5
BAB II BAHAN LOGAM
A. Pendahuluan dan Pengenalan
Ilmu logam adalah suatu yang mencakup seluruh pengetahuan yang mempelajari bahan – bahan logam pada umumnya : tentang
komposisi, susunan struktur kristal dan sifat – sifat fisis dan mekanis. Hal yang lebih luas lagi tercakup dalam ilmu logam adalah
mempelajari cara – cara pemisahan logam dari bijihnya terhadap ikatan – ikatan cat pengotornya impurities elements kemudian diikuti dengan
cara – cara pengolahan secara teknis sehingga diperoleh suatu jenis logam tau logam campur yang dapat memenuhi kebutuhan–kebutuhan
tertentu. Karena luasnya ilmu logam maka timbul cabang – cabang ilmu
logam yang bersifat spesialisasi yang mendukung antara lain :
1. Fisika Metallurgi adalah bagian dari ilmu logam yang mempelajari cara
– cara pemisahan logam dari bijih logamnya terhadap ikatan zat – zat pengotornya dengan pengolahan teknis sehingga pada akhirnya diperoleh
logam yang siap pakai oleh manusia. Contohnya adalah proses yeknis mata rantai sejak bijih ferro diolah
dalam daput tinggi didapat besi kasar pig iron. Selanjutnya besi kasar dapur cupola atau dapur Bessemer sehingga pada akhirnya didapat
batangan – batangan besi tuang cast iron atau baja steel. Dengan bahan – bahan batangan ini sebenarnya masih berupa hasil
setengah jadi, untuk pemenuhan kebutuhan manusia dilakukan proses lanjut yang disebut proses pembentukan shaping process dengan
menggunakan mesin- mesin produksi pabrik besi dan baja.
6 Untuk besi tuang, shaping process dilakukan dengan pengecoran dengan
menggunakan metode teknik pengecoran logam, untuk mendapatkan bentuk konfigurasi tertentu digunakan cetakan – cetakan bentuk tertentu.
Untuk baja, shaping process dilakukan proses mekanis sehingga didapatkan baja – baja profile bermacam – macam bentuk antara lain :
profil L, U, T, I, segi empat, bulat ataupun plat. 2.
Metallografi, yaitu ilmu logam yang mempelajari dan menyelidiki sifat
– sifat serta struktur logam dari apa yang terlihat secara visual atau dengan mikroskop.
3. Fisika logam, mempelajari sifat – sifat fisis dan mekanis baik logam
tunggal maupun logam campur paduan sifat kekuatan bahan, sifat listrik, sifat kekenyalan plastikity dan lain – lainnya.
4. Kimia logam, mempelajari dan menyelidiki terutama sifat – sifat logam
dari sudut susunan kimiawinya, sifat ketahanan terhadap korosi, kemampuan terhadap proses pengelasan dan heat treatment process.
Tersebut pada contoh – contoh di atas adalah cabang – cabang ilmu logam yang tidak dapat berdiri terpisah sendiri – sendiri, tetapi
cabang – cabang ilmu adalah saling mengait dalam process produksi dan process industry pada kenyataan yang sebenarnya. Hal ini sudah jelas
karena tiada industri apapun tanpa kehadiran bahan logam. Sebagai gambaran bahwa antara cabang – cabang ilmu logam
tersebut tidaklah dapat diberikan batas – batas tertentu, tetapi ahli ilmu dan pengetahuan dari Anglo-Saxon megatakan yang dimaksud dengan
metallurgi tidak hanya memisah dan memurnikan, akan tetapi termasuk pula pengolahan untuk mencukupi kebutuhan manusia, sehingga
pendapat ini membagi metallurgi menjadi : a.
Metallurgi produktif atau metallurgi ekstraktif, mengutamakan penyelidikan dan pengolahan dari bijih logam.
b. Metallurgi adaptif, mengutamakan proses pengolahan dan penyelidikan sehingga dapat berguna dalam kehidupan manusia.
7
B. Perbedaan prinsip Sifat Bahan Logam Dengan Bahan Non-Logam