dibentuk secara sosialbudaya, sehingga membentuk perbedaan dalam perlakuan dan perkembangan antara pria dan wanita Ervita, 2002:3.
Pria dan wanita mempunyai perilaku yang khas dalam pola pikir, perasaan, alun seks, selera seks dan gambaran tentang pernikahan. Pola pikir
pria mendekati masalah terutama dari luar pikirannya, sedangkan wanita mendekati masalah dari dalam dengan memakai hatinya. Pola perasaan
seorang pria cenderung dapat mengendalikan perasaan, tetapi perasaan wanita lebih mudah tergetar dan menjalar pada soal-soal lain.
Dari perbedaan itu menyebabkan perbedaan pula pada perhatian, tanggapan, pandangan dan kesanggupan, karena dipengaruhi oleh sifat,
tradisi, jenis kelamin. Dengan demikian, perbedaan fisik dan psikologis siswa dapat mempengaruhi persepsinya.
H. Pendidikan
Pengertian pendidikan
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1981:232 adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Menurut Poerbakawatja dan Harahap dalam Psikologi Pendidikan Muhibbin Syah 1995:11, pendidikan adalah usaha secara sengaja dari orang
dewasa untuk dengan pengaruhnya meningkatkan si anak ke dewasaan yang selalu diartikan menimbulkan tanggung jawab moril dari segala
perbuatannya. Orang dewasa itu adalah orang tua si anak atau orang yang atas 23
dasar tugas dan kedudukannya mempunyai kewajiban untuk mendidik, misalnya guru sekolah, pendeta atau kiai dalam lingkungan keagamaan,
kepala asrama dan sebagainya. Menurut Soejono Soekanto 1992:335 mengatakan bahwa
pendidikan memberikan nilai tertentu bagi manusia, terutama dalam membuka pikiran serta menerima hal-hal yang baru tentang bagaimana
berpikir secara ilmiah. Menurut Soelaiman Joesoef dan Slamet Santoso 1981:21 pendidikan
dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok: 1.
Pendidikan Formal, merupakan pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan sistem pendidikan yang mengkhususkan
diri pada penyelenggaraan pendidikan generasi muda usia 5-6 tahun sampai sekitar 24 tahun secara sistematis, berencana, berurutan dengan
tujuan pendidikan yang jelas untuk setiap tingkatan dan dilaksanakan dalam situasi belajar yang secara khusus bercirikan adanya interaksi
langsung antara pendidik dan anak didik serta dengan sarana dan prasarana yang direncanakan dan diadakan secara khusus.
2. Pendidikan Informal
Pendidikan Informal adalah pendidikan yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak disadari sejak seseorang
lahir sampai mati di dalam keluarga, dalam pekerjaan atau pengalaman sehari-hari.
24 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI