Hasil Uji Hipotesis Anava Satu-jalur

Motif intrinsik merupakan motif mahasiswa dalam mengikuti kegiatan organisasi atau kepanitiaan dengan alasan diluar keinginannya untuk mendapatkan poin. Keinginan tersebut bisa berupa ketertarikan pribadi atau keinginan mahasiswa karena memang senang berorganisasi dan ingin mengembangkan dirinya dalam hal softskills Mei 2012. Mahasiswa dengan motif intrinsik berarti memiliki daya dorong untuk ikut organisasi berdasarkan sebab yang berasal dari dalam dirinya Handoko, 1992. Mahasiswa berpartisipasi dalam organisasi atau kepanitiaan karena keinginannya pribadi atau menyukainya. Kondisi organisasi dapat mempengaruhi tingkat partisipasi mahasiswa. Dengan kata lain, kondisi organisasi yang diikuti mahasiswa kurang memenuhi kebutuhan mereka untuk bisa bertahan dalam organisasi tersebut. Mahasiswa memiliki harapan yang tinggi terhadap kegiatan kemahasiswaan tersebut, namun kurang dipenuhi dalam organisasi. Schein 1991 menyatakan bahwa selalu terdapat harapan-harapan tidak tertulis dalam setiap anggota organisasi yang disebut dengan kontrak psikologis. Organisasi harus memberikan perhatian dan kemungkinan bagi individu untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya yang paling penting melalui keanggotaan serta pekerjaannya dalam organisasi Schein, 1991. Dengan demikian, ketika kontrak psikologis tersebut dilanggar, maka akan terjadi keresahan hingga pemogokan anggota organisasi. Dengan demikian, mahasiswa dengan motif intrinsik memiliki keinginan atau tujuan untuk dicapai yang terkait dengan organisasi. Ketika organisasi sudah tidak mampu memberikan atau menyesuaikan keinginannya, kemungkinan yang terjadi adalah mahasiswa yang bersangkutan tidak akan mengikuti kegiatan kemahasiswaan tersebut. Hal tersebut sesuai dengan penjelasan diatas mengenai kepentingan mahasiswa untuk memenuhi kebutuhannya sehingga ketika kepentingannya tidak terpenuhi, mahasiswa tersebut akan memiliki tingkat partisipasi yang menurun atau menjadi rendah. Hal inilah yang membuat tingkat partisipasi mahasiswa rendah pada motif ekstrinsik jika dibandingkan dengan motif intrinsik. Hal tersebut sesuai dengan beberapa kondisi organisasi di USD, seperti UKF yang tidak memiliki kegiatan dan anggota Dokumen pribadi UKF USD, 2012. Banyak mahasiswa yang berminat pada UKF tersebut, namun karena tidak adanya kegiatan sehingga mahasiswa yang memiliki minat dan tertarik pada organisasi tersebut tidak pernah datang sebab keinginannya tidak terpenuhi Dokumen pribadi UKF USD, 2012. Sedangkan pada mahasiswa dengan motif ekstrinsik, memiliki keinginan untuk mendapatkan poin atau sertifikat saat mengikuti kegiatan kemahasiswaan sebagai bukti dalam pencapaiannya. Motif ekstrinsik pada penelitian ini memiliki mean empiris dengan angka tertinggi jika dibandingkan dengan motif intrinsik dan motif intrinsik-ekstrinsik yang berarti memiliki tingkat partisipasi tertinggi pula diantara kedua motif lainnya. Mahasiswa dengan motif ekstrinsik, berpartisipasi dalam organisasi atau kepanitiaan karena adanya reward Yongky, 2003. Dengan begitu, mahasiswa mengikuti organisasi berdasarkan keinginan untuk mendapatkan penghargaan yang dapat dinilai dari hadiah dan pengakuan atas keberhasilannya yang meliputi sertifikat dan lain-lain Wexley Yukl, 1988. Berdasarkan hal tersebut, mahasiswa dengan motif ekstrinsik memiliki keinginan untuk mendapatkan poin atau hadiah berupa sertifikat sebagai pencapaian yang membuatnya tergerak untuk mengikuti kegiatan organisasi atau kepanitiaan. Poin yang merupakan salah satu syarat yudisium mahasiswa USD dengan sertifikat sebagai tanda bukti Buku Pedoman SPK2 Peraturan Akademik, 2010 membuat mahasiswa memiliki tingkat partisipasi tinggi dalam kegiatan kemahasiswaan. Dengan adanya peraturan tersebut, poin menjadi sebuah tuntutan yang bersifat memaksa bagi mahasiswa sebab poin merupakan sebuah konsekuensi yang mempengaruhi kehidupan mahasiswa selanjutnya, yaitu kelulusan yang menuntut mahasiswa untuk memiliki poin sebagai salah satu syaratnya. Dengan begitu, mahasiswa dengan motif ekstrinsik memiliki tingkat partisipasi. Hal tersebut, didukung pula dengan aturan dari beberapa organisasi atau kepanitiaan di USD memberlakukan aturan untuk bisa mendapatkan sertifikat sebagai bukti partisipasinya dalam organisasi yang bersangkutan. Aturan tersebut berupa absensi kedatangan diharuskan rata-rata 75 dari rapat atau kegiatan yang diselenggarakan Dokumen Pengamatan pribadi, April-Agustus 2012. Aturan dari organisasi atau kepanitiaan tersebut dapat mendorong partisipasi mahasiswa dengan motif ekstrinsik, sebab mahasiswa akan tetap bertahan dalam kegiatan organisasi maupun kepanitiaan. Mahasiswa memiliki keinginan untuk memenuhi kepentingannya dalam memperoleh poin sehingga mendorong mahasiswa tersebut mencapai goal-nya Sumarto, 2004. Keinginan untuk mendapatkan poin tersebut membuat mahasiswa terdorong untuk mengikuti kegiatan organisasi atau