Tabel 4.1. Kecepatan aliran air sebelum dan sesudah melewati KJA Lokasi
Kecepatan Air ms sebelum melewati KJA
setelah melewati KJA Onan Runggu
0,069 0,051
Haranggaol 1,872
0,070 Pangururan
1,872 0,129
Dari hasil pengukuran yang diperoleh, dapat dilihat bahwa kecepatan aliran air semakin berkurang setelah melewati KJA.Hal ini menunjukkan bahwa
di dalam KJA terjadi kenaikkan viskositas kekentalan air. Penurunan kecepatan aliran air yang sangat nyata terjadi pada KJA di Kecamatan Haranggaol Horison
96,26 dan di Kecamatan Pangururan 93,11, sementara penurunan kecepatan aliran air oleh KJA di Kecamatan Onan Runggu hanya 26,10.
4.2.2 Analisis Kualitas Air Berdasarkan Kedalaman
Data-data kualitas air berdasarkan kedalaman di Onan Runggu seperti yang terdapat pada Tabel 4.2 memperlihatkan bahwa sampai pada kedalaman 8 m,
seluruh nilai parameter kualitas air di Onan Runggu masih memenuhi persyaratan yang terdapat pada lampiran Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 untuk
kualitas air kelas I. Tabel 4.2 Analisis kualitas air berdasarkan kedalaman di Onan Runggu
Kedalaman pH
Suhu TDS
DO BOD
COD PO
4 3-
total
N
total
0 meter 6,31
26,90 61,25
7,73 0,90
1,52 0,10
0,55 4 meter
6,31 26,84
61,00 7,63
0,73 1,20
0,10 0,45
8 meter 6,31
26,83 61,25
7,57 0,78
1,31 0,10
0,62 Pada posisi kedalaman yang semakin dalam maka nilai pH dan TDS
adalah tetap, nilai suhu dan DO semakin kecil, sedangkan nilai BOD dan COD cenderung semakin kecil serta nilai Ntotal pada kedalaman 8 meter meningkat
lebih tinggi dari nilai N
total
dipermukaan.
Universitas Sumatera Utara
Data-data kualitas air berdasarkan kedalaman di Haranggaol seperti yang terdapat pada Tabel 4.3 memperlihatkan bahwa sampai pada kedalaman 8 m,
seluruh nilai parameter kualitas air di Haranggaol masih memenuhi persyaratan yang terdapat pada Lampiran Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 untuk
kualitas air kelas I.
Tabel 4.3 Analisi kualitas air berdasarkan kedalaman di Haranggaol Kedalaman
pH Suhu
TDS DO
BOD COD PO
4 3-
total
N
total
0 meter 6,98
25,70 62,17
4,61 0,73
1,23 0,10
0,33 4 meter
6,95 25,67
62,17 4,50
0,74 1,23
0,10 0,35
8 meter 6,93
25,63 62,17
4,42 0,69
1,13 0,10
0,37 Pada posisi kedalaman yang semakin bertambah maka nilai pH dan TDS
relatif tetap, nilai suhu dan DO semakin kecil, sedangkan nilai BOD dan COD cenderung semakin kecil serta nilai N
total
semakin tinggi pada kedalaman yang semakin dalam.
Data-data kualitas air berdasarkan kedalaman di Pangururan seperti yang terdapat pada Tabel 4.4 memperlihatkan bahwa sampai pada kedalaman 8 m,
seluruh nilai parameter kualitas air di Pangururan masih memenuhi persyaratan yang terdapat pada Lampiran Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 untuk
kualitas air kelas I.
Tabel 4.4 Analisis kualitas air berdasarkan kedalaman di Pangururan Kedalaman
pH Suhu
TDS DO
BOD COD PO
4 3-
total
N
total
0 meter 6,32
25,20 62,67
5,93 0,65
1,11 0,10
0,34 4 meter
6,32 25,21
63,00 5,94
0,75 1,26
0,10 0,36
8 meter 6,32
25,20 62,75
5,88 0,68
1,14 0,10
0,34 Pada posisi kedalaman yang semakin dalam maka nilai pH, suhu dan TDS
relatif tetap, nilai DO semakin kecil, sedangkan nilai BOD dan COD relatif semakin kecil dan nilai N
total
semakin tinggi pada kedalaman yang meningkat.
Universitas Sumatera Utara
4.2.3 Analisis Kualitas Air Berdasarkan Jarak dari KJA