c= Angka penilaian validitas tertinggi dalam hal ini 5 n= Jumlah professional judgement
s= Jumlah angka yang diberikan professional judgement Selain itu peneliti juga berupaya untuk memperkuat validitas tampang
face validity alat ukur seperti format tampilan appearance tes. Apabila penampilan tes telah meyakinkan dan memberikan kesan mampu mengungkap
atribut yang hendak diukur, maka dapat dikatakan bahwa validitas tampang telah terpenuhi Azwar, 2009.
2. Daya Beda Aitem
Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki atribut
dengan yang tidak memiliki atribut yang akan diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisis aitem ini adalah dengan memilih aitem-aitem yang fungsi ukurnya
selaras atau sesuai dengan fungsi ukur tes Azwar, 2012. Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi koefisien
korelasi antara distribusi skor pada setiap aitem dengan suatu kriteria yang relevan yaitu distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini menghasilkan koefisien
korelasi aitem total yang dapat dilakukan dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment Azwar, 2012. Menurut Azwar 2012, prosedur
pengujian ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total yang dikenal dengan indeks daya beda aitem. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi
minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Bila koefisien korelasi rendah mendekati angka nol berarti fungsi aitem tersebut tidak cocok dengan
Universitas Sumatera Utara
fungsi ukur skala dan daya bedanya tidak baik. Uji daya beda aitem dilakukan pada alat ukur dalam penelitian ini, yaitu skala kepuasan berwirausaha dan konflik
peran ganda.
3. Reliabilitas Alat Ukur
Reliabilitas mengacu pada keterpercayaan atau konsistensi alat ukur, yang mengandung makna seberapa tinggi kecermatan pengukuran Azwar, 2012.
Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas rxx yang angkanya berada dalam rentang dari 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas
mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya, koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya
Azwar, 2012. Menurut Triton 2006 kategori reliabilitas pengukuran terbagi atas 5
lima bagian, yaitu: 1. 0,00 sd 0,20 kurang reliabel
2. 0,20 sd 0,40 agak reliabel 3. 0,40 sd 0,60 cukup reliabel
4. 0,60 sd 0,80 reliabel 5. 0,80 sd 1,00 sangat reliabel
Teknik estimasi reliabilitas yang digunakan untuk skala kepuasan berwirausaha dan konflik peran ganda adalah koefisien alpha cronbach dengan
bantuan SPSS versi 20 for windows.
F. Hasil Uji Coba Alat Ukur