77
B. DAPUR UNTUK PERLAKUAN PANAS
Dapur yang digunakan dalam perlakuan panas ialah dapur yang menggunakan gas, arus listrik, dan cairan garam. Uapur-dapur tersebut
ialah sebagai berikut.
1. Dapur dengan Pembakar Gas
Pada umumnya sebagian besar bahan bakar yang digunakan dalam dapur untuk perlakuan panas adalah gas gas yang dihasilkan dari
kokas dan udara. Alat pembakarnya adalah jenis pembakar Bunsen dan pertama
dialirkan udara yang dikonhrol dengan sebuah katup. Atmosfer yang terdapat di dalam dapur sangat penting, karena
perlakuan panas dilakukan pada suhu tinggi. Apabila atmosfer mengoksidasi lapisan kulit mereduksi karbon yang telah terhentuk di
atas permukaan logam yang dikerjakan maka akan menghasilkan logam yang berkualitas rendah. Hal itu juga akibat pendinginan pada logam.
Oleh karena itu, oksidasidekarbonasi pada baja diperkecil, karena terjadinya reduksi karbon akan mengubah sifat-sifat permukaannya.
Jika atmosfer dapur direduksidikurangi atau dikarbonasikan maka penguranganreduksi lapisan kulitnya akan berkurang. Tetapi, jika
digunakan pada baja maka hal itu akan mcngubah sifat-sifat permukaannya, sehingga perlu ditambahkan unsur karbon. Suatu oksidasi
atmosfer diperoleh dengan cara memasukkan lebih banyak udara daripada mementingkan pembakaran yang menyeluruh. Sementara itu
suatu reduksi atmosfer diperoleh dengan cara memasukkan sedikit udara daripada mementingkan pembakaran yang menyeluruh. Atmosfer yang
netral sukar dihasilkan dengan pengontrolan campuran. Tetapi apabila suatu atmosfer yang netral perlu sekali untuk dipakai misalnya untuk
78 annealing atau pemijaran dingin secara ringan maka digunakan dapur
Mofel. Perhatikan Gambar 21 Atmosfer di dalam dapur Mofel dapat diperoleh dari udara dan
atmosfer di dalam dapur itu dibatasi. Pembatasan atmosfer dapat dilakukan dengan pembakaran gas kokas di dalam ruangan yang terpisah
dengan membatasi sejumlah udara yang masuk ke dalam dapur. Hasil dari pembakaran yang berupa gas dimasukkan ke dalam kondensor untuk
mengeluarkan kandungan udara dari dalam gas. Pada waktu mengeraskan bahan baja potong tinggi High Speed Steel = HSS, yang pertama kali
dilakukan adalah memanaskannya secara perlahan-lahan pada suhu tertentu. Selanjutnya dipanaskan secara cepat untuk mencegah terjadinya
pertumbuhan butir-butiran dan lapisan yang baru pada kulitnya
Dalam hal proses pengerasan seperti di atas misalnya baja HSS digunakan dapur yang mempunyai 2 buah ruangan pemanas. Ruangan
yang terdapat pada bagian bawah dapur digunakan untuk pemanasan
79 pada suhu tinggi dengan cara mernasukkan udara dan gas. Sementara itu,
ruangan pada bagian atas digunakan untuk pemanasan pada suhu rendah dengan cara hanya memanaskan dengan gas yang diperoleh
dan ruangan bagian bawah. Jika sejumlah besar peralatan akan diberi perlakuan panas
dengan cara dipanaskan terus-menerus dipanaskan pada suhu tetap dan kemudian didinginkan maka digunakan dapur yang dapat terus-menerus
memanaskan dapur pemanas terus-menerus. Dapur mi mempunyai ukuran yang panjang, sehingga benda kerja yang dipanaskan di dalam
dapur disesuaikan dengan ukuran panjang dapur. Pada pemanasan akhir di dalam dapur ruangan atas dapur, suhunya harus dijaga tetap rendah.
Kecepatan pemanasan dan pendinginan diatur sesual sepanjang daerah pemanasan di dalam dapur. Selain itu, juga dilakukan pengaturan
kecepatan gerakan mcmbawa peralatan sepanjang dacrah pemanasan di dalam dapur.
2. Dapur Listrik