Analisis DO Dissolved Oxygen

yang cukup dekat dengan pantai dan pada posisi dimana aliranarus yang tidak begitu deras.

4.3.4 Analisis DO Dissolved Oxygen

Oksigen merupakan salah satu gas terlarut di perairan yang keberadaannya sangat diperlukan oleh organisme aerob perairan untuk kelangsungan hidupnya. Keberadaan oksigen terlarut di perairan terutama berasal daridifusi oksigen yang terdapat di atmosfer. Oksigen berdifusi ke dalam air secara langsung pada kondisi stagnant diam atau karena agitasi pergolakan massa air akibat adanya gelombang atau angin Margonof, 2007. Tabel 4.11 Analisis nilai DO air di sekitar KJA Lokasi DO mgL Posisi A Posisi B Posisi C Posisi D Onan Runggu 8.53 8.33 6.98 6.72 Haranggaol 4.91 4.59 4.5 4.03 Pangururan 6.17 6.34 5.81 6.98 Hasil yang diperoleh pada saat melakukan penelitian ini, yang dapat dilihat pada Tabel 4.11, menunjukkan bahwa rata-rata nilai DO pada ketiga lokasi penelitian adalah berbeda cukup nyata antar lokasi KJA. Nilai rata-rata DO tertinggi ditemukan di lokasi KJA masyarakat di Kecamatan Onan Runggu sebesar 8,53 mgL pada posisi A, sedangkan nilai rata-rata DO terendah ditemukan di lokasi KJA masyarakat di Kecamatan Haranggaol Horison sebesar 4,03 mgL pada posisi D. Universitas Sumatera Utara Jika dibandingkan persyaratan kualitas air pada Lampiran Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001, bahwa batas minimum nilai DO untuk kualitas air kelas I adalah 6,00 mgL, maka secara umum dapat dinyatakan bahwa air di lokasi KJA masyarakat Kecamatan Onan Runggu memenuhi kriteria air kelas I untuk semua posisi. Sedangkan air di lokasi KJA masyarakat di Kecamatan Haranggaol Horison tidak memenuhi kriteria air kelas I, hanya memenuhi persyaratan air kelas II nilai DO minimum air kelas II sebesar 4,00 mgL. Untuk air di lokasi KJA masyarakat di Kecamatan Pangururan, nilai DO air di lokasi tersebut memenuhi persyaratan kriteria air kelas I kecuali pada posisi C yang hanya memenuhi persyaratan air kelas II. Suatu hal yang perlu diingat dalam upaya mengimplementasikan hasil penelitian ini adalah bahwa banyaknya aktifitas fisika, kimia dan biologi yang terdapat di dalam badan air sangat mempengaruhi jumlah oksigen terlarut di dalam air tersebut. Semakin banyak jumlah zat terlarut di dalam badan air terutama bahan-bahan organik, maka jumlah oksigen terlarut di dalam air tersebut akan semakin kecil, karena adanya aktifitas fisika, kimia dan biologi yang membutuhkan oksigen di dalam air. Khusus untuk KJA masyarakat Haranggaol dan Pangururan, uraian di atas dapat digunakan sebagai faktor penyebab rendahnya nilai rata-rata DO. Hal ini dimungkinkan karena pada kedua lokasi KJA ini dipergunakan pakan industri yang kaya akan bahan organik seperti karbohidrat, protein dan bahan-bahan lainnya. Faktor kenaikan suhu air juga dapat mengurangi kelarutan gas termasuk oksigen di dalam air.

4.3.5 Analisis BOD Biochemical Oxygen Demand