Pembaha HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B Berik belajar kompos di ruma

B. Pembaha

Berd belajar d tahun aja 1. Tingka siswa menda 2 4 6 8 10 12 14 16 18 kut ini grafi di rumah sisi capaian s ah, disajikan Profil Cap asan Hasil P dasarkan has di rumah pad aran 201220 at pendampi masuk pada apatkan pend 2,94 ik capaian s untuk mem skor tiap but pada tabel b paian Skor T Penelitian il persepsi s da siswa kel 013 menunju ingan orang a kategori op dampingan 26,47 kor tiap item mperoleh g tir item pend berikut: Graf Tiap Item P Belajar siswa terhada las VII SMP ukkan bahwa tua dalam b ptimal. Hal i orang tua d 52,94 m pendampi gambaran le dampingan o fik 2 Pendamping di Rumah ap pendamp P Taman De a: belajar di ru ini artinya se dalam belajar 17,6 ingan orang ebih lengka orang tua dal gan Orang T pingan orang ewasa Jetis Y umah menur etiap siswa r di rumah 65 tua dalam ap tentang lam belajar Tua dalam g tua dalam Yogyakarta rut persepsi diharapkan agar siswa Rendah Sedang Tinggi Sangat Ting ggi mendapatkan bantuan ketika mengalami kesulitan saat belajar. Adanya pendampingan orang tua dalam belajar di rumah akan membantu kesulitan siswa sehingga mampu mengatasi kesulitan belajarnya, siswa juga tidak kebingungan mencari bantuan kepada orang lain apabila siswa mendapatkan pendampingan orang tua dalam belajar di rumah. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendampingan orang tua dalam belajar di rumah yang dilakukan orang tua kepada para siswa termasuk kategori optimal, hal ini dikarenakan sebagian besar 52,55 siswa masuk dalam kategori optimal, 17,52 masuk dalam kategori sangat optimal, 27,74 masuk kategori cukup optimal dan sisanya 2,19 masuk dalam kategori tidak optimal. Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa kebanyakan siswa telah mendapatkan pendampingan orang tua dalam belajar di rumah dengan optimal, bahkan ada sebagian siswa yang mendapatkan pendampingan orang tua dalam belajar di rumah sangat optimal. Namun, ada juga siswa yang mendapatkan pendampingan orang tua dalam belajar di rumah masih kurang optimal. Orang tua mampu meningkatkanmempertahankan pendampingan belajar di rumah dengan beberapa cara misalnya, menghargai cinta, memberikan pengharapan yang sehat, memberikan pujian dan hukuman yang sehat, Widodo: 2007. 2. Terdapat 1 butir pendampingan orang tua dalam belajar di rumah yang masuk dalam kategori rendah mengenai tidak adannya bantuan orang tua dalam membantu mengatur jadwal belajar siswa. Hal ini nampak pada siswa yang masih berpersepsi bahwa pendampingan orang tua dalam belajar di rumah kurang optimal. Hal ini disebabkan adanya siswa yang tidak mendapatkan pendampingan dari orang tua saat mengatur jadwal belajar, dapat dilihat dari hasil penelitian yang menunjukkan adanya butir yang yang masuk pada kategori rendah. Dari hasil itu, ada hal yang menunjukkan bahwa orang tua tidak membantu dalam mengatur jadwal belajar siswa. Menurut persepsi siswa ada orang tua yang belum mampu melakukan hal-hal yang membantu siswa dalam belajar seperti, belum menyediakan fasilitas belajar, tidak adanya pengawasan kegiatan belajar anak, tidak adanya pengawasan penggunaaan waktu belajar anak, tidak adanya bantuan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan anak dalam belajar, dan tidak adanya pertolongan yang diberikan untuk mengatasi belajar anak, Kartono: 1985. Melihat hasil penelitian tersebut, para orang tua diharapkan semakin sadar dan mengoptimalkan pendampingan dalam belajar di rumah seperti yang diharapkan para siswa untuk mampu membantu mengatur jadwal belajar siswa agar waktu belajar yang digunakan siswa sangat optimal. Orang tua dapat meningkatkan pendampingan belajar di rumah misalnya memfasilitasi anak dalam belajar dalam penelitian ini fasilitas disediakan oleh orang tua alas duduk, meja belajar, alat-alat tulis, mengarahkan anak dalam belajar dengan cara mendampingi siswa saat mengerjakan PR dengan tujuan untuk mengetahui siswa sudah belajar dengan baik atau belum, dan menolong jika anak membutuhkan sesuatu dengan cara memberikan ide-ide yang mampu mendorong siswa menyelesaikan kesulitan yang dialami saat belajar di rumah, Kartini kartono: 1995.

C. Usulan Topik-topik Layanan Konsultasi