d. Pengalaman terdahulu
Pengalaman- pengalaman sangat mempengaruhi bagaimana seseorang mempersepsikan dunianya.
C. Persepsi siswa
Guru, bagi siswa merupakan faktor penentu keberhasilan dalam proses belajar mengajar, fungsi guru sebagai pangajar atau pendidik dalam
setiap proses belajar mengajar di sekolah. Dengan kecakapan keterampilan dari guru yang baik, tujuan pengajaran atau tujuan instruksional akan
tercapai. Kemampuan guru merupakan prasyarat untuk keberhasilan suatu strategi belajar mengajar.
Dalam kegiatan belajar-mengajar siswa dapat mengamati secara langsung kemampuan guru dalam mengajar secara profesional. Dari hasil
pengamatan tersebut siswa dapat memberikan persepsi kepada gurunya melalui panca indera siswa. Persepsi ini bisa bersifat negatif dan bisa bersifat
positif. Persepsi berpengaruh langsung terhadap motivasi pada diri siswa. Apabila persepsi yang dimiliki siswa bersifat positif terhadap gaya
mengajar guru yang profesional di bidangnya akan menimbulkan perasaan suka atau senang. Perasaan tersebut akan memotivasi siswa tersebut dalam
berprestasi, serta siswa tersebut akan mengambil sikap untuk lebih meningkatkan belajarnya, sehingga pada akhirnya akan berpengaruh positif
terhadap prestasi belajarnya. 10
Sementara persepsi siswa yang bersifat negatif akan menimbulkan perasaan tidak suka atau tidak senang, lalu perasaan tersebut tidak
memotivasi siswa tersebut untuk berprestasi. Siswa tidak akan mengambil sikap lebih meningkatkan belajarnya, dan pada akhirnya akan berpengaruh
negatif terhadap prestasi belajarnya. Persepsi siswa terhadap profesionalisme guru dirasa penting karena
dengan adanya guru yang profesional di bidangnya, siswa percaya bahwa ia akan berhasil dalam berproses yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa.
D. Kompetensi
Kompetensi diartikan sebagai kemampuan atau kecakapan. Orang yang kompeten yaitu orang yang memiliki kemampuan atau kecakapan dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan cara yang diinginkan. Samana 1994:44 menyatakan seseorang dinyatakan berkompeten di
bidang tertentu apabila seseorang menguasai kecakapan kerja atau keahlian selaras dengan tuntutan bidang kerja yang bersangkutan. Kecakapan tersebut
diejawantahkan dalam perbuatan yang bermakna, bernilai sosial, dan memenuhi standar kriteria tertentu yang diakui atau disahkan oleh
kelompok profesinya atau warga masyarakat yang dilayani. Usman 1990:1 menyatakan bahwa kompetensi berarti suatu hal yang menggambarkan
kualifikasi atau kemampuan seseorang, baik yang kuantitatif maupun yang kualitatif.
11 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kompetensi merupakan
perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak
Mulyasa, 2002:37. Menurut Finch dan Crunkilton dalam Nurhadi 2004:17, kompetensi
merupakan penguasaan terhadap suatu tugas, keterampilan, sikap, dan apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan.
Dalam hubungannya dengan guru sebagai tenaga profesional, kompetensi menunjuk pada kemampuan guru dalam melaksanakan tugas-
tugas kependidikannya sesuai dengan spesifikasi tertentu. Kompetensi guru menurut Barlow dalam Syah, Muhibbin 1995:230
merupakan kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban- kewajibannya secara bertanggung jawab dan layak.
Kompetensi adalah
seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen
dalam melaksanakan tugas keprofesionalan UU RI Nomor 14 tahun 2005. Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati UU RI Nomor 20 tahun 2003.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa kompetensi seorang guru adalah kemampuan atau kecakapan yang harus dimiliki seorang
guru dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sesuai dengan bidang kerja yang bersangkutan.
12 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI