Motif Mahasiswa USD Terkait Kebijakan SPK2

Dengan demikian, muncul motif yang sangat bervariatif dari pihak mahasiswa untuk mengikuti kegiatan kemahasiswaan terutama kegiatan organisasi dan kepanitiaan akibat SPK2 tersebut. Motif-motif tersebut dapat memicu partisipasi mahasiswa dalam beroganisasi dan mengikuti kepanitaan tertentu sebab mahasiswa ditarget untuk mengumpulkan poin sebagai syarat kelulusan nantinya. Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa partisipasi mahasiswa untuk mengikuti kegiatan organisasi atau kepanitiaan dapat dipengaruhi oleh motif- motif yang variatif. Motif-motif tersebut adalah motif intrinsik, ekstrinsik, dan intrinsik-ekstrinsik. Pertama adalah motif intrinsik yang merupakan keinginan pribadi mahasiswa karena memang senang berorganisasi dan ingin mengembangkan dirinya dalam hal softskills. Motif intrinsik adalah sebab atau motif yang berasal dari dalam diri individu Handoko, 1992. Individu dengan motif intrinsik lebih mendukung seseorang dalam mencapai sesuatu sebab merupakan pendorong yang sangat kuat dari perilaku manusia yang dapat digunakan untuk membuat seseorang lebih produktif Walgito, 2010; Yongky, 2003. Selain itu, seseorang yang memiliki motif intrinsik dipandang lebih mandiri dan bertanggungjawab atas perilakunya Yongky, 2003. Dengan begitu, ketika mahasiswa USD dengan motif intrinsik akan memiliki partisipasi yang tinggi dalam mengikuti kegiatan organisasi atau kepanitiaan. Kedua adalah mahasiswa dengan motif ekstrinsik yang memiliki keinginan untuk meraih dan mengumpulkan poin sesuai dengan target sebagai syarat kelulusan. Seseorang yang digerakkan oleh motif ekstrinsik kurang memiliki daya dorong sebesar motif intrinsik sebab individu melakukan sesuatu berdasarkan reward Yongky, 2003. Mahasiswa dengan motif ekstrinsik sebenarnya kurang menyukai kegiatan yang ia lakukan tetapi karena adanya reward ketika melakukan kegiatan tersebut sehingga mahasiswa tetap terdorong terpaksa untuk melakukannya. Dengan begitu, mahasiswa dengan motif ekstrinsik akan memiliki tingkat partisipasi yang lebih rendah dibandingkan dengan motif intrinsik. Ketiga ialah mahasiswa dengan motif intrinsik-ekstrinsik yang memiliki keinginan pribadi dalam berorganisasi, memperoleh relasi, pengalaman, mengembangkan softskills, mengasah potensi, dan untuk memperoleh poin sebagai syarat kelulusan. Motif intrinsik-ekstrinsik yang merupakan kombinasi dari motif intrinsik dan ekstrinsik memiliki keterkaitan yang dapat saling mendukung dan menguatkan bila berasal dari motif intrinsik dan ekstrinsik Yongky, 2003. Selain itu, motif ini dapat meningkatkan pembelajaran dan performansi seseorang Amabile, Beth, Hennessey, Tighe, 1994; Yongky, 2003. Motif intrinsik-ekstrinsik dapat menciptakan kenyamanan individu dalam bertingkah laku dan mengembangkan kemampuan dirinya sebaik mungkin Yongky, 2003. Mahasiswa dengan motif intrinsik-ekstrinsik ini melakukan sesuatu karena adanya dorongan dari faktor dalam berupa keinginan peribadinya dalam organisasi dan faktor luar berupa reward sehingga memperkuat partisipasi mahasiswa. Dengan begitu, mahasiswa yang didorong oleh motif ini akan memiliki tingkat partisipasi yang tinggi.