Cara Distilasi Merengkah PROSES PENGOLAHAN MINYAK BUMI

129

BAB VIII PELUMAS

A. PROSES PENGOLAHAN MINYAK BUMI

Minyak bumi adalah zat cair yang licin dan mudah terbakar yang terjadi sebagian besar karena hidrokarbon, zat yang terdiri atas hidrogen dan karbon. Jumlah hidrokarbon dalam minyak berkisar antara 50 sampai 98. Sisanya terdiri atas senyawa organik yang berisi oksigen, nitrogen atau belerang, air, kapur, dan tanah liat. Dengan memisahkan hidrokarbon dari kotorannya pada kilang- kilang minyak diperoleh berbagai jenis bahan bakar, yakni bensin, minyak bakar, kerosin, dan sebagainya. Pada proses pembersihan ini terbentuk bahan sampingan Gas ini disimpan di bawah tekanan pada botol-botol baja atau disalurkan langsung sebagai bahan bakar atau terlebih dahulu ditekan hingga cair. Endapannya, terutama aspal, digunakan untuk pengeras jalan dan paraffin digunakan untuk bahan perapat. Hidrokarbon dikelornpokkan menjadi: parafin C n H 2n+2 , olefin dan naftena C n H 2n-4 , diolefin C n H 2n-2 , aromatic C n H 2n-6 dan aspaltik C n H 2n-4 . Pada kondisi atmosfer hidrokarbon berwujud gas, pada n = I sampai 4; sebagai minyak ringan yang cepat menguap pada n = 5 sampai 15; dan minyak – minyak berat mempunyai n = 16 sampai 26. Pengolahan minyak mentah ditujukan untuk: 1. Membuang kotoran - kotoran, 2. Memisah - misahkan minyak dalam beberapa komponen atau fraksi- fraksi, dan 3. Merengkah fraksi-fraksi menjadi berbagai golongan minyak. 130 Cara pengolahan yang digunakan tergantung pada jenis minyak yang diinginkan jenis minyak mentah yang tersedia. Adapun cara pengolahan minyak bumi yaitu dengan cara distilasi dan merengkah.

1. Cara Distilasi

Pernbersihan minyah mentah terutama dilaksanakan dengan metode fraksi - fraksi penyulingan. Prinsip pembersihan dengan cara distilasi berdasarkan perbedaan titik didih dari senyawa yang terdnpat dalam minyak mentah, ada bagian ikatan yang dapat cepat menguap dan ada yang lambat. Pelaksanaan cara ini dilakukan dengan proses sebagai berikut. Minyak mentah diisikan ke dalam suatu menara fraksi tertutup, lalu bagian bawah menara dipanasi. Oleh pemanasan ini bagian minyak yang bertitik didih rendah menguap lebih dahulu dan memisahkan diri dari pipa uap yang dihuhungkan ke puncak menara kemudian diembunkan di dalam suatu tangki yang dilengkapi dengan pipa pendingin spiral. Cairan yang mengembun ditampung, itulah minyak yang mempunyai titik didih pada suhu tcrsebut. Suhu pernanasan dalam menara fraksi ini ditahan konstan beberapa lama sehingga semua ikatan yang bertitik didih pada suhu tersebut habis menguap. Sesudah itu suhu pemanasan dinaikkan sampai suhu tencntu. Uapnya ditampung dan didinginkan dalam tangki lain schingga diperoleh lagi minyak yang bertitik didih lebih tinggi. Kemudian suhu dinaikkan lagi dan diproses scpcrti urutan pelaksanaan pertama tadi. Demikian seterusnya, sehingga tinggal bagian yang berbentuk padat atau lumpur. 131 Hasil utama yang diperolch dari penyulingan ini ialah bensin gasoline, minyak tanah kerosin, dan minyak bakar Jucl oil. Susunan utama bcnsin terdiri dari 85 - 86 C dan hahan bakar motor diesel minyak diesel terdiri dari 85 - 88, dan 15 - 10 H. Dari dasar menara dikeluarkan residu kental, antara lain: minyak lumas, aspal, dan minyak berat yakni minyak yang bertitik didih tinggi atau sukar menguap. Makin tinggi letak pelapisannya di dalam menara, makin kecil bcrat jenisnya bahkan di puncak menara terkumpul bagian yang berwujud gas, yakni gas metana LPG.

2. Merengkah

Tujuan utama proses ini ialah untuk memperbaiki kualitas bahan bakar sehingga efisiensi mesin dapat diperbaiki. Untuk itu perbandingan komponen hidrokarbon diubah dan ukuran serta susunan molekul-molekulnya diatur. Molekul-molekul yang tidak diinginkan dikeluarkan. Pelaksanaan ini dilakukan dengan bantuan bahan-bahan kimia merengkah katalis atau dengan penaikan suhu merengkah termis. Pada merengkah termis, hidrokarbon yang lebih berat memisahkan diri dari bagian-bagian yang lebih ringan. Bahan bakar motor diesel yang dihasilkan dengan cara ini pada umumnya lebih sukar menyala daripada yang dihasilkan secara distilasi, tetapi bensin yang dihasilkan lebih banyak dan kualitasnya juga lebih baik. Merengkah secara katalis ialah mencampur minyak oleh bahan kimia padat yang dinamakan katalis, oleh bahan ini fraksi minyak yang berat jadi terpecah. Katalis bertugas untuk menimbulkan perubahan minyak secara kimia, minyak menjadi senyawa lain tanpa ia sendiri mengalami perubahan atau kerusakan. Metode ini lebih memadai 132 daripada merengkah termis, karena dapat mengerjakan minyak dalam jumlah besar serta kualitas bensin yang dihasilkannya juga lebih baik. Pembuatan bensin selain dengan cara distilasi atau merengkah dapat juga dibuat dengan cara polimerisasi atau ekstrusi.

B. BAHAN BAKAR BENSIN DAN DIESEL 1. Bahan Bakar Bensin