Berdasarkan tabel di atas, maka diketahui subjek penelitian yang memiliki skor kepuasan berwirausaha yang tinggi sekitar 36,6, sedangkan yang berada
dalam kategori sedang sebanyak 62,6 dan subjek yang berada di tingkat kepuasan berwirausaha dalam kategori rendah adalah 0,6. Dengan kata lain,
dapat dikatakan bahwa subjek penelitian yang terbanyak berada pada kategori sedang.
Pada variabel konflik peran ganda, terdapat skor konflik peran ganda yang tinggi berada di kisaran 0,6, sedangkan yang berada dalam kategori sedang
sebanyak 62,6 dan subjek yang berada di kategori rendah berkisar 36,6. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa subjek penelitian yang terbanyak berada
pada kategori sedang.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini membahas tentang hubungan konflik peran ganda dengan kepuasan berwirausaha pada wirausaha wanita. Di mana hipotesis dalam
penelitian ini adalah, “konflik peran ganda berhubungan negatif dengan kepuasan berwirausaha”.
Dari hasil pengujian statistik yang dilakukan, didapat korelasi sebesar -0,656 dan P = 0,000 dengan hipotesa 1 arah lihat tabel 11.. Hal ini menunjukkan
bahwa antara konflik peran ganda dan kepuasan berwirausaha memiliki hubungan negatif yang amat signifikan. Hasil analisis data yang telah dilakukan tersebut
mendukung hipotesis penelitian tersebut di mana konflik peran ganda berhubungan negatif dengan kepuasan berwirausaha. Artinya, semakin tinggi
Universitas Sumatera Utara
konflik peran ganda yang terjadi, semakin rendah kepuasan berwirausaha seseorang.
Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa alasan yang dapat menjelaskan terdapatnya hubungan negatif antara konflik peran ganda dengan kepuasan
berwirausaha, yaitu: Pertama. Dalam proses memperoleh kepuasan, seorang wirausaha tentu saja
akan mengalami berbagai tantangan dan hambatan. Salah satunya adalah konflik peran ganda. Dalam berwirausaha, khususnya wirausaha wanita, hambatan yang
paling sering dialami adalah sulitnya membagi waktu antara membangun bisnis dengan mengurus rumah tangga—yang dalam budaya patriarkhi wanita
merupakan ibu dan istri bagi anak-anak maupun suami Hardanti, dalam Susanto, 2009. Tanggung jawab yang besar inilah yang sering menimbulkan terjadinya
konflik peran ganda Das, 2001. Kedua. Konflik peran ganda yang dialami wanita dapat mengurangi
kesehatan fisik maupun mental dalam bekerja Widyarini, dalam Soeharto, 2004. Hal ini diyakini dapat menurunkan kualitas performa wirausaha wanita Kossek
Ozeki, dalam Soeharto, 2004 serta mengurangi well being ketika berwirausaha Andersson 2008; Feldman Bolino 2000, Jamal 1997 dalam Carree Verheul,
2011. Menurut Kim Ling dalam Laksmi, 2012, menyatakan bahwa konflik peran ganda yang terjadi dapat mempengaruhi kesejahteraan seseorang, dan tentu
hal ini berpengaruh pada wirausahawan yang ingin mencapai kepuasan dalam berwirausaha.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil kategorisasi konflik peran ganda dengan kepuasan berwirausaha pada wirausaha wanita yang berjumlah 150 orang, diperoleh bahwa
wirausaha wanita berada pada tingkat sedang dalam hal konflik peran ganda dan kepuasan berwirausaha. Di mana perbandingan antara kepuasan berwirausaha
yang tinggi, sedang, dan rendah adalah 1:95:55 tabel 14.. Pada konflik peran ganda, nilai yang tinggi, sedang, rendah adalah 55:95:1 lihat tabel 14.. Ini
menunjukkan bahwa kepuasan berwirausaha pada wirausaha wanita sudah terbentuk, namun masih tersandung oleh berbagai macam faktor. Di mana salah
satu faktor yang dapat menurunkan kepuasan berwirausaha seseorang itu adalah konflik peran ganda.
Menurut Pristiana 2003, seorang wanita yang telah berkeluarga memiliki kepercayaan diri yang kurang untuk berwirausaha, sehingga menimbulkan
terjadinya keraguan di dalam diri. Ditambah lagi dengan adanya pandangan masyarakat yang menyatakan bahwa seharusnya wanita yang berhasil itu adalah
wanita yang mampu mengurus rumah tangga dengan baik Widianingtyas, dalam Riyanti, 2007.
Universitas Sumatera Utara
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan terhadap seluruh uraian permasalahan yang terdapat dalam penelitian dan gambaran mengenai hasil-hasil
penelitian yang diperoleh, serta akan dikemukakan saran praktis dan metodologis untuk penelitian selanjutnya yang mengambil tema sama.
A. Kesimpulan