Kelompok Logam – logam Spesial

11 Logam mulia merupakan logam yang memiliki sifat anti korisive yang sangat tinggi dan kekerasannya tinggi. Saat ini masih termasuk logam perhiasan.

D. Kelompok Logam – logam Spesial

Pada dasarnya element logam terdapat di alam dalam bentuk bijih logam, sehingga perlu adanya pemurnian dari zat – zat pengotor yang mengikatnya perlu adanya ore dressing. Beberapa jenis logam dalam keadaan murni di alam antara lain : Au, Pt, dan Ag. Apabila logam dalam keadaan murni dapat berdiri sendiri dapat digunakan dalam teknik disebut logam tunggal Zn, A1, cu. Namun ada logam tunggal yang belum memenuhi syarat penggunaan konstruksi khususnya sifat mekanis baik beban statis maupun beban dinamis. Untuk maksud menambah kemampuan teknis bahan logam dilakukan proses produksi pengolahan dengan memadukan element lain baik element logam maupun element non logam. Proses pengolahan dilakukan dalam dapur peleburan hasilnya disebut logam paduan Alloy metals. Alloy metal adalah paduan antara dua element atau lebih baik element logam dengan element logam atau element logam dengan element non logam yang menghasilkan logam paduan logam baru yang berfungsi sebagai bahan logam, dengan tujuan meningkatkan sifat fisis dan mekanis yang lebih baik dari logam-logam induknya. Beberapa contoh : 1. Ferro dalam bentuk logam murni tunggal belum memiliki sifat mekanis, karena sifatnya lunak, untuk itu dilakukan penambahan element C Carbonium sebagai allyoing element non logam maka 12 akan menghasilkan struktur Fe dan C Ferro Carbide yang mampu terhadap beban mekanisstatis yang disebut besi tuang cor, cast iron dan Baja steel. Jumlah maksimum atom Carbonium yang dapat bereaksi dengan atom Ferro adalah 6,67 Carbon. Sehingga perbedaan besi tuang dengan baja terletak pada kadar element Carbon yang terikat dalam atom-atom Ferro. 3 Fe + C Fe 3 C 2. Cu dalam bentuk logam murni tunggal dipadukan dengan logam Sn tunggal akan mendapatkan logam paduan logam baru disebut bronze perunggu dengan sifat mekanis yang berbeda dengan logam induknya. Cu + Sn CuSn bronzeperunggu Cu + Zn CuZn brassloyang Cu + Ni CuNi monel 3. Baja karbon apabila ditambah sejumlah tertentu dalam prosentage alloying element misalnya Cr akan didapat Baja Chrom Cr-Steel yang mempunyai sifat fisis dan mekanis lebih baik dari baja carbon. Fe 3 C + Cr Cr-Fe 3 C – baja Cr Fe 3 C + Cr + Ni Cr-Ni-Steel 4. Campuran 4 empat element logam Yakni : Cu 2,0 Sn 65,0 Sb 15,0 Pb 18,0 Logam babbit mempunyai sifat fisis dan mekanis yang lebik baik dari logam-logam induknya. Babbit metal ditemukan Oleh Isaac Babbit USA tahun 1839 13

BAB III PROSES PEMBUATAN BESI

A. PENDAHULUAN

Bijih besi merupakan bahan baku dalam pembuatanbesi yang dapat berupa senyawa oksida, karbonat, dan sulfida serta tercampur dengan unsur lain misalnya silikon. Bijih besi diolah dalam tanur atau dapur tinggi untuk menghasilkan besi kasar. Besi kasar adalah bahan baku untuk pembuatan besi cor cast iron, besi tempa wrought iron, dan baja steel. Ketiga macam bahan itu banyak dipakai dalam bidang teknik. Baja adalah logam paduan antara besi dan karbon dengan kadar karbonnya secara teoretis maksimum 1,7 . Besi cor adalah logam paduan antara besi dan karbon yang kadarnya 1,7 sampai 3,5 . Besi tempa adalah baja yang mempunyai kadar karbon rendah. Dilihat dari kegunaannya maka besi dan baja campuran merupakan tulang punggung peradaban modern sampai saat ini untuk peralatan transportasi, bangunan, pertanian, dan peralatan mesin.

B. BAHAN ASAL BESI

Bahan dasar besi mentah ialah bijih besi yang jumlah presentase besinya haruslah sebesar mungkin. Besinya merupakan besi oksida Fe 2 O 4 dan Fe 2 O 3 atau besi karbonat FeCO 2 yang dinamakan batu besi spat. Pengolahan besi mentah pada dapur tinggi dilakukan dengan cara bijih besi menggunakan kokas, bahan tambahan, dan udara panas. Bijih besi didatangkan dari tambang dalam berbagai mutu dan bongkalan yang tidak sama besar, serta bercampur dengan batu dan tanah liat. 14 Bongkalan nijih besi dipecah menjadi butiran yang sama besar, dengan ukuran paling besar 60 mm kemudianm dimasukkan ke dalam pemecah bjih melalui kisi – kisi goyang supaya masuknya sama rata. Dari mesin pemecah bijih besi, besi diantar ke tromol magnet dengan sebuah talang goyang yang lain. Dalam tromol tersebut bijih besi dipisahkan dari batu – batu yang tercampur. Bijih besi kemudian dimasukkan ke dalam instalasi penyaring instalasi pencuci. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar 1 Bijih halus dan butiran yang lebih kecil dari 18 mm yang dating dari pemecah bijih diaglomir di dalam dapur atau panic sinter. Pada proses sinter selalu ditambahkan debu bijih yang berjatuhan dari dapur tinggi dan dari instalasi pembersih gas supaya dapat diambil besinya. Di dalam dapur sinter mula – mula diisikan selapis bijih hauls dan di atasnya bijih besi yang akan diaglomir. Bubuk bijih tidak dapt jatuh melalui rangka bakar karena ditahan oleh bijih halus itu. Apabila isi panci telah selesai dikerjakan panci berputar dan massa dijatuhkan ke dalam gerobak melalui pemecah bergigi yang berputar dan memecah menjadi potongan yang sama besar.