Pengerjaan Inti Pemurnian Lapisan

101 Untuk mempercepat proses karbonasi maka ditambah dengan karbonat barium dan karbonat natrium. Kedua jenis bahan tambahan tersebut termasuk jenis bahan-bahan pembangkit tenaga. Kandungan karbon yang terserap pada permukaan komponen dapat dikontrol dengan bahan campuran yang baru atau menggunakan bahan karbonasi. Permukaan komponen juga dapat dilapisi dengan bahan pelapis yang sesuai atau bahan galvano plastik galvanis atau dengan endapan tembaga yang menghasilkan tebalnya lapisan sekitar 0,1 mm. Kecepatan karbonasi dapat dilihat pada Gambar 31, tetapi hal itu dapat dipercepat dengan menggunakan suhu tinggi. 2 Karbonasi dengan perantaraan zat padat cair Karbonasi ini dilakukan dengan rendaman air garam yang terdiri dari karbonat natrium sodium dan sianida natrium yang dicampur dengan salah satu bahan klorid natrium atau klorid barium. Proses karbonasi dengan perantaraan zat cair sesuai untuk menghasilkan suatu lapisan yang tebalnya sekitar 0,3 mm. Cara karbonasi dengan kecepatan tinggi digunakan apabila suatu peralatan yang digunakan mengalami kerugian dalam sifat-sifatnya. Karena hal itu membuat peralatan mempunyai tegangan yang tinggi sewaktu digunakan. Kecepatan karbonasi dapat menentukan penyerapan karbon yang lebih bcsar daripada penyebaran karbon di dalam baja. Proses itu menghasilkan suatu lapisan yang tipis dengan kandungan karbon yang amat tinggi. Akan tetapi, lapisan itu kemungkinan akan retak-retak sewaktu dikarbonasi. Karena itu, peralatan harus dipanaskan kembali dengan cara pemanggangan di dalam tungku pemanas. 102 3 Karbonasi dengan perantaraan gas Gas digunakan sebagai bahan perantara yang sesuai untuk karbonasi yang dilakukan terus-menerus. Hal itu akan menghasilkan suatu lapisan dengan tebal sekitar I mm dan memerlukan waktu sekitar 4 jam. Selama proses karbonasi, peralatan dimasukkan ke dalam dapur pemanas yang dipanaskan dengan gas karbon yang sesuai. Kandungan karbon di dalam lapisan komponen dapat dikontrol dengan mengatur komposisi gas untuk karbonasi.

2. Proses Perlakuan Panas

Pelaksanaan karbonasi yang memerlukan waktu lama akan menyebabkan terjadi pertumbuhan butir-butiran baru, kecuali kalau baja disepuh dengan perantaraan nikel. Peralatan yang dikarbonasi dengan perantaraan perlakuan panas dan menghasilkan butir-butiran adalah suatu baja yang akan mempunyai lapisan sekitar 0,83 karbon dan intinya sekitar 0,15 karbon. Secara berangsur-angsur butiran akan berpindah dari lapisan luar ke arah inti sekitar 0,5 mm. Suhu perlakuan panas untuk inti akan lebih tinggi daripada suhu untuk lapisan, sehingga baik sekali apabila pengerjaan lapisan dengan inti dilakukan secara terpisah.

a. Pengerjaan Inti

Pengerjaan inti pertama kali dilakukan dengan cara pemanasan kembali baja pada suhu sekitar 870°C untuk memurnikan intinya yang menghasilkan struktur yang seragam. Selanjutnya, baja didinginkan secara cepat tib-tiba untuk mencegah pertumbuhan butir-butiran baru selama proses pendinginan. Suhu pemanasan dalam proses ini lebih 103 tinggi daripada suhu untuk pengerjaan lapisan baja yang mengakibatkan dihasilkan austenit yang berbentuk kasar. Oleh karena bentuknya kasar maka sewaktu baja didinginkan tiba-tiba akan dihasilkan martensit yang luar biasa rapuhnya. Lapisan luar dan lapisan di atas mendekati inti harus dimurnikan kembali setelah dilakukan permurnian bagian intinya.

b. Pemurnian Lapisan

Pada proses ini baja dipanaskan sekitar 760°C yang didasarkan atas komposisi lapisannya scwaktu dilakukan pembersihan lapisan dan dilakukan penyepuhan pada lapisan di atas inti. Selanjutnya, baja didinginkan secara tiba-tiba dari suhu tersebut di atas. Baja seringkali dilakukan pengerjaan terakhir dengan cara disepuh pada suhu sekitar 200°C untuk mengurangi melepaskan tegangan yang terjadi pada baja yang diakibatkan pendinginan tiba-tiba. Beberapa perbedaan yang terdapat di dalam proses penyepuhan keras dari Beberapa penjelasan di atas adalah sebagai berikut. I Sewaktu baja campuran disepuh keras dengan menggunakan nikel sekitar 3 - 5 maka proses karbonasi yang digunakan tidak akan menghasilkan pertumbuhan butir-butiran dan pembersihan bagian intinya tidak dipentingkan. 2 Apabila komponen sewaktu digunakan tidak menjadi atau menghasilkan tegangan yang tinggi maka proses pemurnian inti tidak perlu dilakukan, walaupun baja tidak mengandung nikel. 3 Apabila baja mengandung nikel atau apabila komponen tidak mungkin menghasilkan tegangan yang tinggi, dalam pemakaiannya dilcngkapi dengan kelebihan logam pada bagian permukaan yang akan dikeluaarkan disayat. Setelah komponen dikeraskan maka 104 komponen dapat didinginkan secara langsung dari karbonasi. Dan seterusnya disepuh untuk mengeluarkan tegangan yang terjadi sewaktu pendinginan berlangsung, cara seperti ini disebut pendinginan cawan.

3. Menitrid Pengerasan Permukaan