Unsur Karbon C Unsur Logam Lainnya

25

H. HASIL DIDAPUR TINGGI

Hasil dapur tinggi yang utama yaitu terak dan besi kasar, di samping itu, dibagian bawah juga menghasilkan gas dan debu. Gas yang dihasilkan dari dalam dapur tinggi adalah gas CO, sebagian digunakan untuk memproses reduksi bijih besi dan sebagian lagi dikeluarkan. Gas yang dikeluarkan dari dalam dapur mempunyai susunan, sebagai berikut : 1. Karbon dioksida CO 2 sekitar 8 – 12 2. Karbon monoksida + Karbon dioksida CO + CO 2 sekitar 39–40 . 3. Zat lemas N 2 sekitar 57 – 58 . 4. Zat air H 2 O sekitar 2,5 – 3 . Debu yang dihasilkan dari dalam dapur masih mengandung oksida besi. Debu tersebut setelah diproses dapat dimasukkan kembali ke dalam dapur tinggi dalam persetase yang terbatas.

1. Terak

Terak yang dihasilkan dari daput tinggi mempunyaui volume kira – kira 3 kali dari volume besi kasar. Dapur tinggi yang melakukan proses reduksi dengan sempurna akan menghasilkan terak yang berwarna putih putih keabu – abuan atau mendekati warna hijau. Apabila hasil terak dengan besi sama banyaknya maka terak berwarna hitam menandakan terak mengandung besi. Terak dapat diproses lebih lanjut untuk dijadikan bahan – bahan sebagai berikut. 1. Pupuk fosfat dari terak yang mengandung fosfor Ca 2 PO 4 . 2. Batu tegel yang kualitasnya hampir sama dengan batu alam. 3. Tenuna wol yang dipakai sebagai bahan penutup mesin. 4. Bendungan air. 5. Terak cair yang baru keluar dari dalam dapur tinggi disemprot dengan air akan menjadi pasir terak. Pasir terak dapat dicampur dengan aspal untuk mengeraskan jalan raya untuk kendaraan ringan. 26 Pasir terak yang paling halus dan dicampur dengan semen dapat digunakan untuk bangunan beton yang bermuatan statis.

2. Besi Kasar

Besi kasar adalah logam campuran besi dan karbon mengadung unsur – unsur campuran lainnya di atas 10 . Besi tersebut dapat dikatakan logam murni dari besi tuang, yang mempunyai komposisi sebagai berikut.

a. Unsur Karbon C

Unsur karbon yang bercampur di dalam besi kasar sekitar 3 – 4 . Unsur karbon yang bercampur di dalam besi akan membentuk sementit Fe 3 C. Sedangkan beberapa karbon lainnya bercampur dalam bentuk karbon bebas yang membentuk grafit. Proporsi campuran karbon bebas tergantung pada kecepatan pendinginan dan campuran beberapa unsur lainnya. Pendinginan akan berlangsung cepat dengan unsur campuran sulfur, cara ini akan menjaga pencampuran karbon di dalam besi. Sementara itu, dengan unsur campuran silikon, cenderung untuk menghasilkan besi yang mengandung karbon bebas. Pada umumnya besi kasar mengandung paduan karbon sekitar 0,1 – 3 dengan karbon bebas lebih dari 2,7 .

b. Unsur Logam Lainnya

Penggolongan kelas besi kasar berdasarkan pada sifat kemurniannya, karena hal itu berpengaruh terhadp sifat logam yang dihasilkan dan mempengaruhi pemilihan sistem pengolahan selanjutnya. Kecuali unsur fosfor, jumlah relative dari unsur campuran lainnya dapat dikontrol sewaktu masih di dalam dapur tinggi. Adapun persentase unsur – unsur campuran logam lainnya yaitu sebagai berikut : 27 1. Unsur Silikon Si sekitar 0,4 – 2,5 , 2. Unsur Sulfur S sekitar 0,02 – 0,2 , 3. Unsur Fosfor P sekitar 0,04 – 2,5 , 4. Unsur Mangan Mn sekitar 0,4 – 2,7 . Sisa dari persentase unsur campuran karbon dan unsur campuran logam lainnya di dalam besi kasar adalah unsur besi Fe. 28

BAB IV LOGAM NON FERROUS

A. Sifat-sifat Umum

Jumlah produksi logam non-ferrous tidak sebanyak logam ferrous besi tuangbaja, seringkali biayanya juga relatif lebih mahal tetapi loqam non-ferrous memberikan sifat fisis-mekanis atau kombinasi dari sifat-sifat bahan logam yang tidak dimiliki oleh logam ferro. Sifat- sifat tersebut antara lain : tahan korosi, penghantar listrik dan panas yang tinggi electrical conductivity and heat transfer. berwarna dan ringan light metal. Baja untuk menjadi tahan korosi dilakukan proses paduan dengan elemen lain missal : chrom sehingqa harga baja tahan korosi menjadi mahal, namun keunggulan baja tahan korosi mempunyai sifat mekanis yang lebih baik karena modulus elastisitas lebih rendah tetapi angka Kekerasan dan kekuatan tariktensile stregth lebih besar. Untuk itu diusahakan logam non-ferrous dapat mengimbangi faktor kekuatan mekanis dengan teknologi pembuatannya dipadukan dengan elemen-elemen non-ferrous lainnya. Bila dari strength to weight ratio sifat kekuatan ratio bobotberat logam, maka beberapa logam non- ferrous lebih unggul., ini berarti untuk memperoleh konstruksi yang sama kekuatannya maka beberapa logam non-ferrous itu akan menghasilkan konstruksi yang lebih ringan dibandingkan dengan logam ferro baja. Sebagai contoh konstruksi untuk alat transportasi truk, pesawat terbang, dan lain-lain merupakan faktor yang menguntungkan untuk diperhitungkan.