sehingga waktu yang dipakai untuk wirausaha sering kali memiliki dampak pada terbatasnya waktu yang dimiliki untuk keluarga. Sebaliknya,
Demikian pula dengan konflik yang disebabkan oleh tekanan dalam satu peran sehingga mempengaruhi kinerja pada peran lainnya strain based conflict.
Seperti tekanan akibat urusan dalam pekerjaan mempengaruhi pada berkurangnya perhatian terhadap keluarga. Hal ini dapat menimbulkan rasa stres pada
penderitanya. Stres yang dirasakan oleh seorang wirausaha tersebut dapat menguatkan ataupun melemahkan mereka dalam mendapatkan kepuasan
berwirausaha berupa psychological well being. Tentu hal ini berpengaruh pada menurunnya performa wirausahawan dalam bekerja.
E. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan penjabaran di atas, maka hipotesis yang diajukan peneliti dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan negatif antara konflik peran ganda
dengan kepuasan berwirausaha pada wirausaha wanita. Artinya semakin tinggi konflik peran ganda yang terjadi, maka semakin rendah kepuasan seorang wanita
dalam berwirausaha. Sebaliknya, semakin rendah konflik peran ganda, maka semakin tinggi kepuasan seorang wanita dalam berwirausaha.
Universitas Sumatera Utara
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian korelasional. Di mana penelitian korelasional merupakan jenis
penelitian yang mempelajari sejauh mana variasi dalam satu variabel berhubungan dengan variasi variabel lainnya Noor, dalam Laksmi, 2012. Dalam hal ini,
Universitas Sumatera Utara
peneliti hendak melihat hubungan konflik peran ganda dengan kepuasan berwirausaha pada wirausaha wanita.
A. Identifikasi Variabel
Dalam menguji hipotesa penelitian, terlebih dahulu diidentifikasikan variabel-variabel penelitiannya. Dari pengertiannya, variabel adalah ciri-ciri atau
karakteristik dari individu, objek, peristiwa yang nilainya bisa berubah-ubah. Ciri- ciri tersebut memiliki kemungkinan untuk dilakukan pengukuran, baik secara
kuantitatif ataupun secara kualitatif Sudjana, dalam Sihombing 2011. Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Variabel tergantung VT : Kepuasan Berwirausaha
2. Variabel bebas VB : Konflik Peran Ganda
B. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah melekatkan arti pada suatu variabel dengan cara menetapkan pengukuran untuk mengukur variabel tersebut Wirakristama, 2011.
Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kepuasan Berwirausaha
Universitas Sumatera Utara
Kepuasan berwirausaha adalah perasaan emosional positif seseorang pada segala aspek yang berkaitan dengan kegiatan berwirausaha yang dilakoni. Di
mana indikator kepuasan berwirausaha terdiri dari tiga aspek Carree dan Verheul 2011, yaitu: income, psychological well being, dan leisure time.
Kepuasan berwirausaha dapat dilihat dari skor yang diperoleh pada skala kepuasan berwirausaha. Semakin tinggi skor yang dicapai, maka semakin tinggi
pula kepuasan dalam berwirausaha pada wanita. Sebaliknya, semakin rendah skor yang dicapai, maka semakin rendah pula kepuasan dalam berwirausaha pada
wanita.
2. Konflik Peran Ganda
Konflik peran ganda merupakan ketidakseimbangan seseorang dalam memberi perhatian yang sama pada dua peran yang berbeda secara bersamaan.
Dalam penelitian ini, akan diukur dengan menggunakan alat ukur berupa skala konflik peran ganda yang berdasarkan pada tiga dimensi konflik peran ganda
Greenhaus dan Beutell 1985. Ketiga dimensi tersebut meliputi: time based conflict, strain based conflict, dan behavior based conflict.
Konflik peran ganda dapat dilihat dari skor yang diperoleh pada skala konflik peran ganda. Semakin tinggi skor yang dicapai, maka semakin tinggi pula
konflik peran ganda wirausaha wanita dalam menjalankan perannya. Sebaliknya, semakin rendah skor yang dicapai, maka semakin rendah pula konflik peran ganda
wirausaha wanita dalam menjalankan perannya.
Universitas Sumatera Utara
C. Subjek Penelitian Dan Teknik Sampling
1. Subjek Penelitian
Dalam suatu penelitian, Hadi 2000 mengutarakan bahwa populasi dan sampel yang digunakan merupakan atribut penting yang harus ditinjau. Populasi
adalah keseluruhan penduduk yang hendak dijadikan bahan penelitian untuk digeneralisasikan.
Adapun yang menjadi karakteristik populasi dalam penelitian ini adalah: a. Wirausaha wanita yang telah menikah
b. Telah menjalani wirausaha selama minimal tiga tahun. Mengingat keterbatasan peneliti dalam menjangkau seluruh jumlah populasi,
maka peneliti hanya meneliti sebagian dari populasi yang dijadikan sebagai subjek penelitian yang dikenal dengan sampel. Di mana sampel adalah perwakilan
populasi yang dianggap mampu mewakili populasi tersebut Hadi, 2000. Sehingga sampel adalah cerminan dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi Mas’ud, dalam Wirakristama, 2011.
2. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini, pengambilan sampel menggunakan teknik non- probabilty sampling jumlah populasi yang digunakan sebagai sampel tidak
diketahui dengan memakai teknik purposive sampling—teknik yang menentukan sampel berdasarkan kriteria atau karakter yang telah ditetapkan oleh peneliti yang
Universitas Sumatera Utara
bersangkut paut dengan kriteria atau karakter populasi yang telah diketahui terlebih dahulu Hadi, 2000.
3. Jumlah Sampel Penelitian
Jumlah sampel yang diambil peneliti dalam penelitian ini adalah sebanyak 150 wirausaha wanita yang telah menikah.
4. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan sepanjang pinggir jalan kota Medan.
D. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ilmiah, metode pengumpulan data dimaksudkan untuk mendapatkan data-data yang relevan, akurat, terpercaya Supranto, dalam
Wirakristama, 2011. Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah:
a. Metode Self Report Metode self report dipakai untuk memperoleh informasi diri mengenai
nama, usia, jumlah pendapatan per bulan, status pernikahan, suku, jenis usaha, lokasi berwirausaha dan lama berwirausaha. Dalam hal ini subjek diminta untuk
mengisi daftar pertanyaan yang telah tersedia pada skala. b. Metode Skala
Metode skala adalah suatu metode penelitian dengan menggunakan daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh subjek penelitian Irawaty Kusumaputri,
Universitas Sumatera Utara
2008. Metode skala diisi berdasarkan pengetahuan dan keyakinan subjek yang bersangkutan Hadi, dalam Irawaty Kusumaputri, 2008. Biasanya skala
mengukur atribut non-kognitif, yang berisi gambaran aspek kepribadian pada individu Azwar, 2012.
Dalam penelitian ini, skala yang diberikan mengacu pada skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
atau kelompok tentang fenomena sosial Sugiyono, dalam Wirakristama, 2011. Terdapat dua buah skala yang digunakan yakni skala kepuasan wirausaha dan
skala konflik peran ganda.
a. Skala Kepuasan berwirausaha Berdasarkan penjelasan sebelumnya, skala disusun berdasarkan aspek
kepuasan wirausaha, yakni: income, psychological well being, dan leisure time Carree Verheul, 2011. Di mana aspek yang digunakan dalam penelitian ini
menjadi petunjuk bagi peneliti untuk mengetahui sejauh mana skor total seseorang mengalami kepuasan dalam berwirausaha.
Skala kepuasan wirausaha yang digunakan terdiri atas 30 aitem, yakni: 18 aitem favourable dan 12 aitem unfavourable. Masing-masing aitem memiliki lima
alternatif jawaban, yaitu: Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Netral N, Tidak Sesuai TS, dan Sangat Tidak Sesuai STS. Dengan nilai masing-masing aitem
favourable, SS= 5, S= 4, N= 3, TS= 2, dan STS= 1. Sebaliknya, nilai masing- masing aitem unfavourable, SS= 1, S= 2, N= 3, TS=4, dan STS= 5.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1. Blue Print Skala Kepuasan Berwirausaha Sebelum Uji Coba
No Aspek-aspek
Kepuasan Berwirausaha
Indikator Jenis aitem
Total Favorable
Unfavorable 1
Income - Senang dengan
pendapatan yang diperoleh - Pemasukan memberikan
hasil yang sesuai terhadap pengeluaran
- Menjadikan keuntungan sebagai faktor
penyemangat dalam bekerja
1, 7, 10, 16, 22, 28
4, 13, 19, 25 10
33,3
2
Psychological well being
- Mengalami kepuasan dalam menggeluti
wirausaha - Mendapat dukungan sosial
2, 5, 8, 11, 17, 29
14, 20, 23, 26 10
33,3
3 Leisure time
- Tidak terikat oleh waktu - Mampu menyesuaikan
waktu pribadi dengan waktu berwirausaha
3, 6, 9, 24, 27, 30
12, 15, 18, 21 10
33,3
Total 18
12 30
100
b. Skala Konflik Peran Ganda Skala konflik peran ganda yang digunakan dalam penelitian ini ialah untuk
mengukur taraf konflik peran ganda yang dialami oleh partisipan. Dengan menggunakan tiga dimensi konflik peran ganda dari Carree dan Verheul yang
dianggap mempengaruhi konflik peran ganda pada seseorang. Ketiga dimensi tersebut meliputi: time based conflict, strain based conflict, dan behavior based
conflict. Skala konflik peran ganda yang digunakan terdiri atas 29 aitem, yakni: 18
aitem favourable dan 11 aitem unfavourable. Masing-masing aitem memiliki lima
Universitas Sumatera Utara
alternatif jawaban, yaitu: Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Netral N, Tidak Sesuai TS, dan Sangat Tidak Sesuai STS. Dengan nilai masing-masing aitem
favourable, SS= 5, S= 4, N= 3, TS= 2, dan STS= 1. Sebaliknya, nilai masing- masing aitem unfavourable, SS= 1, S= 2, N= 3, TS=4, dan STS= 5.
Tabel. 2 Blue print Skala Konflik Peran Ganda Sebelum Uji coba
No Aspek-aspek
Konflik Peran Ganda
Indikator Jenis aitem
Total Favorable
Unfavorable 1
Time based conflict
- Memiliki keterbatasan waktu
- Sulit membagi waktu 1, 4, 7, 10,
13, 28 16, 19, 22, 25
10 35
2 Behavior
based conflict - Sulit melakukan
perubahan perilaku dari peran satu ke peran yang
lain
- Mencampuradukkan tanggung jawab
11, 14, 23, 26 2, 5, 8, 17, 20
9 30
3 Strain based - Perhatian pada keluarga
3, 9, 12, 18, 21, 6, 15
10 35
Universitas Sumatera Utara
conflict berkurang akibat tekanan
dalam pekerjaan - Turunnya performa dalam
berwirausaha akibat masalah keluarga
- Mengalami hal-hal yang bersifat negatif depresi,
cemas, lelah, mudah marah, sensiitif
24, 27, 29
Total 18
11 29
100
E. Uji Coba Alat Ukur