharapan mereka, memperlihatkan emosi negatif, dan berprestasi lebih buruk di masa depan.
5 Menjadi Orang Tua Target
Orang tua target yang dimaksud di sini adalah orang tua yang memperlakukan anak-anak mereka seperti
”pegawai-pegawai kecil”. Biasanya orang tua yang seperti ini akan mengharapkan anak-anak mereka untuk
berproduksi dalam bentuk prestasi dan keberhasilan. Jika hasil yang diinginkan tidak terjadi, maka ”bos-bos” ini
memperlihatkan rasa tidak suka mereka dan anak-anak mereka menganggap bahwa orang tua mereka akan
”memecat” mereka. Secara otomatis, orang tua yang seperti
ini adalah orang tua yang menempatkan penekanan yang terlalu besar pada hasil usaha berprestasi anak.
b.
Hal-hal yang Sebaiknya Dilakukan Orang Tua dalam Mendampingi Anak Belajar
1 Menghargai Cinta
Cinta adalah alat yang paling efektif untuk mempengaruhi seorang anak. Sebagai orang tua sebaiknya
menggunakan cinta nilai, yaitu cinta yang tergantung pada kesediaan anak untuk berpegang teguh pada nilai-nilai
dasar dan untuk bertindak dengan cara-cara yang pantas dan etis menurut norma sosial. Cinta nilai mendukung
perkembangan nilai-nilai positif dan perilaku bermoral, memupuk pertumbuhan yang sehat dan mendorong prestasi
serta kebahagiaan. Cara mendidik seorang anak yang efektif berpusat disekitar cinta, cinta yang tidak serba
membolehkan, cinta yang tidak menoleransi sikap tak hormat, tapi juga cinta yang cukup besar untuk membiarkan
anak-anak melakukan kesalahan dan memperbolehkan mereka untuk hidup dalam konsekuensi kesalahan itu.
2 Pengharapan Orang Tua yang Sehat
Pengharapan yang positif dan memotivasi adalah sesuatu yang menujukkan suatu kondisi dalam diri individu
yaitu mendorong atau menggerakkan individu tersebut
melakukan kegiatan mencapai sesuatu tujuan. Namun ketika anak semakin tumbuh dewasa, peran orang tua dalam
menentukan pengharapan harus berkurang dan keterlibatan anak harus meningkat. Saat seorang anak tumbuh dewasa
pun dan memperoleh pengalaman serta perspektif yang diperlukan, pada saat itu orang tua perlu memberi si anak
kebebasan untuk membuat pengharapannya sendiri. 3
Pujian dan Hukuman yang Sehat Pujian juga memiliki andil yang cukup penting agar
anak mampu berprestasi. Namun alangkah lebih bijaknya bila seorang anak dipuji karena usaha mereka yang juga
memperlihatkan kegigihan dan kenikmatan yang lebih tinggi, menganggap kurangnya usaha mereka sebagai
penyebab kegagalan mereka, dan mencapai hasil yang tinggi dalam kegiatan berprestasi selanjutnya sehingga anak
memiliki minat belajar yang lebih besar. Selain melontarkan pujian, agaknya orang tua juga harus
memberikan hukuman kepada anak, tentunya dengan cara penuh kasih sayang dan dalam nada tenang dan dengan
terfokus pada cara anak bisa berbuat lebih baik dimasa depan dan bukan pada kesalahan yang telah dilakukannya.
Dengan cara seperti ini, seorang anak akan dengan jelas mendengar pesan dari orang tua, merasakan perhatian
dibalik pesan itu, dan menyadari bahwa hukuman yang diberikan walau mungkin ia tidak menyukainya adalah
untuk kebaikannya sendiri. 4
Berjuang Mencapai Keunggulan Keunggulan adalah sebuah tujuan yang bisa dicapai
anak manapun. Dengan bekerja keras, seorang anak bisa mencapai suatu tingkat keunggulan. Seorang anak tidak
perlu sempurna, karena ia boleh saja gagal. Sedikit kegagalan penting bagi anak karena memberikan pelajaran
berharga yang akan membantu perjuangannya mencapai keunggulan. Orang tua perlu mendorong seorang anak
untuk menerima dirinya apa adanya dan membebaskan dirinya untuk hidup dengan cara produktif.
5 Menciptakan Seorang Manusia
Setiap orang tua pasti bertujuan membesarkan anaknya menjadi seorang manusia. Orang tua seharusnya
membantu anak menjadi orang yang bertanggung jawab dengan mencintai mereka bahwa melakukan kesalahan
adalah sesuatu yang wajar dan memperlihatkan bawah mereka dicintai meskipun mereka menumpahkan agar-agar
diatas karpet, atau mendapat nilai jelek, dan lain-lain. Karena anak anda seorang manusia, harga dirinya tidak
terancam karena ia bulan perfeksionis, ia tidak takut gagal dan ia tidak takut kehilangan cinta dari orang tua.
2. Peranan Orang Tua dalam Pendampingan Belajar Anak
Orang tua yang dimaksud dalam hal ini adalah setiap orang yang bertanggung jawab dalam satu keluarga atau rumah tangga yang
umumnya dalam kehidupan sehari-hari disebut dengan bapak-ibu Akbar, 2010. Orang tua memiliki peranan yang penting bagi
pertumbuhan dan perkembangan anak karena pertumbuhan dan perkembangan anak dimulai di dalam lingkungan keluarga. Ketika anak
telah masuk sekolah, peranan dan partisipasi orang tua masih tetap dibutuhkan, termasuk juga dalam memberikan motivasi, membimbing,
dan membantu anak dalam belajar. Tanggung jawab orang tua dalam memberikan bantuan dan bimbingan belajar bagi anak sangat penting
dalam mendukung belajar anak. Orang tua harus mendorong anak untuk belajar. Membiasakan
anak-anak untuk belajar di rumah merupakan salah satu faktor yang penting. Dalam membantu dan membimbing belajar anak ada dua
faktor yang harus diperhatikan yaitu sikap sabar dan bijaksana dari orang tua.
Menurut Liem Hwie Kartono, 1985:91 ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam membantu belajar anak yaitu:
1 Menyediakan fasilitas belajar
Fasilitas belajar yang dimaksud adalah alat tulis, buku-buku pelajaran, dan juga termasuk tempat belajar. fasilitas belajar ini
dapat membantu memudahkan siswa untuk melangsungkan proses belajar, sehingga siswa tidak mendapat hambatan dalam
belajar. 2
Mengawasi kegiatan belajar anak di rumah Orang tua perlu mengawasi kegiatan belajar di rumah
karena dengan mengawasi kegiatan belajar anaknya, orang tua akan dapat mengetahui apakah anak mereka sudah belajar
dengan baik atau belum. Melalui pengawasan orang tua siswa dapat belajar dengan teratur, apabila siswa mendapat pekerjaan
rumah PR dapat langsung mengerjakannya tanpa menunda- nunda pekerjaan rumah PR.
3 Mengawasi penggunaan waktu belajar anak di rumah
Orang tua perlu mengawasi penggunaan waktu belajar anak di rumah, apakah anak sudah menggunakan waktu belajarnya
dengan teratur atau belum. Orang tua juga dapat membantu anak menyusun jadwal belajar.
4 Mengawasi kesulitan-kesulitan anak dalam belajar
Orang tua perlu mengenal atau mengetahui kesulitan- kesulitan anak dalam belajar karena dengan mengetahui
kesulitan-kesulitan anak orang tua dapat membantu. Apabila orang tua mampu mengenali kesulitan-kesulitan siswa dalam
belajar maka siswa akan terhambat dalam proses belajarnya, siswa akan kebingungan untuk mencari bantuan saat
mengalami kesulitan dalam belajar. 5
Menolong anak dalam mengatasi kesulitannya dalam belajar Untuk membantu dalam proses pendidikan, sebaiknya
orang tua perlu untuk selalu belajar agar pengetahuan juga bertambah termasuk cara-cara yang dapat digunakan untuk
membantu anak belajar. Semakin banyak pengetahuan yang diketahui orang tua, semakin banyak pula yang dapat diberikan
kepada anak-anaknya. Para orang tua harus memberikan banyak pengalaman pada anak. Bertambahnya pengetahuan
orang tua juga akan memudahkan anak-anaknya dalam mencari tempat bertanya sebab anak sering mengalami kesulitan.
D. Layanan Bimbingan dan Konseling Belajar