Perbedaan prinsip Sifat Bahan Logam Dengan Bahan Non-Logam

7

B. Perbedaan prinsip Sifat Bahan Logam Dengan Bahan Non-Logam

Seluruh element atau unsur tersusun dalam daftar periodic system dari unsur – unsur periodic table of elements dari mendeleyeff atau Volta. Dari daftar periodik sistem element terlihat adanya grup element yang masuk element logam metals dan element Non metals bukan logam. Diantara kedua grup ini ada element yang berperilaku sebagai logam atau non logam yang disebut : Metaloid. Beberapa pengertian dasar yang perlu adalah :  Unsur atau element ialah suatu zat yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi beberapa zat baru LAVOISIER.  Atom ialah bagian yang terkecil dari suatu unsur yang dapat menjadi salah satu pembentuk dari sebuah molekul zat lain. DALTON.  Molekul ialah bagian yang terkecil dari suatu zat yang dapat berdiri sendiri. AVOGADRO. Elemen logam adalah grup element dalam periodic sistem unsur – unsur yang mempunyai valensi elektron yang lebih rendah disbanding dengan valensi elektron element non-logam. Jumlah valensi elektron element logam : 1 - 2 buah, sedangkan valensi elecktron non-logam 5 - 8 buah. Elektron pada element logam mempunyai hubungan atau ikatan yang lemah dengan intinya, sehingga electron mudah lepas. Oleh karena itu, apabila terjadi suatu reaksi kimia dengan element lain akan terjadi perpindahan electron, yang diikuti oleh adanya perbedaan potensial. Perbedaan potensial ini memungkinkan perpindahan electron yang bermuatan negative - kea rah pool yang positif + . Itulah mengapa element – element logam adalah penghantar arus listrik. Pada proses reaksi kimia electron berpindah dari atom – atom element logam ke atom – atom element non-logam, akibat sifat ini pula maka atom element logam berubah menjadi ion + positif dan atom element non-loga, menjadi ion – negative. 8 Peristiwa penghantaran arus listrik disebut elektrolisa. Sifat – sifat phisis dari element – element ini akan mendasari teori korosi yang terjadi pada bahan – bahan logam. Beberapa pengertian yang diketahui adalah : 1 Beberapa jenis bahan logam misalnya terjadi pada Fe dan Cu dimana zat yang menghancurkan arus listrik tetapi zat tersebut tidak diuraikan. 2 Jenis zat elektrolit, yaitu zat yang diuraikan menjadi zat – zat lain ketika menghantarkan arus listrik. Jenis zat ini disebut elektrolit. Contohnya : Asam, Basa dan Garam. Teori SVANTE ARRHENIUS ilmuwan bangsa Swedia 1887 menyatakan : 1. Jika sebarang elektrolit dimasukkan dalam suatu zat pelarut missal : air maka molekul – molekul elektrolit mengurai menjadi partikel – partikel zarah – zarah yang bermuatan + positif dan – negatif yang disebut ion. berasal dari kata bahasa Yunani yang artinya berjalan, bergerak. Oleh karena molekul – molekul itu bermuatan listrik maka jumlah muatan dari ion + positif dan – negatif. 2. Pada peristiwa elektrolisa ion – ion tersebut meghantarkan arus listrik. Dimana arus listrik tersebut memasuki larutan pada elektroda positif + atau disebut anoda, dan keluar lagi melalui elektroda negative - atau disebut katoda. Tetapi sesungguhnya yang terjadi di dalam larutan adalah ion – ion + berjalan ke katoda – disebut KATHION. Sedangkan ion – ion logam selalu berjalan ke kathoda – dan ion – ion itu bermuatan positif + Secara fisis mekanis beberapa sifat – sifat bahan logam yang menbedakan dengan sifat bahan non logam adalah :  Benda padat solid state.  Penghantar panas, aus listrik. 9  Bersifat elastis artinya dapat meregang mulur memanjang dan susunan atom- atom tersusun dalam aturan tertentu dan konsisten tetap.  Permukaannya licin atau berkilat – kilat. Hal – hal tersebut di atas tidak seluruhnya dimiliki oleh benda non-logam misalnya : kayu, kaca, batu, fosfor, nelerang dan sebagainya, bahkan pada benda cair maupun benda gas.

C. Pembagian Kelompok Unsur – unsur Element penting