Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
kemahasiswaan Sobandi, 2009. Penelitian tersebut membahas mengenai suatu hal yang bisa menumbuhkan dan meningkatkan motivasi mahasiswa supaya
berhasil di kehidupan sehari-hari dan di dunia pekerjaan lewat organisasi. Selain itu, terdapat pula penelitian sebelumnya yang mengungkapkan
mengenai partisipasi mahasiswa terhadap community service programs organisasi gereja, organisasi universitas, organisasi sosial atau kesejahteraaan,
dan lain-lain pada salah satu universitas di Amerika Astin Sax, 1998. Penelitian ini memiliki berbagai macam hal yang melatarbelakangi mahasiswa
untuk berpartisipasi dalam community service programs seperti untuk membantu orang lain, mengembangkan skill baru, memenuhi tanggung jawab sosial,
merasakan kepuasan pribadi, dan lain sebagainya. Hasil penelitian tersebut memiliki kesimpulan bahwa berpartisipasi dalam service activities mampu
mempertinggi perkembangan akademik, skill kehidupan, dan rasa tanggung jawab kemasyarakatan mahasiswa Astin Sax, 1998. Dengan begitu,
partisipasi sendiri memiliki berbagai kegunaan bagi mahasiswa untuk mengembangkan dirinya baik secara personal, akademik, maupun di masyarakat.
Partisipasi ada berbagai macam jenis, yaitu dari bentuk pikiran, tenaga, keahlian Davis, 1967. Partisipasi yang terjadi pada mahasiswa USD adalah ada
beberapa mahasiswa yang jarang datang saat rapat atau acara berlangsung. Bahkan ada pula mahasiswa yang tidak pernah datang rapat dan hanya datang
saat acara saja Dokumen organisasi Pengamatan pribadi, April-Agustus 2012. Adapula mahasiswa yang tidak memberikan alasan atau ijin ketika tidak
datang rapat atau saat acara berlangsung Dokumen organisasi Pengamatan
pribadi, April-Agustus 2012. Di sisi lain dalam hal kontribusi, ada mahasiswa yang ketika rapat tidak pernah memberikan usul bahkan tidak mengikuti aturan
organisasi yang bersangkutan. Selain itu, tidak sedikit mahasiswa yang tidak memiliki tanggung jawab dalam organisasi. Ada mahasiswa yang tidak
mengerjakan tugasnya walaupun sudah disuruh oleh koordinator. Selain itu, ada pula mahasiswa yang telah menyanggupi dirinya sebagai koordinator sebuah
divisi dalam organisasi, namun tidak pernah datang rapat dan tidak memiliki tanggung jawab terhadap anggota dan organisasi yang bersangkutan. Bahkan
anggota-anggotanya dibiarkan melakukan pekerjaan koordinator tersebut Komunikasi Pengamatan pribadi, April-Agustus 2012.
Hal tersebut memunculkan pertanyaan nengenai apa yang membuat tingkat partisipasi mahasiswa USD berbeda-beda. Dengan begitu, penelitian ini
akan lebih memfokuskan partisipasi mahasiswa berdasarkan apa yang membuat dia mengikuti kegiatan organisasi di USD. Hal ini disebabkan USD sendiri mulai
tahun akademik 20082009 memberlakukan kebijakan baru mengenai SPK2 yang mewajibkan mahasiswa terutama mulai angkatan tahun 2008 hingga 2012
mengikuti kegiatan kemahasiswaan Adi dkk, 2010. Dengan demikian dapat dikatakan mahasiswa memilih untuk berpartisipasi dalam kegiatan organisasi
berdasarkan sesuatu yang membuatnya terdorong atau disebut juga dengan motif Walgito, 2010.
Banyak mahasiswa yang mengaku mengikuti kegiatan organisasi dan kepanitiaan karena ingin mendapatkan poin. Mahasiswa menginginkan poin yang
merupakan salah satu kebijakan USD demi memenuhi syarat kelulusan Mei
2012. Di sisi lain, ada pula mahasiswa yang mengikuti kegiatan organisasi atau kepanitiaan karena hal-hal diluar poin Mei 2012. Mahasiswa ini mengaku
mengikuti kegiatan organisasi atau kepanitiaan karena keinginannya pribadi untuk berorganisasi, memperoleh relasi, pengalaman, mengembangkan softkills,
mengasah potensi, dan untuk memperoleh poin sebagai syarat kelulusan Desember 2011 Mei 2012. Dengan demikian, mahasiswa USD mengikuti
kegiatan organisasi karena poin dan hal lain diluar poin. Penelitian ini untuk melihat partisipasi mahasiswa karena adanya
partisipasi yang tak menentu pada mahasiswa USD dalam mengikuti organisasi dan kepanitiaan. Di sisi lain, peneliti menduga adanya perbedaan partisipasi jika
dikaitkan dengan kebijakan SPK2, yaitu motif poin dan motif diluar poin. Peneliti ingin mengetahui apakah mahasiswa Sanata Dharma memiliki perbedaan
tingkat partisipasi dalam mengikuti kegiatan organisasi berdasarkan variasi motifnya.