BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kawasan Danau Toba
Kawasan Danau Toba adalah Kawasan Strategis Nasional wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting
secara nasional terhadap kedaulatan negara yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang Tata Ruang Wilayah Nasional.
Danau Toba terletak di pegunungan Bukit Barisan berlokasi di Provinsi Sumatera Utara, secara administrasi pemerintahan merupakan bagian dari
7 wilayah kabupaten, yaitu : Kabupaten Karo; Simalungun; Dairi; Toba Samosir; Samosir; Humbang Hasundutan dan Tapanuli Utara. Secara geografis, Ekosistem
Kawasan Danau Toba terletak pada koordinat 98 31’ 2” – 98
09’ 14” Bujur Timur BT dan 2
19’ 15” – 2 54’ 02” Lintang Utara LU, dengan ketinggian
permukaan air Danau Toba yang pernah diamati dan dicatat adalah sekitar 906 meter dpl di atas permukaan laut van Bemmelen, 1994 dalam Tumiar, 2004.
Tetapi akhir-akhir ini dari data pengamatan perorangan, ada yang menyebutkan bahwa kedalaman permukaan perairan Danau Toba saat ini sudah mengalami
penurunan sehingga ketinggian permukaan air Danau Toba sekitar 903 meter dpl Tumiar, 2004. Danau ini merupakan danau terluas di Indonesia dengan luas
1.124 Km
2
, kedalaman maksimum 508 m dan total volume air danau lebih kurang 256,8 x 10
3
m
3
Ardika, 1999.
Universitas Sumatera Utara
Danau Toba adalah perairan daratan yang memiliki peran multi sektor, baik bagi kepentingan masyarakat lokal maupun nasional bahkan internasional.
Wilayah Danau Toba adalah pusat kepariwisataan di Sumatera Utara, dengan daya tarik utamanya panorama hamparan air Danau Toba dan kawasan sekitarnya
merupakan objek pariwisata yang sudah dikenal ke mancanegara. Hal ini telah menjadi kebijakan nasional, bahwa kawasan Danau Toba menjadi salah satu
andalan dan potensi Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional RIPNAS Ardika, 1999. Potensi yang sangat besar dari perairan Danau Toba
adalah air yang mengalir melalui outletnya yang telah dimanfaatkan untuk pembangkitan listrik pada Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA Sigura-gura
yang memiliki kapasitas yang cukup besar 286 Megawatt dan telah beroperasi sejak tahuh 1982, bandingkan dengan PLTA Maninjau yang hanya 68 MW
Lukman, 2010. Danau Toba merupakan sumberdaya air yang mempunyai nilai sangat
penting ditinjau dari fungsi ekologi, hidrologi serta ekonomi. Hal ini berkaitan dengan fungsi Danau Toba sebagai habitat berbagai organisme air, sebagai
sumber air minum bagi masyarakat sekitar, sebagai tempat penangkapan dan budidaya ikan dalam keramba jaring apung KJA, kegiatan transportasi air, dan
menunjang berbagai jenis industri. Danau Toba dan daerah tangkapan air catchment area nya merupakan
bentang alam yang sangat luas. Daerah tangkapan air danau meliputi area 369.854 ha yang terdiri dari 190.314 ha daratan di Pulau Sumatera, 69.280 ha daratan
Pulau Samosir dan 110.260 ha luas permukaan danau. Kawasan Danau Toba merupakan hulu dari beberapa wilayah KabupatenKota di Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
Kondisi ekosistem kawasan ini berpengaruh langsung dan tidak langsung bagi daerah hilirnya. Ekosistem kawasan danau memiliki nilai ekologi, sosial budaya
dan ekonomi bagi kehidupan manusia. Kawasan Danau Toba, adalah salah satu kawasan andalan wisata yang
merupakan aset nasional, dan memiliki nilai strategis bagi Propinsi Sumatera Utara, dengan fungsinya yang beraneka ragam, yaitu sebagai andalan daerah
tujuan wisata, sumber air bersih bagi penduduk, kegiatan perikanan, baik secara tradisional maupun budidaya KJA, kegiatan pertanian, kegiatan transportasi air
dan pembangkit tenaga listrik.
2.2 Pengelolaan Lingkungan Hidup