Dinamika Partisipasi Mahasiswa Berdasarkan Motif Untuk Mengikuti

kelulusan. Seseorang yang digerakkan oleh motif ekstrinsik kurang memiliki daya dorong sebesar motif intrinsik sebab individu melakukan sesuatu berdasarkan reward Yongky, 2003. Mahasiswa dengan motif ekstrinsik sebenarnya kurang menyukai kegiatan yang ia lakukan tetapi karena adanya reward ketika melakukan kegiatan tersebut sehingga mahasiswa tetap terdorong terpaksa untuk melakukannya. Dengan begitu, mahasiswa dengan motif ekstrinsik akan memiliki tingkat partisipasi yang lebih rendah dibandingkan dengan motif intrinsik. Ketiga ialah mahasiswa dengan motif intrinsik-ekstrinsik yang memiliki keinginan pribadi dalam berorganisasi, memperoleh relasi, pengalaman, mengembangkan softskills, mengasah potensi, dan untuk memperoleh poin sebagai syarat kelulusan. Motif intrinsik-ekstrinsik yang merupakan kombinasi dari motif intrinsik dan ekstrinsik memiliki keterkaitan yang dapat saling mendukung dan menguatkan bila berasal dari motif intrinsik dan ekstrinsik Yongky, 2003. Selain itu, motif ini dapat meningkatkan pembelajaran dan performansi seseorang Amabile, Beth, Hennessey, Tighe, 1994; Yongky, 2003. Motif intrinsik-ekstrinsik dapat menciptakan kenyamanan individu dalam bertingkah laku dan mengembangkan kemampuan dirinya sebaik mungkin Yongky, 2003. Mahasiswa dengan motif intrinsik-ekstrinsik ini melakukan sesuatu karena adanya dorongan dari faktor dalam berupa keinginan peribadinya dalam organisasi dan faktor luar berupa reward sehingga memperkuat partisipasi mahasiswa. Dengan begitu, mahasiswa yang didorong oleh motif ini akan memiliki tingkat partisipasi yang tinggi. Mahasiswa USD mengikuti kegiatan organisasi atau kepanitiaan berdasarkan variasi motifnya berupa motif intrinsik, motif ekstrinsik, dan motif intrinsik-ekstrinsik. Motif-motif tersebut akan menimbulkan perbedaan tingkat partisipasi mahasiswa USD dalam kegiatan organisasi atau kepanitiaan. Motif intrinsik akan membuat tingkat partisipasi mahasiswa dalam kegiatan organisasi atau kepanitiaan menjadi tinggi, begitu pula dengan motif motif intrinsik- ekstrinsik yang akan menjadi tinggi tingkat partisipasi mahasiswanya. Sedangkan motif ekstrinsik akan membuat tingkat partisipasi mahasiswa dalam kegiatan organisasi atau kepanitiaan menjadi rendah. Gambar 1. Skema dinamika partisipasi mahasiswa berdasarkan variasi motif untuk mengikuti kegiatan organisasi atau kepanitiaan Poin Senang berorganisasi dan ingin mengem- bangkan softskills Syarat kelulusan yang diharuskan Keinginan priba- di mahasiswa Syarat kelulusan yang diharuskan Partisipasi berbeda? Variasi Motif Motif Intrinsik Motif Ekstrinsik Motif Intrinsik- Ekstrinsik Senang berorganisasi, ingin mengembangkan softskills, mendapatkan relasi, pengalaman, dll Poin Reward Reward Keinginan priba- di mahasiswa Senang melakukannya Terpaksa Saling memperkuat dan mendorong tindakan mahasiswa

E. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis yang diajukan peneliti adalah terdapat perbedaan tingkat partisipasi mahasiswa berdasarkan variasi motif yang meliputi motif intrinsik, motif ekstrinsik, dan motif intrinsik-ekstrinsik dalam mengikuti kegiatan organisasi atau kepanitiaan. 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini tergolong dalam jenis penelitian komparatif. Penelitian komparatif memakai data masa sekarang yang bersifat expost facto atau berarti data dikumpulkan berdasarkan kejadian yang telah berlangsung Hariwijaya Djaelani, 2004. Sifat penelitian komparatif tidak sama dengan desain penelitian eksperimental yang bermaksud membandingkan pula sebab dalam penelitian komparatif alat kontrol dianggap tidak dimiliki Hariwijaya Djaelani, 2004. Pada penelitian komparatif ini, peneliti ingin mengetahui perbedaan tingkat partisipasi mahasiswa berdasarkan variasi motifnya, yaitu motif intrinsik, motif ekstrinsik, dan motif intrinsik-ekstrinsik dalam mengikuti organisasi kemahasiswaan.

B. Variabel Penelitian

Variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel bebas : Motif dalam mengikuti organisasi atau kepanitiaan 2. Variabel tergantung : Partisipasi dalam kelompok atau organisasi

C. Definisi Operasional

1. Motif mengikuti organisasi atau kepanitiaan Motif mahasiswa untuk mengikuti organisasi atau kepanitiaan terbagi menjadi 3 variasi motif, yaitu motif intrinsik, motif ekstrinsik, dan motif intrinsik- ekstrinsik. Motif intrinsik adalah motif ketika mahasiswa berpartisipasi pada kegiatan organisasi atau kepanitiaan karena dirinya memang memiliki ketertarikan terhadap organisasi yang bersangkutan. Pada mahasiswa dengan motif ekstrinsik tidak memiliki ketertarikan terhadap organisasi atau kepanitiaan yang bersangkutan, mahasiswa ini memiliki keinginan diluar hal tersebut yaitu untuk mendapatkan poin. Sedangkan mahasiswa dengan motif intrinsik-ekstrinsik memiliki ketertarikan terhadap organisasi atau kepanitiaan sekaligus memiliki keinginan untuk memperoleh poin. Ketiga motif poin tersebut yang akan menjadi pembagian mahasiswa dalam mengikuti kegiatan organisasi atau kepanitiaan yang diperoleh dari kuesioner. Terdapat pengkategorian sesuai dengan 3 variasi motif motif intrinsik, motif ekstrinsik, dan motif intrinsik-ekstrinsik penelitian ini. 2. Partisipasi dalam kelompok Partisipasi adalah keterlibatan seseorang dalam kelompok. Keterlibatan tersebut berupa mental dan emosional, serta memberikan peranan penting dalam kelompok dan tanggung jawab supaya tercapainya tujuan. Definisi tersebut dijadikan indikator partisipasi yang diurai menjadi : a. Memiliki keterlibatan fisik, mental, dan emosional. Mahasiswa melibatkan diri seutuhnya bukan hanya secara fisik, namun melibatkan unsur mind. b. Berkontribusi terhadap organisasi berupa inisiatif, kreativitas, pengambilan keputusan, dan memberikan peranan penting demi tercapainya tujuan kelompok. c. Memiliki tanggung jawab terhadap aktivitasnya dalam organisasi. Ketiga indikator partisipasi tersebut akan digunakan oleh peneliti untuk membuat skala partisipasi mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kemahasiswaan. Apabila semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin tinggi tingkat partisipasinya. Begitu juga sebaliknya, apabila skor yang diperoleh rendah maka semakin rendah pula tingkat partisipasi mahasiswa.

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah mahasiswa USD yang dikenakan sistem poin, yaitu mulai dari angkatan 2008 hingga 2012. Pemilihan subjek penelitian menggunakan teknik convenience sampling yang termasuk dalam sampling non probabilitas. Hal ini berarti terdapat penyeleksian responden berdasarkan kemauan atau kesediaannya dalam mengisi skala. Dalam sampel non probabilitas, tidak ada jaminan bahwa setiap elemen mempunyai peluang untuk dijadikan sampel Shaugnessy, Zechmeister, Zechmeister; 2007. Dengan begitu, subjek penelitian dapat diperoleh dari setiap mahasiswa USD angkatan 2008 hingga 2012 yang bersedia mengisi skala.